Nissan X-Trail pada dekade awal 2000-an menjadi salah satu SUV yang cukup laris. Bahkan di era tersebut X-Trail T30 menjadi yang terlaris mengalahkan Honda CR-V generasi kedua. Untuk versi Indonesia, X-Trail T30 hadir sebagai SUV medium berpenggerak roda depan alias FWD.  

X-Trail T30 mulai dikenalkan di Indonesia pada 2002 dan kiprahnya rampung pada 2008. T30 awalnya hadir secara CBU dari Jepang dengan mesin 2.0 liter berkode QR20DE yang serupa dengan Serena C24. 

Karena tingginya permintaan, kemudian Nissan menambah varian 2.5 liter yang dirakit lokal dengan mesin berkode QR25DE. Perbedaan keduanya hanyalah pada powernya, dimana versi 2.5 liter tenaganya lebih besar.

Kini, Nissan X-Trail T30 cukup banyak dicari unit bekasnya. Harga yang ditawarkan bervariasi, antara Rp60 juta sampai dengan Rp90 jutaan. Namun, penawaran terbanyak hadir di kisaran harga Rp70 jutaan.

Banyak yang menyebut kalau Nissan X-Trail T30 ini sebagai generasi paling berhasil X-Trail di Indonesia. Dengan usia yang cukup tua, apakah X-Trail T30 masih kuat digunakan untuk mudik Lebaran tahun ini? Berikut ini ulasannya.

1. Suspensi yang Tangguh dan Nyaman

​​​​​Sebagai SUV yang mengutamakan kenyamanan, rancangan kaki-kaki pun menjadi fokus utama Nissan saat merancang X-Trail. Untuk era X-Trail T30 rancangan kaki-kaki di crossmember belakangnya cukup sederhana.

Nissan X-Trail T30 ini menggunakan suspensi jenis MacPherson Strut dengan Stabilizer bar di bagian depan, serta Multi-Link Stabilizer Bar di roda belakangnya. Dengan begitu tingkat kenyaman yang dihasilkan dari suspensi tersebut bagi kami cukup nyaman ketika melewati jalan yang sedikit berkontur jelek. 

2. Pakai Transmisi Matic Konvensional, Nissan X-Trail T30 Lebih Responsif dan Nggak Rewel

Hal lain yang membuat Nissan X-Trail generasi pertama ini peminatnya masih cukup besar karena masih memakai transmisi otomatis konvensional dengan planetary gear. 

T30 masih memakai transmisi otomatis AT 4-percepatan sementara itu di era T31 hingga bahkan T32 yang ada sekarang pakai transmisi CVT. Kemampuan CVT di X-Trail T31 bisa menurun apabila terjadi gejala overheat, dan hal ini tidak terjadi pada transmisi AT konvensional di T30. 

3. Mesin Nissan X-Trail T30. Aman Dari Isu Overheat

Pendinginan di T30 cukup baik, karena kapasitas total coolant yang lebih banyak daripada generasi setelahnya. Dengan jenis mesin yang sama (QR25DE), T30 kapasitas coolant-nya 9 liter sementara T31 berkurang jadi 8 liter, dan digunakan juga sebagai pemanas/pendingin CVT. 

Gejala overheat lebih gampang terjadi pada T31 dan mempengaruhi pada kinerja CVT yang failed save atau mereduksi tenaga secara otomatis untuk pengaman. Bila digunakan untuk perjalanan jarak jauh dengan waktu cukup lama, maka X-Trail T30 ini lebih aman dari risiko overheat. 

4. Varian Mesin Nissan X-Trail T30 Terkenal Tangguh dan Halus

Nissan X-Trail T30 hadir dengan dua pilihan mesin, yaitu 2.0L QR20DE dan 2.5L QR25DE. Kedua jenis mesin tersebut memiliki konfigurasi 4-silinder segaris 16 valve DOHC. 

Bicara varian 2.0L, mesin ini mampu menghasilkan tenaga 152 PS @6.000 rpm dengan torsi 200 Nm @4.000 rpm. Sedangkan varian 2.5L nya ini diketahui mampu melecutkan tenaga maksimal 182 PS @6.000 rpm serta torsi puncak 245 Nm @4.000 rpm.

Pada generasi T31 mesin 2.0 liter pakai MR20DE, jenis mesin ini hanya mengandalkan bandul kruk as sehingga getaran lebih besar. Adapun jenis mesin QR menggunakan balancer sehingga getarannya lebih halus. 

Lebih lanjut, mesin 2.5 liter pada Nissan X-Trail T31 tetap memakai kode QR25DE namun ada perbedaan dengan memakai sensor AFR, sedangkan era T30 masih berupa O2 sensor biasa. 

Perbedaan ini membuat performa mesin di T31 menurun ketika kita memakai bahan bakar dengan oktan di bawah standar yang diminta. Businya T31 pun diharuskan menggunakan tipe platinum yang lebih mahal dari T30 yang pakai chopper biasa, demi standar emisi mesin yang lebih baik. 

5. Kabin Cukup Luas dan Kaya Fitur

Nissan X-Trail T30 memiliki dimensi panjang 4.511 mm, lebar 1.765 mm dan tinggi 1.674 mm. Hal ini sekaligus memberikan dampak yang signifikan pada keleluasaan ruang kabinnya.

Seperti yang bisa kalian rasakan, generasi pertama X-Trial ini mempunyai headroom dan legroom yang luas. Dengan begitu kalian akan merasa bebas melakukan aktifitas apapun di dalam mobil disaat berpergian.

Begitupun pada bagasinya, karena mobil ini hanya bisa dimuati 5-penumpang, maka kapasitas bagasi yang dimiliki mobil ini terbilang besar. Kalian pun tidak perlu khawatir membawa barang banyak disaat berpergian.

Desain dashboard cukup unik dengan meletakkan perangkat gauge pada bagian tengah. Dari segi material, baik dasbor, trim hingga bahan pembungkus jok cukup baik dan tidak murahan. Pada tipe terbawah yaitu ST memakai bahan fabric, sedangkan STT dan XT umumnya memakai material leather. 

Fitur kenyamanan di interiornya pun cukup oke, mulai dari dual SRS Airbag, cooler, hingga head unit 2DIN yang bisa memutar CD. Pada X-Trail tipe XT bahkan lebih spesial dengan tambahan aksesoris lampu sorot di roof rack dan jet washer utama, plus kulkas mini.