Untuk sebagian orang di Indonesia, jika bicara soal mobil listrik mungkin hanya mengenal Hyundai Ioniq 5, Wuling Air ev, atau Tesla. Namun begitu, jika dilihat dari penjualan di seluruh dunia, ternyata bukan Tesla mobil listrik terlaris. 

Lalu siapa merek mobil listrik terlaris? Adalah BYD, yang merupakan produsen mobil listrik jenama Tiongkok bermarkas di Shenzhen, Guangdong. Berdasarkan sejumlah data, pada tahun 2022 BYD jadi brand mobil listrik terlaris sejagad.

Baca juga: Mobil Listrik di Jepang Ternyata Gak Laku, Penjualannya Kurang dari 1 Persen

Melansir Counterpoint, dari total penjualan mobil listrik pada tahun 2022 tercatat lebih dari 10,2 juta unit terjual di seluruh dunia. Jumlah tersebut ternyata tumbuh 65 persen dibandingkan tahun 2021.

Adapun BYD jadi merek mobil listrik paling laris karena berkontribusi hingga 19,8 persen. Sedangkan untuk Tesla berada di posisi kedua dengan menyumbangkan 12,1 persen.  Diketahui juga, bahwa mobil berbasis baterai listrik ini paling laku terjual di tiga negara, yaitu China, Jerman dan Amerika Serikat. 

Baca juga: Mobil Listrik Wuling Mulai Pakai Baterai Buatan Lokal, Harga Air ev Bisa Lebih Murah Lagi?

Menurut Analis Riset Abhik Mukherjee, penjualan mobil listrik berada pada titik tertinggi sepanjang masa selama karter empat 2022. "Untuk tahun 2022 bisa mencapai hampir 11 juta unit jika infeksi COVID-19 varian baru tidak muncul di China. Infeksi COVID-19 di China selama November dan Desember memengaruhi produksi dan penjualan otomotif serta mengganggu rantai pasokan komponen," ungkap Abhik.

Terlepas dari hambatan ini, dia menyebutkan, bahwa merek China berhasil mencatat pertumbuhan yang kuat. Bahkan, pada tahun 2022, banyak merek China yang mulai berekspansi di pasar seperti Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika Latin. 

Baca juga: Mobil Listrik Terlalu Dapat Keistimewaan, Pemerintah di Negara Ini Dianggap Diskriminatif

"Merek China cenderung mendominasi di Asia Tenggara dan Amerika Latin karena sangat sedikit merek yang beroperasi di wilayah ini. Tapi pertarungan untuk kehadiran pasar diharapkan terjadi di Eropa,” ucap Abhik.

Model Mobil Listrik Terlaris di 2022

Jika melihat model mobil yang terlaris, sebenarnya posisi teratas adalah Tesla Model Y, di urutan kedua BYD Song, lalu ketiga ada Tesla Model 3 dan serta keempat Wuling Hongguang Mini EV. 

Kendati demikian, dari 10 mobil listrik terlaris di dunia, ternyata enam diantaranya berasal dari BYD. Selain BYD Song masih ada BYD lainnya, seperti Han, Yuan Plus, Qin, Dolphin dan Tang. Adapun merek mobil listrik terlaris di dunia tahun 2022 selain BYD dan Tesla, yaitu Volkswagen, Geely, Stellantis, SAIC, Renault, BMW, Hyundai dan Mercedes-Benz.

Di Indonesia sendiri, sejatinya ada beberapa brand otomotif yang menawarkan mobil listrik. Namun jika melihat data penjualan pada tahun 2022, model paling laris adalah Wuling Air ev dengan penjualan mencapai 8.503 unit dan Hyundai Ioniq 5 yang mencapai 1.829 unit.

Sedangkan untuk model Genesis G80  atau Lexus UX 300e penjualan hanya ratusan. Sementara mobil listrik lain penjualannya tak sampai 100 unit, seperti Nissan Leaf, Ioniq ev, Mini Electric dan lainnya. 

Mobil Listrik Akan Tetap Laris di Tahun 2023

Menurut Analis Senior, Soumen Mandal, kendaraan listrik mengalami pertumbuhan cepat. Bahkan ada yang memprediksi jika hingga akhir tahun 2023, penjualan mobil tanpa emisi ini akan mencapai hampir 17 juta.

"Tahun ini, penjualan EV AS akan mengalami peningkatan, karena modelnya menjadi sedikit lebih terjangkau karena kredit pajak $7.500. Selain itu, berakhirnya subsidi pembelian di China akan tetap mendorong produsen kendaraan listrik untuk menaikkan harga mereka. BYD telah menerapkan satu kenaikan harga di bulan Januari. Tetapi kenaikan harga ini sepertinya tidak akan mempengaruhi penjualan EV di salah satu pasar EV yang paling matang," ujarnya. 

Selain itu dia juga menegaskan, bahwa pada paruh kedua tahun 2023, harga baterai lithium diperkirakan akan mengalami penurunan, sehingga hal tersebut akan menguntungkan penjualan kendaraan listrik. Harga lithium juga diperkirakan akan turun pada paruh kedua tahun 2023, yang akan menguntungkan penjualan kendaraan listrik.