window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

Agar Tetap Bisa Makan, Atap dan Kap Mesin Taksi Dijadikan Kebun Sayuran di Thailand

Budi · 21 Sep, 2021 11:00

Agar Tetap Bisa Makan, Atap dan Kap Mesin Taksi Dijadikan Kebun Sayuran di Thailand 01

Pandemi Covid-19 memang menimbulkan krisis di seluruh dunia, tak terkecuali di Thailand. Saat ini para supir taksi di Bangkok, Ibu Kota Thailand terpaksa meninggalkan mobil mereka di pool taksi karena tak bisa mendapatkan penumpang dan kehilangan pendapatan. Yang menarik dua koperasi taksi di Bangkok ini kemudian mengubah “kuburan” taksi tersebut menjadi kebun sayuran untuk dapat memberi makan para supir dan karyawan lain yang tersisa.

Agar Tetap Bisa Makan, Atap dan Kap Mesin Taksi Dijadikan Kebun Sayuran di Thailand 02

Terletak di jantung kota Bangkok, Thailand, para pekerja yang memilih untuk tetap tinggal di Koperasi Taksi Ratchaphruek dan Baworn terlihat merawat kebun mereka yang ditanam di atap dan kap mesin dari sekitar 200 mobil yang ditinggalkan di pool tersebut. Para pekerja membangun petak-petak sayuran dengan merentangkan plastik tempat sampah hitam di atas bingkai bambu sebelum mengisinya dengan tanah. Mereka kemudian menanam berbagai tanaman seperti cabai, mentimun, terong, dan juga berbagai rempah-rempah.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

Menurut laporan CNA, karena pengemudi taksi sangat bergantung pada industri pariwisata, pembatasan ketat yang diterapkan Thailand akibat pandemi Covid-19 telah membuat jalanan sepi. Hal ini memaksa ribuan supir rtaksi meninggalkan mobil mereka di koperasi taksi masing-masing, bahkan di pinggir jalan dan pom bensin untuk diambil koperasinya kemudian.

Agar Tetap Bisa Makan, Atap dan Kap Mesin Taksi Dijadikan Kebun Sayuran di Thailand 01

Ratusan taksi yang kebanyakan adalah Toyota Corolla Altis tampak mangkrak

Situasi ini memang membuat banyak perusahaan taksi terbenam dalam lilitan hutang. Mereka harus berjuang dan memikirkan cara membayar angsuran pembelian armada taksi mereka. Bahkan Koperasi taksi Ratchaphruek dan Baworn sendiri berutang sebesar 3 miliar THB (sekitar Rp12 Miliar) untuk membiayai lebih dari 2.900 kontrak yang tidak terpenuhi.

Agar Tetap Bisa Makan, Atap dan Kap Mesin Taksi Dijadikan Kebun Sayuran di Thailand 02

Bagian atap dan kap mesin taksi dijadikan lokasi kebun sayuran

 

Thapakorn Assawalertkun, penasihat Koperasi Taksi Ratchaphruek dan Baworn, mengatakan bahwa ini adalah pilihan terakhir mereka dan ini akan membantu memberi makan para pekerja yang memutuskan untuk tetap bersama koperasi selama masa-masa sulit. “Menanam sayuran di atas atap tidak akan merusak taksi karena sebagian besar memang sudah rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi. Mesin rusak, ban kempes. Tidak ada yang bisa dilakukan,” kata Thapakorn.

Baca juga: Pilihan Mobil Eks Taksi Dengan Harga Menggiurkan, Mulai Toyota Avanza hingga Chevrolet Trax

Dapat Imbalan Sebotol Sambal

Pekerja bisa memanen sayuran secara gratis dan koperasi bahkan akan memberi mereka sebotol sambal sebagai imbalan atas kerja keras mereka. Jika ada kelebihan sayuran, para pekerja bahkan bisa menjualnya di pasar lokal untuk mendapatkan keuntungan.

Agar Tetap Bisa Makan, Atap dan Kap Mesin Taksi Dijadikan Kebun Sayuran di Thailand 03

Para karyawan bahkan mendapatkan imbalan sebotol sambal untuk menikmati hasil kebun mereka

Di Indonesia, pada awal pandemi berlangsung tahun 2020 lalu, dan mulai diberlakukannya Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) bisnis taksi juga mengalami dampak yang berat. Dikutip dari Katadata.com, dua perusahaan taksi nasional, Express dan Blue Bird, mengakui jika mereka mengalami penurunan pendapatan. Pendapatan perusahaan taksi Express turun hingga 75%, sedangkan Blue Bird turun 25%.\

Baca juga: Dibandrol Cuma Rp160 Jutaan, Ini Perbedaan Toyota Transmover yang dipakai Taksi dengan Toyota Avanza E

Budi

Head of Content

Berpengalaman sebagai jurnalis otomotif sejak lebih dari 15 tahun, Ia telah mencicipi berada di beberapa sisi industri, PR, agency dan media, baik cetak maupun online. Kegemarannya berkendara membawa Ia mencoba berbagai jenis mobil, mulai single seater di lintasan sirkuit hingga off-road di lintasan salju bersuhu -15 derajat Celsius. Facebook: budityas Instagram: budityasbebe

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Cek penawaran terbaik dalam 24 Jam!

Toyota Corolla Altis G AT

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil