Setelah puasa kurang lebih satu tahun tanpa kehadiran produk baru, akhirnya PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengenalkan andalan anyarnya, yakni Suzuki Avenis 125 2023 yang rilis akhir Oktober 2022 lalu.
Tak pakai lama kami pun mendapatkan kesempatan untuk merasakan langsung motor matic yang dijual Rp 29,97 juta on the road Jakarta tersebut secara singkat. Seperti apa?
Desain Khas India
Melihat sosok motor yang didatangkan langsung dari India ini, kesan pertama saat melihatnya adalah aneh. Ya, konsumen Indonesia yang disuguhkan matic ramping dan sporty, tentu perlu waktu untuk menerimanya.
Desain motor ini sendiri memberikan kesan sporty, dengan lekuk bodi yang tajam dan agresif. Garis-garis bodinya pun tegas, dengan build quality yang solid khas Suzuki pastinya.
Bagian belakang terlihat aneh.
Namun, penggunaan lingkar pelek 10 inci di belakang, dengan profil ban yang tebal membuatnya aneh. Ada jarak yang cukup besar antara roda dengan kolong motor yang memberikan kesan kopong.
Untungnya bagian depan masih bisa diterima, dengan lampu LED yang berdesain agresif. Lekuk bodi depan bagian samping yang tajam pun menguatkan kesan sporty pada motor ini.
Hanya saja batok setang terasa terlalu besar, jadi agak kurang proporsional dilihatnya. Untungnya panel meter sudah full digital, dengan bentuk yang mirip dengan kepunyaan Suzuki Nex Crossover.
Bicara dimensi, sejatinya motor ini tergolong ringkas, panjangnya 1.895 mm, lebar 710 mm dan tinggi 1.175 mm. Sumbu rodanya 1.265 mm dengan jarak terendah 160 mm dan berat isi cuma 106 kg.
Handling Suzuki Avenis 125 2023 Ringan dan Lincah
Nah, bobot motor yang hanya 106 kg ternyata memberikan impresi positif saat mengendarainya, terlebih di jalanan yang padat. Motor matic ini terasa ringan dikendalikan dan lincah untuk bermanuver.
Profil ban tebal, bantu kelincahan manuver.
Penggunaan lingkar roda belang 12 inci di depan dan 10 inci di belakang, turut punya andil membuat manuvernya menyenangkan. Apalagi dinding ban juga tebal, ukurannya saja 90/90-12 dan 90/100-10.
Asyiknya redaman suspensi depan dan belakang sama-sama empuk, tapi dipakai berboncengan tentu akan mengayun. Hebatnya, suspensi belakang tak mudah bottoming sama sekali meski dipakai membonceng penumpang dengan bobot besar.
Oiya, posisi roda belakang yang nampak terlalu maju ke depan, ternyata masih aman untuk berkendara sehari-hari. Kecuali kalian dengan sengaja membuka gas dengan cepat, ada kemungkinan roda depan sedikit terangkat.
Disiapkan untuk pengunaan dalam kota, respon dapur pacu motor ini terhitung responsif. Begitu tuas gas diputar cepat, mesin langsung menyalak dan akselerasi cepat.
Ya untuk penggunaan stop & go di dalam perkotaan, akan sangat berguna, dan berefek pada efisiensi bahan bakar. Tapi jangan harap performa yang sama pada putaran tengah sampai atas, karena cenderung ngambang.
Ya tipikal motor matic untuk penggunaan dalam kota, yang memang mengutamakan respon mesin pada putaran rendah sampai tengah. Sayangnya karena kondisi jalan tak memungkinkan, kami tak bisa mencoba seberapa kencang motor ini bisa melaju.
Mesin 125 cc terasa responsif.
Dari spesifikasi mesinnya, Suzuki Avenis 125 menggunakan mesin 4-tak, 125 cc, SOHC 2 katup, pendingin udara. Kapasitas murni mesin tersebut 124,3 cc dengan piston 52,5 mm dan langkah piston 57,4 mm.
Tenaga yang dihasilkan mencapai 8,7 PS di 6.750 rpm dan torsi sebesar 10 Nm di 5.500 rpm. Wah, rendah juga ya, pantas kalau mesinnya punya respon yang kuat!
Tapi sayangnya mesin ini masih pakai dinamo starter, jadi tak ada teknologi macam idling stop. Suara mesin saat dihidupkan pun terdengar kasar, bletak!, persis Honda BeAT generasi awal.
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil
