Seiring kehidupan ekonomi yang kian membaik, tak jarang kalangan menengah yang sudah memiliki sepeda motor ingin naik kelas beli mobil. Pilihan yang realistis biasanya beli unit bekas dengan harga Rp100 jutaan. Salah satu opsi menarik untuk weekend car ialah Toyota Camry XV40, yang dulu sempat juga dipakai sebagai mobil menteri.

Baca juga: 

Kelebihan dan Kelemahan Toyota Camry XV40, Sedan Eks Menteri yang Kini Semakin Murah

Segini Konsumsi BBM Toyota Camry 3.5 Q, Layakkah Sedan Mewah Ini Buat Harian?

Mungkin dalam benak kalian, agak aneh memilih sedan 'mewah' sebagai mobil pertama. Sebenarnya tidak juga, kalau hanya digunakan untuk menunjang aktivitas bepergian saat weekend. Sebab, semakin banyak orang yang dalam aktivitas sehari-hari memakai motor, dan ketika weekend bepergian memakai mobil. 

Pertimbangannya, Camry XV40 ini harga bekasnya sudah relatif terjangkau, nyaman, masih punya prestise bila digunakan untuk pergi kondangan, serta merek Toyota yang mudah dalam hal perawatan. Sebagai informasi, Camry XV40 ini sempat mengalami sekali facelift dan dalam tiga tipe (G,V dan Q). Adapun pembagian periode life cycle Camry XV40 sebagai berikut:

• Camry 2006 sampai 2008 Akhir (Pre-Facelift) dengan ciri khas desain motif di bumper berbentuk huruf V, lampu belakang dengan reflektor bulat, dan bentuk Velg yang pre-facelift berbentuk seperti bunga-bunga kembang.
• Camry 2009 sampai 2011 Akhir (Facelift). Perubahan dari Logo di Grill, dan motif di bumper yang tadinya berbentuk huruf V menjadi huruf X, lampu belakang LED berbentuk persegi panjang, 

Lantas, apa saja yang perlu kalian waspadai ketika ingin meminang Toyota Camry XV40 ini? Berikut ulasan seputar sedan yang pernah dipakai oleh jajaran menteri era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Kelemahan Toyota Camry Pre-Facelift, Interior Mudah Usang

Pilihan yang cukup banyak tersedia di pasaran mobil bekas dengan harga relatif terjangkau ialah Camry XV40 pre-facelift. Namun demikian, sedan medium ini punya kelemahan mendasar pada material interior yang kurang cocok dengan iklim tropis di Indonesia. Dashboard, untuk Camry khususnya yang Pre-Facelift harus benar-benar diperhatikan karena material yang digunakan adalah kulit. 

"Kalau mobil terbiasa dijemur di bawah matahari, biasanya agak lengket-lengket. kulit di steer nya biasa udah ngelupas kalau mobil tidak dirawat atau dengan penggunaan yang kurang tepat," tulis Rio K, seorang pemilik Camry XV40 dalam forum Quora.

Kelemahan Toyota Camry XV40, Mesin Boros Bensin

Hal berikutnya yang mungkin harus kalian pahami bila ingin membeli sebuah sedan bermesin 2.400 cc 6-silinder jelas pada konsumsi BBM yang kurang bersahabat. Sudah jadi rahasia umum mobil bermesin besar adalah sahabat SPBU, tapi memang sepadan dengan output tenaganya yang menyenangkan untuk cruising.

Sebagai informasi, Camry XV40 angka konsumsi BBM ada di kisaran 6-8 km/liter (dalam kota) dan 7-10 km/liter (luar kota). Angka tersebut bagi pengguna Avanza bakal disebut boros, tapi bisa dianggap irit kalau kamu dulu pernah memelihara Toyota Kijang Super bermesin 5K.

Namun bila digunakan untuk kegiatan weekend yang lalu lintasnya cenderung lebih lancar, maka memiliki Camry ini kami sebut jadi salah satu cara menikmati hidup. Pasalnya, mesin 2AZ-FE 4 silinder 16 katup VVT-i berkapasitas 2.400 cc mampu mengeluarkan tenaga maksimal mencapai 167 hp pada 6.000 rpm dengan torsinya mencapai 224 Nm pada 4.000 rpm.

Pajak Toyota Camry Cukup Mahal

Statusnya sebagai mantan mobil mewah tentu membuat biaya perawatan Camry XV40 tak semurah mobil sekelas Toyota Avanza. Bicara soal pajak, ini bagi sebagian orang akan dirasa kemahalan. 

Sebab, angka pajak Camry XV40 berada di kisaran Rp3 jutaan untuk mesin 2.4 liter. Sebenarnya angka segitu terbilang standar karena Nissan X-Trail T30 bermesin 2.500 cc juga kisaran segitu.

Kalau dibandingkan dengan mobil Jepang kelas 1.200 cc seperti Suzuki Ignis baru, malah sedikit lebih murah. Sebab, kisaran pajak mobil baru dengan mesin segitu sudah mendekati angka Rp4 jutaan.

Dimensi Mobil Bongsor, Sulit Masuk Jalan Kampung yang Sempit

Kamu akan menyadari alasan mengapa mobil murah dibuat dengan dimensi yang mungil karena supaya bisa blusukan masuk ke jalan-jalan sempit perkampungan. Lain cerita dengan Toyota Camry, yang pada masanya pernah menjadi mobil menteri karena terkenal nyaman.

Dengan kabin yang cukup luas untuk berlima, konsekuensinya ada pada dimensi mobil yang cukup bongsor. Kalian yang ingin membeli mobil ini harus mempertimbangkan jalan dan garasinya. Kalian kalau punya Camry yang gambot ini mesti memikirkan, jangan sampai nanti terpaksa parkir di luar karena susah manuver masuk garasinya.

Mobil FWD, Kaki-kaki Depan Lebih Rentan Rusak

Hal yang agak disayangkan dari Toyota Camry ini ialah telah memakai penggerak roda depan atau front wheel drive. Padahal di saat yang bersamaan, sedan compact dan medium bikinan merek Jerman masih setia dengan penggerak roda belakang bahkan hingga sekarang. 

Konsekuensinya jelas pada kaki-kaki roda depan yang dipaksa bekerja keras, harus menggerakkan kendaraan serta mengatur arah lajunya. Karena Camry ini FWD, kaki-kaki harus banyak dicek, shockbreaker, tierod, balljoin,link stabil, rack steer dll.

Kesimpulan

Toyota Camry cocok bagi kamu yang mencari mobil dengan nilai prestisius tinggi, tapi budget pas-pasan. Camry XV40 masih sangat mumpuni dipakai untuk masa sekarang. Daripada beli Avanza bekas mending beli Camry karenw nyamannya dapat mewahnya juga dapat.  

Camry XV40 memiliki fitur standar yang cukup modern dan memanjakan penumpang. Fiturnya antara lain: Immobilizer, AC Digital, Head Unit Built In, Cruise Control, hingga Electric Height Adjuster menjadi simbol kemewahan di eranya.

Namun, kalian juga harus menyadari soal beberapa poin negatif yang jadi kelemahan mobil ini bila dimiliki kelas menengah yang kadang budgetnya pas-pasan. Kamu yang memang berniat memiliki mobil ini harus siap mental dengan segala konsekuensinya. Dengan kata lain, Camry cocok buat kamu yang memang cukup telaten urusan perawatan kendaraan.