Minyak rem harus diganti setidaknya setahun sekali.
Rem ABS lebih sensitif dengan minyak rem.
Minyak rem bisa menyerap kelembapan.
Kandungan air pengaruhi kualitas minyak rem.
Pada sebuah sepeda motor banyak cairan yang dipakai, misalnya oli mesin, oli gearbox hingga minyak rem.
Minyak rem sendiri punya fungsi sebagai media yang menyalurkan daya untuk mendorong piston pada kaliper rem.
Sehingga piston pada kaliper menjepit piringan cakram, dan membuat laju motor melambat.
Tapi sayangnya banyak yang menganggap minyak rem ini punya masa pakai panjang, iya memang tidak perlu rutin diganti.
Tapi tetap harus diganti setelah masa pakai tertentu, ini karena minyak rem punya sifat higroskopis.
Yang mana dengan sifatnya itu, minyak rem bisa menyerap kelembapan udara.
Karena itu minyak rem yang telah berusia 1 tahun punya kandungan air sebanyak 3 persen.
Baca juga : Viral Minyak Rem Diganti Water Coolant, Main-Main Sama Nyawa Nih!
Tidak hanya itu, kandungan air itu juga bisa mengurangi titik didih minyak rem 30-50 derajat celcius!
Efeknya tentu akan mengganggu kinerja rem, bikin rem blong saat turunan dan suhu tinggi.
Rem cakram sudah jadi piranti standar motor.
Dan tentu saja membuat sistem rem berkarat, hal ini akan sangat merusak terutama untuk motor yang sudah pakai rem ABS (Anti-lock Braking System).
Menurut Heri Prasetyawan dari Jaw's Speed di Depok, motor dengan rem ABS harus kuras minyak rem minimal setahun sekali.
"Ya karena sifat minyak rem itu, karatnya bisa merusak modul ABS," katanya.
Tandanya bisa diketahui dengan lampu indikator ABS yang menyala, kemudian ABS tidak berfungsi.
"Karat bakal merusak part dalam modul, yang kalau sudah rusak harus ganti baru dengan harga mahal," bebernya.
Baca juga : Seluk Beluk Minyak Rem, Cairan Vital Yang Sering Dicuekin Pengguna Sepeda Motor
Contoh modul ABS motor.
Sebagai gambaran, modul rem ABS dengan nama part hydraulic unit assy milik Yamaha NMax itu dikisaran Rp 6,5 jutaan!
Ya walau sebenarnya saat ini sudah ada yang bisa memperbaiki modul ABS rusak, tapi mencegah tentu lebih baik bukan?
Mengenal Jenis Minyak Rem
Mengganti cairan satu ini pun tak bisa asal, karena setidaknya ada 3 jenis yang tersedia.
Dari ketiganya, yang membedakan adalah bahan dasar dan juga titik didihnya.
Misal minyak rem DOT 3, berbahan dasar glikol dengan titik didih sampai 205° celcius.
Baca juga : Trend Tabung Minyak Rem Celup, Tampilan Batok Setang Jadi Rapi!
Kualitas dan volume minyak rem bisa dilihat lewat kaca pengintip.
Lalu DOT 4, berbahan glikol atau borate esther puya titik didih 230° celcius.
Terakhir adalah DOT 5 berbahan silicon dengan titik didih mencapai 260° celcius.
DOT merupakan singkatan dari Departemen Of Transportation, digunakan untuk standarisasi minyak rem.
Sementara angka 3, 4 dan 5, menunjukan tingkat ketahanan minyak rem terhadap panas.
Jadi jangan lupa selalu rutin ganti minyak rem motor kalian ya!