Alasan Penting Mengapa Mengecilkan Suara Musik Bikin Kita Lebih Fokus Melihat Saat Parkir Mobil

Kalian pasti pernah mengalami suatu momen saat memarkir mobil di lokasi yang sempit atau temaram, kemudian refleks mengecilkan suara musik. Dalam alam bawah sadar menganggap kalau dengan mengecilkan suara musik bisa membuat kita lebih fokus melihat lebih jelas saat parkir mobil. Lantas kenapa ada hubungannya antara audion dan visual?

Baca juga:

Iklan Fitur Honda City Hatchback Tuai Kritikan, Anggap Perempuan Tidak Becus Parkir!

​​Pakai Sound System Rockford Fosgate, Harga Mitsubishi Xpander Cross Tembus Rp312 Jutaan

Alasan Orang Asia Termasuk Indonesia Parkir Mobil Posisinya Mundur, Siapa yang Memulai?

Hubungan antara keduanya ialah pada titik konsentrasi, sehingga pikiran lebih fokus mendeteksi sesuatu di sekitarnya. Ini lantas membuat seorang pengemudi mematikan radio sebelum parkir paralel, atau sebelum melakukan manuver rumit lainnya. Dikutip dari Laman Carthrottle, kita akan refleks mengecilkan volume musik saat parkir agar lebih peka mendeteksi sesuatu di sekitarnya. 

Manusia hanya memiliki sumber daya pikiran yang terbatas untuk mendedikasikan tugas. Jika misalnya kalian sedang mendengarkan musik, maka otak kemudian memprosesnya dengan indra pendengaran. Hal yang harus kamu ketahui, otak manusia sebenarnya tidak dirancang bekerja multitasking.

Otak Manusia Butuh Konsentrasi Penuh Ketika Parkir Mobil di Tempat Baru

Parkir di tempat yang sulit adalah tugas yang menuntut konsentrasi, dan memblokir musik dari kerja otak itu sulit. reflek mengecilkan volume suara radio atau head unit yang sedang memutar lagu adalah bentuk kebiasaan orang-orang yang memang membutuhkan konsentrasi dan fokus lebih. 

Jadi solusi terbaik adalah mengecilkan volume agar pikiran hanya fokus ke aktivitas memarkirkan mobil. Situasi serupa tentu bakal kalian lakukan ketika misalnya salah jalan atau nyasar saat mengemudi.

Saat kita masuk ke lokasi parkir, suara musik bisa mengganggu fokus kita, dan kita berusaha mengurangi gangguan konsentrasi dengan mengecilkan volume musik. Begitu masuk tempat parkir, terutama lokasi yang baru dikunjungi, ada lebih banyak informasi yang harus diolah. 

Ada ebih banyak faktor yang harus dipikirkan seperti mau parkir di sebelah mana, ada slot kosong yang ukurannya besar di bagian mana, hingga pintu keluar parkir sebelah mana. Tak kalah penting, kalau musik cukup keras maka sensor parkir bisa tidak terdengar.

Kondisi berbeda akan kita rasakan waktu kita nyetir di jalan raya apalagi di rute sehari yang kita sering lalui, otak kita relatif lebih rileks. Kita bebas menyetel musik dengan suara yang cukup keras untuk mengusir kebosanan selama perjalanan.

Namun patut diingat, kita sebagai pengendara mobil memiliki tanggungjawab penuh dalam menjaga keamanan dan kenyamanan berekendara baik untuk diri sendiri maupun pengguna jalan lain di sekitar kita. Dalam hal ini termasuk juga menjaga kewaspadaan pendengaran terhadap kondisi sekitar kendaraan kita, seperti waspada terhadap bunyi klakson atau suara lain yang asing.

Berbincang Saat Sedang Mengemudi Masih Lebih Aman Ketimbang Menelepon

Menggunakan ponsel saat mengemudi adalah ide yang buruk, dan memakai hands-free tidak jauh lebih baik karena manusia menggunakan sebagian besar kerja otak. Tanpa kita sadari, percakapan melalui telepon lebih mengganggu daripada berbicara dengan penumpang. 

Untuk itu, percakapan melalui telepon lebih mengganggu daripada berbicara dengan penumpang. Pasalnya, lawan bicara di telepon tidak mengetahui situasi langsung selama kita mengemudi. Lain halnya bila kita mengobrol bersama teman yang semobil dengan kita saat mengemudi.

Aktivitas seperti berbincang dengan penumpang dinilai lebih aman karena dia mampu untuk melihat jalan di depan dan diam sesaat waktu mereka tahu pengemudi perlu berkonsentrasi. Plus mereka mungkin dapat menunjukkan bahaya yang terlewatkan oleh pengemudi, karena pikiran penumpang tidak disibukkan dengan fokus mengemudi.