Beragam Penyebab Truk Kecelakaan, Mulai Dari Rem Blong Sampai Aksi Oleng

Dalam beberapa waktu terakhir, kita kerap mendengar insiden kecelakaan yang disebabkan oleh truk. Sebenarnya, tak melulu dari kendala teknis saja yang jadi biang penyebab kecelakaan. Kadang, faktor human error dari pengemudi tanpa disadari turut jadi penyebab truk kecelakaan.

Namun, kita jangan melulu langsung menyalahkan pengemudi sebagai pihak yang sembrono dalam berkendara. Sebab banyak faktor yang mendasari pengemudi saat salah mengambil keputusan. Bahkan karena muncul masalah teknis di kendaraannya, pengemudi bisa salah ambil keputusan hingga akhirnya terjadi insiden yang tak diinginkan.

Lantas, apa saja faktor penyebab kecelakaan truk dari sisi human error maupun kendala teknis tersebut? Mari kita bahas lebih mendalam.

Truk Patah As, Kerap Jadi Penyebab Kecelakaan Tunggal

Bila kita berkendara di jalan lintas provinsi, kadang kita menjumpai truk yang 'ndongkrok' atau bahkan sampai terguling di tengah jalan. Bila kita amati, ada salah satu bagian roda yang terlepas. Nah, penyebab insiden tersebut bisa jadi karena patah as.

Bagi yang belum tahu, cukup banyak truk yang membawa muatan dengan bobot berlebihan, di atas batas maksimalnya. Overload ini menjadi salah satu penyebab as roda patah, karena tidak kuat lagi menopang bobot muatan.

Bila ditelusuri lebih jauh, patah as ini sebenarnya bisa karena berbagai penyebab, tidak cuma kelebihan muatan. Pada kendaraan penumpang, patah as karena bearing aus sehingga tidak berfungsi. Roda tetap berputar bukan bertumpu pada bearing tapi pada as roda. Ini membuat as roda menjadi tergerus dan ambrol.

Untuk mobil angkutan yang biasa mengangkut beban berat, kebanyakan penyebab yang mengalami masalah tersebut yakni pada selongsong as roda. Barang melebihi tonase maksimal kendaraan menyebabkan rumah gardan bengkok. As roda bagian belakang jadi bagian yang lumayan sering patah.

Hal ini karena pada kondisi apapun distribusi berat kendaraan akan terdorong ke belakang saat kendaraan melaju. Terutama pada saat kendaraan dibebani oleh muatan. 

Rumah gardan yang tidak lurus simetris menyebabkan As roda sering mengalami patah. Ciri – ciri yang bisa anda lihat pada as roda yaitu tidak menempel dengan sempurna atau sulit dimasukkan.

Roda Truk Terlepas Sendiri, Bisa Bikin Kecelakaan

Insiden yang satu ini sebenarnya berisiko fatal, namun juga lucu. Banyak kisah roda terlepas ini diangkat dalam film komedi. Alasannya, roda yang terlepas biasanya karena kelalaian saat mengencangkan baut. 

Biasanya pemasangan mur roda kurang kencang terjadi setelah membongkar ban atau servis mobil. Kadang, mur hanya dipasang dengan tangan saat mobil masih didongkrak, dan belum dikencangkan dengan kunci roda.

Kebalikannya dari yang di atas, ada sebagian orang yang sengaja memasang mur roda terlalu kencang. Mereka memutar mur roda dengan kekuatan penuh dan kadang menggunakan pipa besi panjang.

Aksi Truk Oleng, Sering Jadi Penyebab Kecelakaan

Untuk penyebab kecelakaan yang satu ini, murni karena human error akibat kecerobohan pengemudi. Sopir truk biasanya pamer aksi saat disorot oleh kamera ponsel para remaja tanggung yang ingin merekam aksinya.

Pasalnya, sudah seringkali terjadi kecelakaan lalu lintas akibat truk yang oleng hilang kendali. Bahkan tak jarang, korbannya langsung tewas di tempat setelah ditabrak truk oleng ini.

Aksi membahayakan ini membuat aparat harus turun tangan untuk mengurangi aksi tersebut. Pasalnya, fenomena oleng memang sedang tren di kalangan masyarakat. Sopir truk juga seolah ingin pamer di media sosial.

Walaupun membahayakan, nyatanya banyak kalangan remaja tanggung yang menyukai tindakan membahayakan tersebut. Maraknya aksi ini juga pastinya meresahkan pengguna jalan. 

Ulah sopir truk yang nekat goyang oleng bahkan menjadi ajang pamer supaya mereka tenar. Sopir ini diminta oleng oleh kalangan bocah-bocah remaja tanggung dengan tujuan di unggah di YouTube.

Fenomena oleng bisa dibilang mirip dengan aksi meminta “telolet” dari sopir bus yang juga ramai beberapa tahun lalu. Saat truk oleng, kalangan remaja tanggung merekamnya memakai ponsel mereka.

Bukannya dapat sambutan baik, aksi oleng ini malah menjadi teror di masyarakat. Banyak pengguna jalan dirugikan dan jadi korban aksi oleng ini. Seringkali pemotor tersenggol truk sampai terjatuh.

Rem Blong, Sering Terlambat Disadari Pengemudi Truk

Sistem pengereman kendaraan besar seperti truk berbeda dengan mobil penumpang. Lantaran bobotnya yang lebih besar, butuh kemampuan rem yang lebih kuat. 

Sistem rem di truk berupa full air brake menggunakan tekanan udara. Ada juga air over hydraulic kombinasi rem hidrolik dan rem angin. Dengan sistem yang lebih rumit ini, maka setiap awak maupun pengemudi berkewajiban melakukan pengecekan pengereman secara berkala.

ada beberapa hal yang menjadi biang keladi truk berjalan tanpa kendali karena rem blong. Sejumlah 90 persen rem blong terjadi di jalan menurun. Kemudian 80 persen kejadian karena brakefading, karena pengemudi melakukan kesalahan prosedur ketika mengerem yang membuat kampas rem overheat. 

Kondisi ini diperparah dari pengemudi yang tak jarang salah ambil keputusan. Mereka tidak atau lupa menggunakan rem pembantu yang kerjanya mengurangi putaran mesin alias engine brake. 

Sistemnya bisa menggunakan engine brake atau exhaust brake, kemudian yang terbaru retarder. Cara ini sebenarnya lebih efektif ketimbang menginjak rem untuk mengurangi putaran roda.

Pada sebagian kendaraan yang memakai kopling hidrolik, cairannya menyatu dengan minyak rem. Saat kampas rem overheat, tentu membuat minyak rem ikut panas sehingga kopling tak bisa bekerja semestinya. 

Menurut hasil penyelidikan KNKT, kondisi tadi membuat transmisi tak bisa dipindahkan dan nyangkut di netral. Pengemudi yang panik pun lantas menarik handbrake namun sia-sia karena kampasnya sudah tak bisa menggigit.