Tetap tampil menarik dengan part yang tidak terlalu branded.
Salah satu tujuan dari modifikasi adalah mengubah motor kesayangan sesuai dengan keinginan para pemiliknya. Itu karena masing-masing pemilik kendaraan pasti memiliki selera yang berbeda.
Jadi wajar kalau sebagus apapun sepeda motor pasti selalu ada celah yang dimodifikasi agar pengendaranya lebih pede dan pastinya tidak menggangu kenyamanan saat dikendarai.
Seperti Ali Zaenal Abidin yang menebus Yamaha XMax bekas dengan sedikit modifikasi. Tapi ternyata modifikasi dari pemilik pertamanya itu tidak cocok dengan selera diriinya.
“Awalnya ada rencana buat rombak sesuai keinginan saya, karena dulu itu kan beli seken dan cat awalnya kuning. Lalu ketemu om Deny yang juga customer di toko vape saya, beliau cerita kalau bisa ngecat. Pas banget tuh saya emang mau ganti warnanya kembali ke merah biar sesuai sama STNK,” cerita pemilik Unorthodox Vape Shop yang ada di bilangan Cipayung, Jaktim ini.
Denny yang dimaksud ternyata Denny Hakim dari DR Motorsport yang memang biasa menggarap pengecatan dan detailing. Enggan tampil biasa aja dengan warna merah polos, disematkan sedikit grafis yang terinspirasi dari MV Agusta Superveloce 75th Anniversary.
“Setela disodorin desain MV Agusta ternyata ownernya suka, cuma kurang sreg sama warna merahnya karena terlalu nyala. Akhirnya coba ambil warna merah dari Mazda CX-5 yang sedikit lebih kalem, lalu ada sedikit modifikasi grafis biar lebih manis,” rinci Deny.
Agar warnanya selalu terjaga, sebagai finishing sekujur bodinya dilabur dengan Ceramic Coating 10H yang punya umur pakai hingga 4 tahun. Kinclong!
Untuk menemani warna serta grafis barunya, beberapa bagian bodi dibalut dengan carbon fiber. Seperti di kupingan sepakbor depan, bodi tengah, sepakbor belakang sisi bawah, cover CVT, juga cover filter udara.
Selesai dengan bodi barunya, ternyata project modifikasi berlanjut dengan meng-upgrade sisi pengereman. Memang pengereman orisinal XMax terasa kurang pakem, cenderung keras namun tidak langsung membuat motor berhenti.
Master rem depan dan belakang jatuh kepada RPD yang dikombinasi dengan kaliper KTC Kytaco 4 piston di depan dan kaliper KTC Kytaco 2 piston di belakang. Jaminan pakem!
“Emang cari part yang gak terlalu branded juga sih. Master rem RPD lagi naik daun, apalagi ada logo bendera Italia juga, jadi masuk ke konsep bodi. Cakram pakai orisinal R25 yang udah semi-floating,” tunjuk pria yang bengkelnya ada di bilangan Jatisampurna, Bekasi.
Spion Model Kawasaki ZX-10R
Dengan desain bodi maxi scooter, sayangnya spion standar masih menempel di setang. Ini juga menjadi salah satu bagian yang kurang disukai oleh Ali, untuk itu Deny coba memberi masukan untuk mengganti spion yang menempel di bodi.
“Owner suka sama model Kawasaki ZX-10R ini, cuma sempat 2 kali ganti bracket. Karena yang pertama pakai pelat biasa ternyata spion cukup getar. Akhirnya ganti dari bahan aluminium, jadi lebih paten gak getar,” sambungnya.
Untuk menemani selama perjalanan, disematkan fog lamp di bawah lampu utama dan ada Quad Lock untuk memantau peta selama berkendara. Lalu ada suspensi belakang aftermarket dan ban Maxxis agar handling matic gambot ini tetap lincah juga nyaman.