3 Penyebab Jualan City Car di Indonesia Melempem, Posisinya Diganti SUV Mungil
Adit · 6 Jun, 2022 08:05
0
0
Inilah penyebab city car makin tidak seksi, kalah pamor dari mobil 7-penumpang.
Padahal segmen city car pernah mengalami masa kejayaan satu dekade lalu, pilihannya pun sangat banyak.
Sekarang pemain city car di Indonesia bisa dihitung dengan jari tangan.
Mobil perkotaan atau city car pernah mengalami masa kejayaan sekitar satu dekade lalu. Lebih tepatnya sebelum mobil sejuta umat Toyota Avanza hadir dan mengubah selera dan preferensi mobil di Indonesia. Namun sekarang, city car sudah kehilangan tajinya, penjualannya melempem dan kurang laku.
Bila ingat dulu, modelnya sangat beragam mulai dari Toyota Etios Valco, Mitsubishi Mirage, Suzuki Splash, Nissan March, Kia Picanto, Hyundai i10, Suzuki Karimun, Chevrolet Spark, Daihatsu Sirion, dan Honda Brio.
Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso mengungkapkan, segmen city car kini tergerus karena berbagai hal.
"Saya ingat sekali sekitar 7-10 tahun lalu. Kalau dilihat 2-3 tahun terakhir penjualannya 1.200 sampai 1.400-an unit per bulan. Kalau rata-rata total pasar per bulan 80 ribu unit, city car ini hanya 1,5 sampai 1,75 persen saja," katanya di Tangerang, Kamis (2/6/2022).
Tergerusnya segmen city car pertama karena terjadinya pergeseran tren pasar. Preferensi mobil oleh masyarakat Indonesia berubah dan lebih menginginkan model multiguna dan bisa angkut banyak penumpang. Ini sejalan dengan kebiasaan masyarakat yang bepergian secara komunal.
Kedua, karena city car tidak dapat mengakomodasi hal itu, maka masyarakat pun beralih ke mobil yang lebih besar dimensinya dan muat banyak baik penumpang (7-seater) maupun barang.
Oleh karena itu segmen model Low MPV seperti Avanza-Xenia, LCGC 7-seater Calya-Sigra, serta Low SUV Rush-Terios makin diminati sejak 2012 lalu. Sejak saat itu berdasarkan data internal Daihatsu, ketiga segmen tersebut terus mendominasi pasar hingga kini.
Bukan cuma itu, ketiga, segmen city car makin menjadi tidak seksi lagi karena terjadi pergeseran tren berikutnya. Yakni segmen SUV dan turunannya termasuk yang 5-penumpang kini makin digandrungi banyak orang. Ini disesuaikan dengan kondisi jalan di Indonesia yang belum sepenuhnya mulus.
Tak tanggung-tanggung, pasar SUV pun akhirnya tumbuh sejak tiga tahun terakhir. Secara penjualan retail, kontribusi segmen SUV meningkat dari 18 persen pada 2019 menjadi 21 persen pada 2020. Kemudian menjadi 26 persen pada 2021, serta 27 persen di awal 2022 terhadap total penjualan mobil dalam negeri.
"Bukan cuma SUV 7-seater yang digemari, tetapi yang 5-seater sedang tren karena ground clearance tinggi dan bagasi luas. Jadi sekarang pergeserannya seperti itu, MPV 7-seater dan SUV 5-seater," ungkap Hen sapaan akrabnya.
Maka dari itu sekarang makin banyak model SUV berukuran kecil, medium, hingga kompak di Indonesia, seperti Toyota Raize, Daihatsu Rocky, Kia Sonet, Hyundai Creta, Honda HR-V, Kia Seltos, dan ragam lainnya. Sedangkan mobil city car sekarang cuma diisi oleh Suzuki Ignis, Honda Brio RS, Kia Picanto, dan Daihatsu Sirion.