Toyota Sienta diperkenalkan ke pasar otomotif Indonesia melalui ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) di Jakarta, pada 7 April 2016. Mobil yang masuk kelas Multi Purpose Vehicle (MPV) ini diklaim Toyota secara fisik memiliki banyak keunggulan, dan akan melengkapi line up kelas MPV mereka. 

Secara posisi harga, Toyota Sienta bertengger di antara Kijang Innova dan Grand New Avanza. Desainnya begitu kuat kesan JDM atau Japanese Domestic Market, karena Sienta memang cukup laris di negara asalnya. Toyota Sienta memiliki dimensi 4.235 mm x 1.695 mm x 1.695 mm berpengaruh pada ruang bagasi Sienta yang sedikit lebih luas apabila kursi belakangnya tidak dilipat. 

Kini, Sienta bekas tampaknya mulai diburu masyarakat bila kita berpatokan pada harga jual kembali yang mulai naik. Pada 2019 lalu, harga bekas Toyota Sienta keluaran 2016 ini dijual mulai dari Rp140 jutaan, atau separuh dari harga barunya di 2016 pada kisaran Rp260-295 jutaan. Kini, harga pasaran termurah dari Toyota Sienta bekas lansiran 2016 mulai dari Rp150 jutaan.

Apa menariknya Toyota Sienta dengan desainnya yang boxy ini? Mari kita bahas satu persatu dalam artikel ini.

1. Jaringan Bengkel dan Biaya Perawatannya Bersahabat

Sienta merupakan produk Toyota yang notabene sebagai raksasa otomotif dengan penjualan nomor wahid di Indonesia. Toyota memiliki jangkauan dealer dan bengkel resmi yang paling luas dibanding para rivalnya, bahkan hingga ke pelosok Nusantara. Ini merupakan salah satu faktor pertimbangan saat kita akan membeli sebuah mobil.

Bila dibandingkan dengan Honda Freed, bukan rahasia lagi kalau mobil Honda cukup mahal dari berbagai aspek, baik harga mobil, suku cadang, aksesoris, serta biaya servis lebih tinggi dibanding Toyota.

2. Fitur di Toyota Sienta Bekas Cukup Lengkap

Toyota Sienta terutama tipe Q ini sebenarnya sudah keren fiturnya. Karena sejak generasi pre-facelift sudah memakai AC digital dan layar TFT untuk MID yang penuh warna untuk visualisasi. 

Toyota Sienta fiturnya bisa lebih baik ketimbang Freed. Kelebihan fitur-fitur Toyota Sienta yang belum ada pada Honda Freed, yaitu:

• Airbags tambahan, yaitu Knee-Airbags yang berfungsi melindungi kaki pengemudi.
• Pada Sienta tipe tertinggi, keempat bannya sudah dilengkapi rem cakram, sedangkan pada Honda Freed, pada ban belakang masih menggunakan rem tromol.
• “Hill Start Asist Control” (HSA) yang berfungsi mencegah mobil mundur saat berhenti di tanjakan.
• “Vehicle Stability Control” yang mengurangi efek limbung saat menikung pada kecepatan tinggi.
• "Automatic Head Lamp Levelling" Pengaturan otomatis pada levelling lampu utama. 
• Fitur globe box dengan fungsi chiller untuk mendinginkan minuman dan adanya seat under tray, atau tempat penyimpanan di bawah kursi penumpang depan hanya dimiliki oleh Sienta.

3. Mesin 2NR di Toyota Sienta Cukup Bandel dan Responsif

Toyota Sienta menjadi salah satu produk yang memulai penggunaan mesin seri 2NR, tepatnya 2NR-FE. Nah, mesin ini irit untuk ukuran 1.500 cc, dengan akselerasi yang cukup baik meskipun memakai transmisi CVT. 

Bicara mengenai tenaga yang mampu dihasilkan, dari mesin tersebut bisa menghasilkan output sebesar 105 tenaga kuda dengan besaran torsi sebesar 140 Nm. Bila mengacu pada perhitungan konsumsi BBM di MID maka angka 15 km/liter sangat mudah diraih untuk kondisi lalu lintas dalam kota yang lancar.

4. Desain Boxy yang Lega, Bisa Bawa Banyak Barang

Untuk daya tampung, interior Sienta yang luas mampu menampung tujuh orang dengan ruang yang lega tanpa berhimpitan. Selain itu, untuk membawa barang bawaan, Toyota Sienta pun bisa diandalkan, pasalnya ruang bagasi yang dihadirkan cukup luas.

Desain yang boxy ini adalah kelebihan dari Toyota Sienta yang membuat kabinnya jadi terasa lega dan luas. Head room jadi lapang sehingga tidak merasa pusing atau claustrophobic walaupun baris ketiga jendelanya kecil. Interiornya lega ala GranMax, dan kalau kursi tengah dan belakang dilipat rata, bisa bawa barang barang begitu banyak.

5. Radius Putar Toyota Sienta Cukup Besar

Untuk poin yang satu ini, memang sempat menjadi sorotan dari para pengguna Sienta. Radius putar yang dihadirkan oleh Sienta tidak begitu maksimal. 

Konsep city car agak kontras dengan kemampuan manuver Sienta yang butuh radius putar besar. Dengan demikian, mobilnya agak kesulitan berbelok tajam di sudut sempit. Salah satu yang dirasa menjadi penghambat dari fitur tersebut adalah ruang fender yang sempit.