Perbandingan DFSK Super Cab vs Hyundai H1

Diam-diam ternyata mobil DFSK buatan Cikande rutin diekspor ke negara lain. Meskipun di dalam negeri melempem, di luar negeri mobil DFSK tetap diminati. Salah satu yang disukai adalah DFSK Super Cab sebagai kendaraan niaga ringan.Pabrikan mobil asal Cina DFSK diam-diam mencatat prestasi yang gemilang. Meskipun secara penjualan domestik seperti kehilangan tajinya, namun ekspor mobil dari pabrik yang berdiri di Cikande itu tetap berlanjut. Dalam keterangan resmi yang diterima AutoFun Indonesia, pe

Pick up double cabin itu punya nama lengkap Zhengzhou Nissan Ruiqi 7. Ini adalah generasi terbaru dari Ruiqi. Bisa jadi lawan tangguh Toyota Hilux atau Mitsubishi Triton. Baru-baru ini, Zhengzhou Nissan merilis gambar resmi model pikap terbarunya, Ruiqi 7. Mungkin Anda kurang familiar dengan Zhengzhou Nissan Automobile (ZNA). Nah ini adalah perusahaan joint venture Nissan di Cina yang juga masih satu payung dengan Dongfeng Motor Co., Ltd. Kalau di Indonesia, Dongfeng dikenal dengan nama DFSK.Oke

DFSK Super Cab vs Tata Super AceBukan cuma DFSK Super Cab, kendaraan Small Commercial Vehicles (SCV) jenis pick up di bawah 1,5 ton bermesin diesel lainnya yang bisa kalian jumpai ialah Tata Super Ace.Keduanya memang bukan produk Jepang. Akan tetapi, baik DFSK Super Cab maupun Tata Super Ace tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya banyak konsumen yang mengamini bahwa keduanya mempunyai tingkat durabilitas tinggi dan cukup bisa diandalkan.Menyoal harga, per Desember 2021 DFSK Super Cab 1.3T d

DFSK Super Cab 1.3T diesel per Desember 2021 dibandrol Rp176 juta OTR JakartaPangsa pasar kendaraan komersil di Tanah Air untuk segmen mobil barang muatan ringan hingga kini masih dikuasai Daihatsu Gran Max dan Suzuki Carry. Namun tahukah kalian, di belakang dua model pick up pabrikan Jepang tersebut terdapat DFSK Super Cab yang secara perlahan sudah mulai diminati konsumen Indonesia.Selain varian 1.5L, PT Sokonindo Automobile diketahui juga menawarkan DFSK Super Cab 1.3T diesel yang menurut sit

Mobil-mobil yang diekspor oleh DFSK Indonesia buatan Cikande, BantenSiapa sangka perusahaan otomotif asal China, DFSK, rupanya juga rajin mengekspor mobil buatan pabriknya yang berada di Cikande, Banten ke mancanegara. Mobil-mobil DFSK telah mengaspal di 14 negara berbeda yang tersebar di Asia dan Afrika. Beberapa negara tujuan tersebut meliputi Maroko, Bangladesh, Nepal, Brunei Darussalam, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam, dan beberapa negara lainnya. Dalam keterangan resminya, in

PT Sokonindo Automobile, Agen Pemegang Merek (APM) DFSK di Indonesia untuk keempat kalinya menyelenggarakan Super Cab Media Challenge, yang kali ini diselenggarakan di Kota Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (14/10). Ada 5 unit pick up DFSK Super Cab 1.5L yang disediakan untuk diuji kemampuan dan konsumsi bahan bakarnya oleh awak media dalam perjalanan sejauh 62 km.Ada 5 unit DFSK Super Cab 1.5L yang diuji di tantangan efisiensi kali ini Pengujian DFSK Super Cab ini dilakukan dengan kondisi y

Suzuki Ertiga Hybrid 2022 harganya antara Rp270,3 juta hingga Rp292,3 juta. Di rentang harga ini ada cukup banyak pilihan mobil bekas MPV. Mobil bekas MPV Rp200 jutaan bisa dapat Toyota Kijang Innova bahkan Hyundai H-1.Suzuki Ertiga Hybrid 2022 telah resmi diluncurkan dengan harga mulai dari Rp270,3 juta hingga Rp292,3 juta. Harga tersebut cukup kompetitif di kelasnya. Namun bila mencari mobil bekas MPV seharga Suzuki Ertiga Hybrid, ada 5 pilihan MPV menarik yang bisa dilirik.1. Toyota Innova (2

MPV masih menjadi favorit di Indonesia. Namun kabin lapang seperti model MPV boxy bisa jadi opsi menarik. Ada beberapa pilihan mobil bekas MPV boxy dengan harga murah dibawah Rp200 juta.Larisnya Toyota Avanza, Veloz dan Mitsubishi Xpander menjadi bukti bahwa model MPV masih banyak diminati. Namun ruang kabin yang dimiliki tergolong pas, terlebih untuk baris ketiga.Salah satu solusi untuk mendapat baris ketiga yang luas adalah membeli MPV boxy. Beberapa mobil bekas dengan model boxy saat ini harg

Sosok Hyundai H-1 di Indonesia sejatinya dihadirkan pertama kali pada 2008 guna melawan kedigdayaan Toyota Alphard di segmen MPV premium bertubuh bongsor. Saat itu generasi kedua H-1 didatangkan secara resmi oleh PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) dalam kondisi utuh atau CBU (Completely Build Up) dari negara asalnya.Karena melihat gemuknya segmen MPV premium Tanah Air, sebagai suksesor Hyundai Trajet, dua tahun setelah kemunculan perdananya HMI memutuskan untuk memproduksi H-1 secara lokal di daer

Hyundai bukan merk otomotif baru di Indonesia. Tak heran kalau populasi brand asal Korea Selatan (Korsel) ini juga tidak sedikit. Itu artinya mobil Hyundai yang beredar di Tanah Air juga bukan cuma keluaran terbaru.Ada sejumlah pengguna mobil Hyundai lawas yang sampai saat ini masih setia dengan kendaraannya. Lalu bagaimana kebutuhan akan suku cadang mobil-mobil ini? Apakah Anda merasa kesulitan sata hendak mencari sparepart Hyundai kesayangan?Pengguna Hyundai Atoz masih cukup banyak hingga saat

Beda Hyundai H-1 dengan Hyundai StariaMPV Premium asal Negeri Gingseng, Hyundai H-1 Royale merupakan varian termahal H-1, menurut situs resmi Hyundai Indonesia hingga kini masih dijajakan yang mana dibandrol Rp619,5 juta. Sedangkan Hyundai Staria Siganture 9 sebagai trim termurahnya yang belum lama ini diluncurkan PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), diniagakan Rp888 juta.Antara Hyundai H-1 termahal dengan Hyundai Staria termurah memiliki selisih harga baru mencapai Rp268,5 juta. Lalu apa saja pe

Hyundai Staria 2021 dipastikan bakal mengaspal di Indonesia pekan ini, tepatnya 20 Agustus. Jakarta akan menjadi lokasi peluncuran Big MPV berdesain futuristik itu. Namun berdasarkan undangan resmi dari pihak PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) jika prosesi pembukaan selubung Hyundai Staria akan dilaksanakan secara virtual.Dan dari informasi yang kami telah terima beberapa waktu lalu, Hyundai Staria di Indonesia akan datang dalam dua varian, yakni berkapasitas 9 penumpang dan 7 penumpang. Sementa