Rawan Rusak, Pengguna Motor Matic Jangan Kelewatan Periksa Kondisi V-Belt!
Ilham · 14 Jul, 2022 16:00
0
0
V-belt punya peran mirip rantai.
Perilaku berkendara pengaruhi usia pakainya.
Saat ini penjualan skuter matic di Indonesia mendominasi pasar sepeda motor dengan market share hingga 80 persen. Hal ini disokong banyaknya varian yang dijual, mulai dari entry level hingga kelas premium.
Kondisi tersebut juga membuat majemuknya karakter konsumen skuter matic di sini. Ada yang rajin merawat, tapi tak sedikit pula yang asal memakai saja. Contohnya dengan mengabaikan perawatan peranti CVT (Continuously Variable Transmission) dari motor matic mereka.
Padahal seperti diketahui, CVT merupakan mekanisme transmisi pada motor matic. Peranti ini terdiri dari beragam komponen untuk mendukung performa sepeda motor. Salah satunya yang penting adalah V-Belt.
“Perawatan V-Belt sebagai komponen penting pada sepeda motor matic. Namun karena keberadaannya tidak terlihat, tepatnya di dalam sistem CVT motor matik sehingga seringkali pengendara mengabaikan perawatannya,” tutur Riyadi Prihantono, Koordinator Manager After Sales & Motor Sports PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Sebelum membahas perawatannya, coba kita kulik dulu fungsi dari V-belt. Secara fungsi, sebenarnya parts tersebut mirip rantai di motor non-matic seperti bebek atau sport.
Fungsinya untuk menyalurkan tenaga dari mesin menuju roda belakang dalam bentuk putaran. Sehingga membuat sepeda motor dapat bergerak. Semakin sering sepeda motor digunakan maka semakin aktif V-belt bergerak. Kalau putus, motor pun tak mau bergerak.
Sering melakukan perjalanan jauh atau touring akan membuat performa dari V-belt semakin menurun. Maka pengendara wajib melakukan perawatan sepeda motor secara berkala terutama penggantian V-belt tepat waktu agar performa motor tetap optimal.
Perilaku Pengaruhi Usia Pakai
Secara umum waktu penggantian part V-belt yang tepat dilakukan pada saat sepeda motor mencapai jarak tempuh 20.000 km - 25.000 km (20 - 25 bulan), tapi ada juga perilaku yang bikin usia pakai V-belt makin singkat.
Diantaranya dengan menghindari gaya berkendara dengan hentakan atau bukaan gas secara tiba-tiba. Serta membawa beban atau muatan berlebih. Karena kedua perilaku tersebut memperberat kerja V-belt yang berefek pada usia pakainya yang makin singkat.
Lakukan Pengecekan Berkala
Melakukan perawatan komponen CVT matik yang tepat juga bisa memperpanjang usia pakainya. Caranya dengan pengecekan V-belt secara rutin sesuai jadwal servis berkala di bengkel resmi terpercaya.
Hal ini juga berguna untuk membersihkan kotoran yang ada pada V-belt sepeda motor. Pastikan saat servis berkala sudah memiliki standarisasi untuk pengecekan dan pembersihan komponen CVT matic khususnya V-belt.
Indikator V-Belt Butuh Diganti
Banyak indikator yang menandakan masa pemakaian V-belt sudah tinggi dan waktunya diganti. Diantaranya menimbulkan gejala seperti tarikan motor kurang maksimal.
Lalu terasa getaran dan bunyi berdecit saat akselerasi yang mengindikasikan V-belt kehilangan daya cengkram. Ataupun jika kondisi visual V-belt yang tampak mulai retak atau sudah getas.
Jika pengendara terlambat dalam penggantian V-belt sepeda motor akan berdampak pada menurunnya performa sepeda motor dan kenyaman berkendara.
Harga V-Belt Terjangkau
Jika V-belt sudah waktunya diganti, konsumen dapat menggunakan produk aslinya yang tetap terjangkau. Seperti pada Yamaha Lexi harga V-belt Rp 135 ribu dan roller Rp 50 ribu, serta grease atau pelumas Rp 9.500 saja.
Anda juga dapat mengambil paket penggantian V-Belt Kit Yamaha dengan harga yang lebih terjangkau Rp 176 ribu sudah termasuk dengan roller dan grease yang sesuai spesifikasi bawaan.
Dan kabar baiknya, untuk setiap pembelian CVT Kit selama bulan Juli 2022 konsumen akan mendapatkan potongan langsung senilai Rp 10 ribu di seluruh bengkel resmi Yamaha.