window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Bahas: Motor Listrik Belum Menarik Untuk Indonesia? Ini Beberapa Alasannya

Harry · 1 Jan, 2021 14:00

Sepeda motor merupakan salah satu moda transportasi utama di Indonesia. Ukuran yang kecil, kepraktisan penggunaan, mudah dijangkau menjadi beberapa keunggulan dari kendaraan tersebut.

Penjualannya setiap tahun di Indonesia tembus sampai jutaan unit, bahkan data dari Badan Pusat Statistik yang mengambil data dari Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia, pada tahun 2018 lalu ada 120.101.047 sepeda motor beredar di jalanan.

Degan jumlah fantastis itu, tak ayal sepeda motor kerap disebut sebagai penyumbang polusi udara yang cukup tinggi di Indonesia. Seiring itu, maka semangat ramah lingkungan semakin digaungkan, dengan ajakan menggunakan kendaraan listrik.

Bahas: Motor Listrik Belum Menarik Untuk Indonesia? Ini Beberapa Alasannya 01

Motor listrik Viar New Q1.

Tidak hanya mobil, motor listrik kini juga sudah banyak dijual secara resmi. Menariknya, motor listrik ini masih dijual oleh merek-merek tak populer. Ya, motor listrik ini bukan bermerek Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki atau mereka top lainnya.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

Tapi motor listrik ini rerata merek lokal yang kebanyakan merupakan rebrand dari motor listrik di luar negeri, mayoritas berasal dari Cina atau Taiwan. Contohnya ada Viar New Q1, ECGO Bike, NIU, sampai United E-Bike T1800.

Sangat sedikit merek motor listrik yang murni karya bangsa Indonesia, salah satunya adalah Gesits. Gesits pun baru tahun ini dijual resmi dan mengambangkan jaringan penjualannya, setelah sebelumnya harus merapikan masalah internal.

Bahas: Motor Listrik Belum Menarik Untuk Indonesia? Ini Beberapa Alasannya 01

Motor listrik NIU

Pabrikan besar sepeda motor belum banyak yang melirik pangsa pasar motor listrik. Honda misalnya, masih tes pasar dengan PCX listrik yang digunakan untuk ojek online. Yamaha justru baru menyewakan untuk kendaraan di lingkungan perusahaan.

Tanpa bermaksud menyepelekan, motor listrik di Indonesia masih jauh dari kata sempurna. Kami mencoba merangkumnya lewat beberapa hal yang bisa Anda baca selengkapnya di bawah ini.

Jarak Tempuh

Di Indonesia, banyak mereka yang sehari-harinya berkendara dengan jarak tempuh lebih dari 100 kilometer. Beberapa contohnya ada pengemudi ojek, kurir pengantar barang, serta pekerja yang tinggal dipinggir kota, akan menempuh jarak puluhan hingga ratusan kilometer setiap harinya.

Saat ini, dengan kebutuhan mobilitas sangat tinggi dan harus menempuh jarak sampai ratusan kilometer, baru bisa dicapai oleh sepeda motor dengan mesin bakar konvensional.

Bahas: Motor Listrik Belum Menarik Untuk Indonesia? Ini Beberapa Alasannya 02

Honda PCX listrik dipakai untuk ojek online.

Jika bahan bakar habis, mereka hanya perlu mencari stasiun pengisian bahan bakar umum terdekat, yang di kota-kota besar sangat mudah ditemukan. Hanya butuh waktu antara 5 sampai 10 menit, motor siap untuk dipacu kembali.

Apalagi pabrikan motor juga terus mengembangkan mesin konvensional dengan konsumsi bahan bakar yang irit, tapi juga bertenaga. Hal ini seperti menambah benefit bagi pengendara untuk terus menggunakan motor konvensional.

Kemudahan itu tidak bisa didapatkan jika menggunakan motor listrik. Pengemudi ojek dan kurir yang sepanjang hari berada di jalanan, akan sangat kesulitan jika motor yang dipakainya hanya bisa menempuh jarak maksimal 50 sampai 60 kilometer saja.

Setelahnya harus mencari sumber listrik untuk mengisi ulang daya baterai. Hal ini disebut kurang praktis untuk kebanyakan pengguna sepeda motor di Indonesia. Lain halnya jika pabrikan motor listrik pakai baterai dengan ukuran yang sama dan tersedia titik penukaran baterai, maka akan berbeda ceritanya.

Bahas: Motor Listrik Belum Menarik Untuk Indonesia? Ini Beberapa Alasannya 03

Motor listrik Gesits, dikembangkan di Indonesia.

Waktu Pengisian Baterai

Jika menggunakan motor konvensional hanya butuh waktu 5 sampai 10 menit untuk mengisi ulang bahan bakar, motor listrik butuh waktu yang lebih lama untuk mengisi daya baterai sampai kembali penuh.

Setiap motor listrik yang sudah dijual di Indonesia, rata-rata butuh waktu 4 sampai 7 jam untuk pengisian daya, dengan sumber listrik di rumah atau kantor. Mau lebih cepat? Maka harus membeli charger khusus yang dijual cukup mahal.

Akan sedikit berbeda jika motor listrik yang digunakan, bisa membawa 2 buah baterai sekaligus. Jika baterai pertama sudah habis, cukup ganti pakai baterai yang kedua. Tapi ingat, jarak tempuh dengan 2 buah baterai juga masih bermain diangka 80 sampai 120 kilometer saja.

Bahas: Motor Listrik Belum Menarik Untuk Indonesia? Ini Beberapa Alasannya 04

ECGO 2, motor listrik dengan harga terjangkau.

Jelas angka yang masih kecil untuk menjadikan motor listrik sebagai moda transportasi andalan sehari-hari, khususnya untuk pengemudi ojek atau pun kurir pengantar barang.

Tak ayal motor listrik saat ini lebih banyak digunakan sebagai motor untuk jarak dekat, misal mobilitas disekitar perumahan atau untuk antar-jemput anak sekolah.

Performa Loyo

Motor listrik punya ciri khas bisa menghasilkan torsi besar secara instan, begitu tuas akselerator diputar. Tapi itu hanya untuk tarikan awal saja, saat motor listrik hendak bergerak dari posisi diam.

Jika sudah berjalan, akselerasi yang mampu diberikan masih belum bisa menyamai motor konvensional dengan mesin bakar. Kecepatan puncak yang bisa diraih juga maksimal 80 km/jam saja.

Kalau mau menggunakan motor listrik dengan daya jelajah ratusan kilometer dan akselerasi spontan, maka uang yang harus dikeluarkan untuk menebus motor listrik itu mencapai ratusan juta. Ya motor listrik dimaksud sudah pernah dijual di Indonesia, yakni Zero Motorcycle.

Bahas: Motor Listrik Belum Menarik Untuk Indonesia? Ini Beberapa Alasannya 05

Gesits saat ini terus kembangkan jaringan penjualan.

Harga Mahal

Sudah cukup banyak merek dan model motor listrik yang dijual secara resmi, dengan harga yang bervariasi tergantung dari kelengkapan fitur juga daya jelajah yang ditawarkan.

Untuk sebuah motor listrik yang proper, artinya punya ukuran yang seperti motor konvensional baru ada Gesits. Tapi harga jualnya sudah cukup tinggi, mencapai Rp 28 juta. Harganya setara skutik 150 cc.

Sementara jika mau yang lebih terjangkau, ada Viar New Q1 yang dijual kurang dari Rp 20 juta. Atau mau yang lebih murah bisa lirik ECGO 2, yang hanay dijual Rp 10 jutaan saja. Tapi ingat, ada harga ada kualitas pastinya.

Bahas: Motor Listrik Belum Menarik Untuk Indonesia? Ini Beberapa Alasannya 06

Gesits sudah banyak dipakai masyarakat.

Infrastruktur

Berbeda dengan mobil listrik yang semakin banyak titik pengisian listrik umum, untuk motor listrik relatif masih minim infrastruktur pendukung. SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum) milik PLN, aslinya untuk digunakan pedagang kaki lima.

Selain di kota-kota besar, belum ada lokasi pengisian ulang daya baterai yang tersedia. Untungnya, baterai motor listrik bisa diisi ulang pakai stop kontak di rumah atau kantor, tapi lagi-lagi cara ini sangat kurang praktis.

Model Tak Menarik

Rata-rata motor listrik punya bentuk seperti motor mainan. Ukurannya yang sangat kecil, kurang nyaman dipakai berboncengan. Modelnya rata-rata kotak dan cenderung kaku, bukan selera semua orang. Wajar saja, karena kebanyakan pemain motor listrik ini hanya rebranding dari merek yang sudah ada.

Bahas: Motor Listrik Belum Menarik Untuk Indonesia? Ini Beberapa Alasannya 07

Motor listrik NIU, punya teknologi canggih.

Keunggulan Motor Listrik

Tapi dari segala kelemahan tadi, ada beberapa keunggulan dari sebuah motor listrik. Seperti biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah, karena tidak ada biaya perawatan rutin, ganti oli dan bahan bakar.

Biaya listrik untuk mengisi ulang baterai di rumah juga murah. Contoh Gesits, yang kira-kira butuh 2 Kwh untuk sekali charge baterai. Maka dengan tarif PLN Rp 1.486 / Kwh, biaya yang dikeluarkan hanya Rp 2.971 saja. Murah bukan?

Lalu dengan dimensi bodi yang rata-rata kecil dan ringan, motor listrik mudah digunakan oleh semau kalangan baik pria atau wanita, mereka yang sudah berpengalaman atau baru bisa mengendarai sepeda motor, akan mudah mengendarai motor listrik.

Harry

Senior Reporter

Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini. Facebook : Ainto Harry Budiawan Instagram : harrykriwil

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });