Sebelum ojek dan taksi online beredar luas seperti sekarang ini, masyarakat umumnya memakai angkutan kota sebagai sarana transportasi massal jarak dekat dan menengah. Ukurannya yang tidak besar seperti bus tapi bisa tetap mengangkut banyak orang jadi kelebihan angkot yang bisa menjangkau jalan sempit kawasan perumahan. Tidak seperti sekarang, dulu mobil yang digunakan sebagai angkot sangat beragam mereknya.

Dulu, semua jenis mobil minibus yang juga tersedia varian pick up pasti akan dibuat angkot. Bahkan, Toyota Kijang Super hingga Kijang Kapsul dulu juga pernah bernasib sebagai angkutan umum di Jakarta dan Bandung. Tidak cuma itu saja, Isuzu Panther juga ikut meramaikan dunia angkot dengan mesin dieselnya. 

Itu tadi sekilas gambaran soal basis mobil yang digunakan sebagai angkot. Kali ini kami akan mengajak kalian bernostalgia mengenang era kejayaan angkot dari berbagai jenis merek yang meramaikan jalanan mencari penumpang. 

Isuzu Panther, Mengawali Angkot Bermesin Diesel

Sosok Isuzu Panther ini begitu fenomenal karena tangguh, tapi juga efisien soal biaya operasional. Tak heran kalau Panther ini juga digunakan sebagai basis kendaraan angkutan umum. Untuk unit yang digunakan yaitu Panther generasi pertama. 

Soal konfigurasi kursinya sama seperti angkot Kijang, yaitu 3 di depan termasuk sopir, dan untuk bagian belakang sebelah kiri 4 penumpang, kanan 6 penumpang dan yang hadap belakang maksimal 2 penumpang. Bila dijumlahkan maka angkotnya bisa membawa hingga 14 orang sekali jalan.

Panther generasi pertama ini dibekali mesin berkode C223 berkapasitas 2,2 liter (2.238cc) OHV berteknologi indirect injection yang mampu mengeluarkan tenaga sebesar 58 hp/4.500 rpm.

Masih dalam generasi pertama, Isuzu kemudian melakukan facelift pada 1996. Pada generasi ini spesifikasi mesin berubah memakai kode 4JA1berkapasitas 2.5 liter (2.500cc) OHV Direct Injection. Tenaga yang bisa dihasilkan meningkat jadi sebesar 86 hp/3.900 rpm.

Keuntungan memakai mesin diesel adalah torsi besar. Mesin diesel Panther mampu menyemburkan torsi yang lumayan besar di putaran bawah. Dengan begini, pengemudi tak perlu usaha ekstra menginjak gas dalam-dalam untuk melewati tanjakan atau saat penuh penumpang.

Toyota Kijang Kapsul, Angkot yang Kelihatan Mewah dan Mahal

Sebelum berganti generasi ke Kijang Innova, Toyota Kijang Kapsul masih cukup laris digunakan sebagai basis angkutan kota di banyak kota besar. Sebenarnya, basis yang digunakan ialah Kijang Kapsul versi pick up yang desain mukanya sama seperti Kijang Kapsul minibus generasi awal tahun 1997. Hanya saja di tangan karoseri, angkotnya ini dibangun lebih menarik, yang kadang memakai headlamp dan lampu belakang milik Kijang Krista. 

Kijang sengaja dipilih karena mesinnya kuat dan perawatannya relatif mudah. Selain itu, Kijang ini juga bisa mengonsumsi BBM paling murah seperti Premium. Tenaganya juga relatif besar karena pakai mesin 1.800 cc sehingga cukup kuat menghela mobil berisi 14 penumpang. 

Meskipun cukup tangguh tapi Kijang Kapsul bukan tanpa kelemahan saat digunakan sebagai angkot. kapasitas mesinnya mencapai 1.8 liter, jelas jauh lebih boros daripada Suzuki Carry 1.5 atau bahkan Carry 1.0 lawas. 

Ini malah jadi kendala utama buat mereka yang dulu memanfaatkan Kijang kapsulnya buat jadi angkot. Karena basisnya dari mobil pick up, tentu suspensinya juga keras.