4 Kelemahan Daihatsu Terios TS Konde yang Membuat Kurang Cocok Dibeli Sebagai Mobil Keluarga
Enda · 4 Nov, 2022 08:30
0
0
Generasi pertama Daihatsu Terios yang diluncurkan pada tahun 2006 ditawarkan dalam dua varian, yakni TS yang merupakan varian paling bawah dan TX tipe teratasnya. Sebagai mobil keluarga yang bermain di segmen Low SUV 7-seater dengan sebutan Daihatsu Terios konde, untuk harga bekas tipe paling bawahnya kini dibandrol mulai dari Rp80 jutaan.
Jadi tipe paling bawah, berikut alasan Daihatsu Terios TS kurang cocok digunakan sebagai mobil keluarga.
1. Belum Dilengkapi Electric Mirror dan Wiper Belakang
Secara tampilan Daihatsu Terios TS generasi awal tampak begitu sederhana. Seperti yang terlihat pada fascianya mobil ini belum dilengkapi projector pada sistem pencahayaan seperti varian TX. Selain itu, pada bumpernya pun tidak disematkan foglamp yang diketahui mampu meningkatkan visibilitas berkendara di malam hari.
Melihat bagian samping, pengaturan spionnya Daihatsu Terios TS tidak dilengkapi fitur electric mirror serta untuk lingkar rodanya masih menggunakan velg besi.
Buritannya, Daihatsu Terios TS juga tidak disematkan wiper belakang yang dapat digunakan untuk membersihkan kaca belakang secara otomatis ketika fitur dijalankan. Selain wiper belakang, varian terendah generasi pertama Daihatsu Terios tidal dibekali high mount stop lamp serta cover ban cadangan.
2. Tidak Ada AC Double Blower dan Head Rest Baris Ketiga
Sama seperti tampilan luarnya, untuk bagian dalam Daihatsu Terios TS juga terlihat sederhana. Seperti yang bisa dilihat pada baris pertama, bawaan pabrikan mobil ini belum dilengkapi fitur audio. Untuk joknya, Terios TS juga menggunakan bahan fabric biasa yang belum dibungkus cover jok.
Bergeser ke baris tengah, pada plafonnya Daihatsu Terios TS memiliki gundukan yang merupakan tempat bertenggernya AC double blower. Namun untuk tipe paling bawah, fitur tersebut tidak bisa kalian temukan. Itu artinya, Daihatsu Terios TS hanya mengandalkan AC single blower di depan untuk menyalurkan udara sejuk hingga baris belakang. Mengandalkan AC single blower, mobil ini dirasa kurang nyaman terlebih saat digunakan berkendara di siang hari karena tidak mampu mendistribusikan udara sejuk secara merata.
Selain itu, baris ketiganya tipe ini juga belum dibekali dengan head rest. Tidak adanya head rest, tentu membuat penumpang paling belakang merasa mudah lelah ketika berpergian cukup lama.
Sebagai informasi, tipe satu tingkat di atasnya Daihatsu Terios TX sudah mendapatkan AC double blower, dan sistem hiburannya berhasil dipadukan menggunakan head unit layar sentuh 6 speaker 2DIN CD dengan fitur GPS didalamya.
Daihatsu Terios TS untuk peredam kabinnya terasa tipis. Hal ini dibuktikan ketika kami mencobanya, suara kendaraan dari luar masih bisa terdengar dengan jelas di dalam kabin. Selain kabin, peredam atap plafonnya juga dirasa tipis ketika saat hujan.
4. Fitur Keselamatan Terbatas
Menyoal fitur keselamatan, Daihatsu Terios TS untuk sistem pengeremannya belum dilengkapi dengan ABS yang dapat mencegah ban terkunci ketika melakukan pengereman secara tiba-tiba. Untuk model rem yang digunakan pada bagian depan menggunakan cakram dan tromol pada roda belakangnya.
Selain ABS, tipe terbawah Terios juga belum disematkan dual airbag dan auto door lock, serta alarm system untuk fitur keamanannya.
Untuk diketahui, Daihatsu Terios TS dibagi lagi menjadi dua varian, yakni Standar dan Standar Plus Extra. Mengenai jantung pacunya, Daihatsu Terios TS menggunakan mesin 1.500 cc berkodekan 3SZ-VE DOHC VVT-i Electronic Fuel Injection 4 silinder segaris yang dapat menghasilkan tenaga 109 PS di 6.000 rpm dan torsi sebesar 145 Nm pada putaran 4.400 rpm.
Jika varian TS biasa dikawinkan menggunakan transmisi manual 5-percepatan, untuk varian TS Plus Extra hadir dengan pilihan transmisi otomatis 4-percepatan yang diarahkan ke penggerak roda belakang.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.