Masa pandemic Covid-19 begitu besr dampaknya pada industri otomotif Indonesia, menurunnya penjualan tentu membuat roda perekonomian pelaku bisnis mengalami kerugian. Dapat dikatakan seluruh elemen terkena imbasnya, termasuk PT Astra International Tbk yang terlihat dari rilis keuangan kuartal III tahun 2020.
PT Astra International Tbk atau Grup Astra sebagai perusahaan yang membawahi banyak agen pemegang merek kendaraan hanya mendapatkan aba bersih segmen otomotif sebesar Rp 1,8 triliun. Jika didibandingkan tahun lalu pada periode yang sama maka keuntungan Grup Astra mencapai Rp 6,06 triliun. Dengan kata lain, saat ini Grup Astra mengalami penurunan laba sebanyak 70 persen.
Hal ini tentu terkait dengan menurunnya penjualan hingga pabrik yang harus ditutup sehingga tidak dapat melakukan produksi mulai Pandemi Covid-19 pada Maret 2020. "Keseluruhan kinerja Grup Astra selama sembilan bulan tahun 2020, memang lebih rendah dibandingkan periode tahun 2019.Hal ini tentu dampak dari pembatasan akibat t pandemi COVID- 19," ungkap Djony Bunarto Tjondro - Presiden Direktur PT Astra International.
Penurunan sangat dirasakan Grup Astra pada kuartal kedua tahun 2020, namun memasuki kuartal ketiga penjualan kembali bergerak naik. Tercatat, untuk mobil Grup Astra telah meluncurkan sebanyak 13 model baru dan 15 model revamped oleh Grup Astra pada Januari-Septenber 2020. Dari seluruh APM yang berada di bawah naungan Grup Astra, tercatat 192 ribu unit mobil terjual sehingga mengalami penurunan 51 persen.
Untuk kendaraan roda dua, Grup Astra telah meluncurkan Empat model baru dan sembilan model revamped. Secara penjualan nasional, tercatat mengalami penurunan sebanyak 42 persen menjadi 2,9 juta unit hingga Septeber 2020 atau kuartal ketiga. Sedangan penjualan Astra untuk sepeda motor Honda menurun 38 persen menjadi 2,3 juta unit.
Komponen otomotif yang juga dipegang oleh PT Astra Otoparts Tbk (AOP) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp243 miliar dibandingkan laba bersih sebesar Rp512 miliar pada periode yang sama tahun 2019. Penyebab penurunan pendapatan dalam komponen otomotif tentu minimnya permintaan terkait pandemic Covid-19 yang berasal dari segmen pabrikan (OEM/original equipment manufacturer), pasar suku cadang pengganti (REM/replacement market) dan segmen ekspor.
Diperkirakan, PT Astra International belum dapat mengejar laba bersih seperti tahun 2019 seperti yang dikatakan Djony Bunarto Tjondro, “Pandemi ini, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan dampaknya, diperkirakan masih akan berlanjut untuk beberapa waktu mendatang dan masih akan memengaruhi kinerja Grup hingga akhir tahun ini.”
Telah menjadi jurnalis sejak 2008 dengan mengkhususkan diri ke dunia sepeda, namun mulai 2015 mulai menjalani karir sebagai wartawan di dunia otomotif. Namun lebih memilih motorsports sebagai prioritas. Dia tertarik pada teknologi mobil - mobil 4WD.
Instagram: dhoni_bima