Banyak Kejadian Ngelos, Ini Ciri Kopling Wuling Confero Nyeplos
Enda · 9 Nov, 2022 12:30
0
0
Tak sedikit pemilik Wuling Confero mengalami kejadian kopling ngelos. Kasus seperti ini umumnya terjadi pada Wuling Confero produksi September 2020 hingga Mei 2021 yang sudah mengalami facelift.
Alasan yang kami dapat saat itu dari rekan komunitas anggota Wuling Club Indonesia, PT. SGMW Motor Indonesia selaku Agen Pemegang Merek (APM) Wuling di Tanah Air mengganti vendor untuk produksi parts. Namun setelah Mei 2021 pabrikan kembali menggunakan vendor yang lama guna menjaga kualitas.
Untuk diketahui, kopling los yang terjadi pada Wuling Confero sendiri sudah banyak diterima dan ditangani oleh pabrikan, dan pihaknya menggratiskan semua biaya perbaikan termasuk biaya derek menuju bengkel resmi.
Sebagai informasi, transmisi Wuling Confero telah menganut teknologi dual clutch. Transmisi dual clutch yang ada pada mobil ini memiliki keistimewaan, yakni terasa mudah dan empuk ketika menginjak pedal kopling.
Kopling Wuling Confero yang ngelos umumnya terjadi karena kerusakan pada release bearing. Release bearing yang rusak juga bisa mengakibatkan disc clutch menempel ke flywheel sehingga dapat menyebabkan kampas kopling habis. Masalah lainnya juga diakibatkan dari konektor atau sambungan pengunci antara pipa kopling dan rumah booster kopling bawah serta seal konektornya pecah.
Ciri pertama kopling Wuling Confero terasa yang bermasalah adalah terasa lebih ringan ketika pedal kopling diinjak. Tak hanya itu, kalian juga bisa merasakan adanya perbedaan lain dari pedal kopling ketika ditekan secara penuh. Oh iya, rekan komunitas anggota Wuling Club Indonesia juga menyampaikan bahwa kebanyakan kejadian kopling los dialami oleh para pemilik yang jarang melakukan service di bengkel resmi.
2. Sulit Memasukan Gigi
Sulit memasukan gigi
Berikutnya ciri kopling Wuling Confero yang hendak nyeplos yakni terasa sulit ketika ingin memasukan gigi. Hal ini terjadi lantaran kompartemen kopling tidak mampu menekan disc clutch secara maksimal yang membuat gigi susah untuk dipindahkan.
3. Pedal Kopling Rata dengan Pedal Rem
Pada Wuling Confero, umumnya posisi pedal kopling sedikit lebih tinggi dari redal rem. Apabila ditemui tingginya pedal kopling sejajar dengan pedal rem, bisa menjadi ciri lain dari kopling yang ngelos.
Hal ini dikarenakan tekanan kopling mulai melemah yang membuat stelannya berubah dan terasa ada kendor ketika ditarik ke atas.
Sebelum memindahkan gigi, untuk mobil manual diharuskan untuk menginjak pedal kopling terlebih dahulu. Ketika menginjak, sebaiknya dilakukan secara perlahan supaya menjaga keawetan kopling beserta dengan peranti lainnya.
2. Lepas Pedal Kopling dan Injak Kembali
Ketika merasakan sulit memasukan gigi 1 dan R, sebaiknya mengangkat kaki dari pedal kopling dan injak kembali secara penuh. Cara ini dilakukan supaya masuk gigi terasa lebih mudah dan menjaga gigi synchromesh pada transmisi agar tidak mudah aus.
3. Rajin Mengganti Minyak Rem
Rajin mengganti minyak rem
Bagi kalian yang belum tahu, tabung minyak rem dengan kopling Wuling Confero dibuat menjadi satu. Cara ini dilakukan pabrikan untuk memangkas biaya produksi agar nilai jual kendaraan bisa lebih terjangkau. Namun untuk kelemahannya suhu panas akibat gesekan rem tersebut terbawa ke minyak rem sehingga memberikan dampak pada sistem kopling.
Suhu panas yang dihasilkan tentunya mengurangi masa usia pakai seal termasuk di bagian kopling.
4. Hindari Injak Kopling di Atas 5 Detik
Langkah selanjutnya menghindari kerusakan kopling khususnya pada Wuling Confero yaitu hindari menginjak kopling di atas 5 detik. Apabila dalam kondisi macet, sebaiknya memindahkan gigi ke posisi netral. Selain itu, dalam kondisi terjebak macet ditanjakan sebaiknya tidak untuk menginjak setengah kopling yang dapat mengurangi masa usia pakainya.
Selain kopling yang tiba-tiba ngeloss dengan sendirinya, Wuling Confero juga memiliki masalah lain seperti rack steer, shockbreaker dan extra van yang lemah. Tentunya hal tersebut sedikit merepotkan penggunannya jika diharuskan seringkali datang ke bengkel untuk melakukan perbaikan.
Meski begitu pabrikan akan melakukan penggantian dan perbaikan secara gratis dengan catatan mobil masih memiliki masa garansi. Oh iya untuk beberapa kejadian tersebut kini sudah mulai jarang terjadi mengingat pabrikan terus melakukan pembenahan dan pengingkatan kualitas.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.
