Pemerintah telah memberi insentif terhadap industri mobil listrik berupa diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen menjadi 1 persen pada awal April 2023. Hal ini mendorong banyak brand mulai memperkuat lini kendaraan elektrifikasi mereka, termasuk Chery. Pabrikan asal China tersebut telah mempersiapkan beberapa model dengan powertrain listrik.

"Iya itu sudah keputusan diambil, awal-awal memang kita mau PHEV dulu. Tapi secara produk baik PHEV dan BEV kita sudah sama-sama siap, memang maraknya pemberitaan termasuk insentif pemerintah sehingga mereka pun melihat itu," sebut Harry Kamora, Vice President PT Chery Sales Indonesia.

Lebih lanjut, pria dengan sapaan Harkam ini juga melihat kesempatan untuk memperkuat lini mobil dengan tenaga full elektrik. Meskipun demikian, Chery juga tidak akan melupakan lini produk dengan mesin bakar.

“Saya juga sempat memberi tahu ke manajemen bahwa jangan sampai kita ini hanya jadi penonton, padahal kita juga punya EV. Jadilah itu ditukar (hybrid ke listrik). Di china market EV cuma 35% dari total penjualan kendaraan," bebernya.

Harkam menyebut bila nantinya Omoda 5 BEV akan jadi salah satu produk elektrifikasi pertama yang dirakit secara lokal di Indonesia. Setelah pabrik Chery resmi berdiri, maka kemudian model tersebut juga diekspor ke beberapa negara lain.

Prinsipal pun berupaya agar produk mereka bisa mendapat insentif, yaitu dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) harus di atas 40 persen.

“Kita belum hitung TKDN, tapi yang pasti mereka concern karena mau dapat insentif juga," kata Harkam.

Menurut rencana, pabrik Chery akan berdiri antara 2024-2025. Antara periode 2024 hingga 2025 Chery berencana meluncurkan delapan model baru, termasuk mobil listrik. 

Mobil listrik Chery yang akan diperkenalkan ini termasuk dua model SUV REEV dua baris, satu model mobil SUV PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) dua baris, satu model SUV REEV (Range Extended Electric Vehicle) tiga baris, satu model SUV ICE tiga baris, dan tiga model SUV ICE (Ice Internal Combustion Engine) dua baris.

"Di tahun 2024 sampai dengan 2025, kita punya rencana untuk meluncurkan sampai dengan 8 model baru. Produknya mulai dari HEV menggunakan teknologi mesin RREV, kemudian ada juga model Plug-in Hybrid, dan akan ada juga yang masih menggunakan mesin internal combution. Jadi tentunya kita akan memberikan semakin banyak pilihan kepada konsumen," ungkap Harkam.