window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Panas Mesin nggak Wajar, Cek Kondisi 4 Bagian Motor ini

Ary · 13 Jul, 2021 17:30

Sepeda motor berkapasitas 150 cc ke atas, umumnya dilengkapi sistem pendingin cairan. Di segmen skutik misal. Dapat ditemui pada Honda PCX 160 2021, Honda Vario 150 2021 atau Yamaha NMax. Dengan adanya radiator, suhu mesin bisa tetap ideal antara 80-90 derajat. 

Tips Penyebab Mesin Overheat

Waspada jika suhu mesin motor Anda menjadi tidak wajar.

Akan tetapi, indikasi masalah ditemui apabila suhu mesin motor menjadi nggak wajar - panasnya berlebihan. Gejala ini umumnya dikenal dengan istilah overheat. Sebuah kondisi dimana peningkatan suhu telah melewati batas normal komponen mesin. Hal itu sendiri terjadi karena beberapa hal yang meliputi 5 bagian dari motor berikut. 

Baca juga: Oli Mesin Honda Scoopy Cuma 650 ml, Benarkah Umur Pelumasnya Ikutan Pendek?

1. Kondisi oli mesin

Salah satu penyebab terjadinya overheat adalah adanya hambatan pada sirkulasi oli mesin. Oli mesin sejatinya bertugas meminimalisir gesekan antarkomponen mesin. Oleh karenanya, volume oli harus tetap pada rentang ideal. Dengan begitu, komponen mesin seperti piston, klep dan noken as dapat terlumasi dengan baik. 

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

Oli mesin sendiri umumnya memiliki sifat mendinginkan. Dengan begitu, suhu mesin dapat terjaga. Namun menjadi sebaliknya apabila volume pelumas tersebut berada di bawah batas minimal. Sebagaimana kita tahu, kapasitas oli pasti berkurang seiring pemakaian. Itulah salah satu alasan, oli mesin harus diganti secara berkala. 

Penyebab Mesin Motor Overheat

Selain oli mesin, perhatikan juga volume cairan pendingin alias water coolant.

Baca juga: Lupa Rawat Radiator, Overheat Bisa Mengancam Honda PCX 160 dan Yamaha NMax Anda!

2. Cairan pendingin

Sama halnya dengan oli mesin, periksa volume cairan pendingin alias water coolant motor Anda mengalami overheat. Jangan-jangan, sumber masalah juga datangnya dari area ini. Pengurangan debit cairannya memang berlangsung cukup lama. Namun, Anda tetap wajib memerhatikan takarannya sesuai kebutuhan motor. 

Water coolant bakal mengalir ke radiator, untuk kemudian memberikan pendinginan terhadap mesin. Jika tak mencukupi atau bahkan habis, radiator tak bisa menjalankan tugas sebagaimana mestinya (mendinginkan mesin). Penggantian cairan pendingin bisa dilakukan pada 36.000 km. Walau cukup lama, pemilik motor tetap harus mengecek dan mengisi kembali cairan pendingin setiap 12.000 km. 

3. Bersihkan radiator

Seperti disebutkan tadi, radiator merupakan alat untuk memberikan pendinginan terhadap mesin. kondisi perangkat ini pun tetap harus diperhatikan. Seperti yang Anda lihat, bagian ini sudah dilengkapi dengan cover. Jika sedang senggang, cobalah untuk membuka penutup radiator. Pastikan tidak ada kotoran yang menyumbat kisi-kisi radiator. 

Tips Rawat Radiator agar Mesin tidak Overheat

Kebersihan dan kisi-kisi radiator juga harus dicek.

Baca juga: Wajib Tahu, Ini 5 Hal yang Bikin Garansi Motor Anda Hangus

4. Setel kerapatan piston

Penyetelan kerapatan piston jua memengaruhi suhu mesin. Jika komponen di atas dalam kondisi bagus, coba datang ke bengkel resmi. Terjadinya overheat juga berpengaruh pada posisi piston di dalam silinder. Piston yang terlalu rapat membuat seher dan piston tidak dapat bergerak dengan maksimal. Kondisi ini mengakibatkan pelumasan oli di dalam ruang bakar. Apabila dibiarkan, besar potensi piston merusak blok mesin.  

Kesimpulan

Overheat bukan pertanda baik pada motor Anda. Pasalnya, cukup besar potensi mesin mengalami kerusakan. Namun, hal tersebut juga tak lepas dari bagaimana Anda melakukan perawatan, terutama mesin secara berkala. Sebagai contoh mengetahui volume oli mesin maupun water coolant. 

Servis berkalanya sendiri tak perlu dilakukan di bengkel resmi. Giat ini pun dapat Anda lakukan di bengkel terpercaya dengan mekanik berpengalaman. Apabila ada keluhan panas yang tidak wajar tadi, Anda pun bisa membagikan informasi tersebut kepada mereka. Dengan begitu, mekanik bisa melakukan pengecekan serta penyetelan ulang terhadap kerapatan piston. 

Ary

Reporter

Mengulas apapun tentang sepeda motor lalu menerjemahkannya ke dalam tulisan, mungkin hanya secuil sarana untuk berbagi informasi - tanpa maksud menggurui. Karena sejatinya Anda dan Saya punya kesenangan yang sama yaitu mengendarai sepeda motor!

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });