Anies Baswedan Kritik Subsidi Mobil Listrik, Dinilai Kebijakan yang Salah
Herdi · 9 Mei, 2023 14:01
0
0
Bakal calon presiden Anies Baswedan mengkritik kebijakan pemerintah perihal pemberian subsidi atau insentif mobil listrik. Menurutnya, kebijakan yang diberikan pemerintah bukan solusi menghadapi masalah lingkungan hidup, apalagi soal polusi udara.
Ya, kritikan ini dilontarkan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu saat menggelar pidato Deklarasi dan Pengukuhan Amanat Indonesia, di Tennis Indoor Senayan, Minggu (07/05/2023).
"Solusi menghadapi masalah lingkungan hidup apalagi soal polusi udara bukanlah terletak di dalam subsidi mobil listrik yang pemilik pemilik mobil listriknya adalah mereka-mereka yang tidak membutuhkan subsidi, betul?" ungkap Anies di hadapan para pendukungnya.
Menurut Anies, dari pengalamannya memimpin Jakarta selama periode 2017-2022, sejatinya kendaraan pribadi berbasis baterai seperti mobil listrik tidak membuat masyarakat beralih dari mobil bensin ke mobil listrik. Sebaliknya, kata dia, keberadaan mobil listrik justru menambah kemacetan di jalan raya.
Terlebih lagi, lanjut Anies, emisi karbon mobil listrik per kapita per kilometer, sesungguhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak emisi per km per kapita. "Kenapa? Itu bisa terjadi karena bus memuat orang banyak sementara mobil membuat orang sedikit," ujar Anies.
Solusi Transportasi Menurut Anies Baswedan
Meski memberikan kritikan, Anies Baswedan sendiri memberikan solusi untuk masa depan yaitu berupa demokratisasi sumber daya. Menurutnya sumber daya yang dimiliki negara diberikan melalui sektor-sektor bermanfaat nyata bagi masyarakat banyak.
"Bukan semata-mata untuk mendapatkan perhatian dalam percakapan, apalagi percakapan sosial media. Karena itulah kita ingin dorong ke depan Insyaallah jalan-jalan tol yang sekarang sudah dibangun secara amat baik oleh pemerintahan hari ini kedepannya nantinya dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan umum berbasis dengan listrik," ujar Anies.
"Ke depan kendaraan-kendaraan logistik berbasis listrik, bukan pribadi, tapi kendaraan umum dan kita tahu begitu kita kendaraan logistik kendaraan umum pengangkut massal, maka dia bukan hanya memindahkan badan, bukan hanya memindahkan barang, dia sebetulnya adalah alat untuk membangun perasaan kesetaraan, alat membangun perasaan persatuan," tambah Anies.