Tahun ini PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memang sudah menghadirkan motor anyar seperti skuter matic Yamaha Fazzio. Meski demikian masih ada sederet model yang berpotensi hadir di Indonesia tahun ini.
Diantaranya skuter matic roda tiga, yaitu Yamaha Tricity 2022 yang baru meluncur di Eropa. Serta versi terbaru dari Yamaha Jupiter MX 135 yang sudah hadir di Malaysia dan bahkan patennya mulai didaftarkan di Indonesia belum lama ini.
Lalu akankah kedua model tersebut masuk ke Indonesia?
Saat dikonfirmasi mengenai kehadiran Yamaha Jupiter MX baru yang patennya sudah ada di Indonesia, Manager Public Relation, YRA & Community, PT YIMM, Antonius Widiantoro belum mengungkapkan akan kepastian peluncurannya.
Yamaha 135LC Fi
"New model? tunggu saja. Yang baru bisa dipastikan itu Yamaha E01 di semester dua. Tapi untuk saat ini, kita masih jual model yang sekarang," ungkap Anton.
Seperti diketahui saat ini, desain paten Yamaha Jupiter MX baru, yang di Malaysia dijual dengan nama Yamaha 135LC Fi tersebut sudah didaftarkan di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual.
Di Negeri Jiran tersebut, Yamaha 135LC Fi memiliki empat pilihan warna. Ada pula versi premium yang dilengkapi keranjang di atas sasis underbone dan warna bodi serba hitam.
Desainnya tetap sporty ala Jupiter MX lawas dengan kesan ramping. Menyesuaikan dengan trend terkini, motor tersebut juga punya headlamp LED dan spidometer full digital.
Mesinnya sendiri bervolume 135 cc, SOHC 4-katup, berpendingin cair yang kini dilengkapi sistem bahan bakar injeksi. Tenaganya 12,6 PS di 8.000 rpm dan torsi 12,2 Nm pada 6.000 rpm. Transmisinya 4-speed semi otomatik seperti bebek bermesin tidur.
Yamaha Tricity 2022
Selain Yamaha Jupiter MX baru, motor baru yang dirilis di pasar global tahun ini adalah Yamaha Tricity 2022. Dan beberapa waktu lalu, YIMM sempat menjual Yamaha Tricity yang didatangkan secara utuh dari Thailand.
Yamaha Tricity
Sayangnya model tersebut tak lagi masuk ke jajaran produk Yamaha Indonesia. Dan disinggung mengenai kemungkinan versi barunya hadir di Indonesia, Anton menyebutkan jika kemungkinannya bisa saja, asalkan ada banyak permintaan dari konsumen.
"Dulu kan sudah (dijual) ya. Sekarang belum ada rencana. Jangan sampai kita masukkan, tetapi bukan karena ada permintaan dari konsumen, kan juga sayang. Makanya kita juga selalu lihat respons marketnya dulu. Kalau konsumen memang mau, ya pasti kita pertimbangkan," pungkasnya.
