Ingat dengan tim Yamaha Pertamina Indonesia? Sebagai perusahaan minyak nasional, Pertamina ternyata kerap turun di ajang balap dunia. Termasuk balap motor kelas dunit atau World Grand Prix (MotoGP).
Meski demikian, sebagian penggemar balap Tanah Air, mungkin baru mengenalnya lewat Mandalika SAG Racing Team sejak 2021 lalu. Tapi jauh sebelum itu, Pertamina sempat turun di ajang balap motor dunia secara penuh.
Tepatnya di kelas GP250 yang kini berganti menjadi Moto2. Setelah di tahun 2010 berganti spek motor dari mesin 250 cc 2-tak menjadi 600 cc 4-tak. Dan perusahaan pelat merah ini turun dengan Yamaha Pertamina Indonesia Team.
Doni Tata Pradita.
Yup, Pertamina memang menjadi partner dari Yamaha Indonesia dan prinsipal mereka di Jepang untuk turun ke ajang GP250 pada 2008. Pembalap andalan mereka saat itu adalah Doni Tata Pradita.
Doni Tata sudah didapuk untuk mengisi tim tersebut pasca tampil di beberapa kali balap dunia sebagai wildcard. Seperti di kelas GP125 dan GP250 cc Malaysia pada 2005-2007.
Doni dengan motor balap andalannya.
Selain itu, rider asal Jogjakarta merebut prestasi gemilang di ajang Yamaha Asean Cup 2006. Doni juga sempat tampil di gelaran All Japan Road Race Championship yang jadi penentuan langkahnya di GP250.
Selain itu, performanya saat menguji motor balap Yamaha TZ 250 di sesi latihan pasca GP Malaysia pun cukup impresif. Di mana catatan waktunya menyentuh 2 menit 15 detik untuk motor yang belum lama dikenalnya.
Yamaha Pertamina Indonesia Team mengikuti ajang GP250 sepanjang musim 2008 dengan 16 seri (Seri Indianapolis dan Laguna Seca tak melombakan GP250). Sayangnya, tim ini terbilang kurang kompetitif.
Dari seluruh seri yang diikutinya, Doni Tata hanya sanggup meraih satu poin dari seri Cina. Sedangkan sisanya, pembalap bernomor 45 ini hanya sanggup finish di posisi tanpa poin.
Yamaha Asean Cup Race
Di klasemen akhir, Doni Tata menempati posisi ke-28 atau paling akhir dari semua pembalap reguler GP250 2008. Selisih poinnya mencapai 280 dari juara dunia GP250 saat itu, Marco Simoncelli.
Menariknya, Doni Tata dan motor tunggangannya yang berkelir biru putih ini muncul di game balap MotoGP 08. Saat itu game tersebut bisa dimainkan di PC atau PS2.
Di akhir 2008, pihak prinsipal Yamaha Jepang menyatakan untuk tak lagi meneruskan kiprah mereka di GP250. Selain faktor minimnya prestasi, motor Yamaha TZ250 yang mereka gunakan juga tak lagi diproduksi.
Pasca tim ini bubar, Doni Tata dan Yamaha kembali turun di ajang balap dunia, namun beralih ke kelas World Supersport 600 di tahun 2009.
Faktor motor Yamaha TZ250 yang kurang kompetitif dibanding dengan pesaingnya seperti Honda RS250 RW, Gilera RSA 250, KTM 250 FRR hingga Aprilia RSW 250. Pasalnya, pengembangan terakhir yang dilakukan oleh Yamaha pada motor tersebut dilakukan di 2004.
Motor tak kompetitif.
Sementara Doni Tata memakai model tahun 2007 yang hanya diproduksi sebanyak 18 unit saja untuk pemesanan khusus balap. Yamaha TZ250 mengusung mesin 249 cc 2-tak V-twin 90 derajat berpendingin cair.
Tenaganya 93 PS di 12.500 rpm dan torsi 53,9 Nm di 11.750 rpm. Transmisinya manual dengan sistem bahan bakar karburator.
Dari sisi keluaran tenaga saja, sudah bisa dilihat jika motor tersebut sudah kalah spek dari pesaingnya yang rata-rata punya tenaga di atas 100 PS. Bahkan jagoan KTM saat itu, mampu mengail daya hingga 110 PS.
Prestasi gemilang dari pembalap Yamaha di kelas 250 cc sendiri hadir di tahun 2000. Di mana pembalap Perancis, Oliver Jacque dan Shinya Nakanos sukses merebut gelar juara dan runner up GP250 bersama motor Yamaha YZR250.
