Dalam jajaran model Toyota untuk Jepang, dua segmen B Toyota Yaris Cross dan Toyota Raize (kembaran Daihatsu Rocky) duduk dalam posisi yang agak tumpang tindih. Kedua SUV segmen B ini memiliki harga yang sangat berdekatan dan masing-masing memiliki basis pelanggan sendiri, begitulah sifat pasar mobil Jepang yang jenuh.

Demikian, pasar SUV yang sedang booming membutuhkan lebih banyak pilihan. Lebih baik kalah dari model Anda sendiri daripada kalah dari pesaing Anda. Benar gak?

Toyota Yaris Cross dibanderol mulai  dari Rp. 259 juta hingga 384.7 juta, sedangkan Toyota Raize dibanderol mulai dari Rp. 229.5 juta hingga 311.9 juta.

Yaris Cross pakai mesin 1.5L natural aspirated (mesin yang sama juga tersedia sebagai hybrid) , Toyota Raize hanya tersedia dengan mesin 1.0 L turbocharged (tanpa hybrid).

Di Jepang, Toyota Yaris (termasuk Yaris Cross) kini menjadi mobil terlaris No.1 di Jepang, namun Toyota tidak memisahkan angka penjualan Yaris Cross dari Yaris biasa. Dealer Jepang mengatakan bahwa Yaris Cross menyumbang hampir setengah (45 persen) dari penjualan jajaran Yaris.

Data terbaru dari Asosiasi Dealer Otomotif Jepang menunjukkan sebanyak 19.921 unit Yaris terjual pada November lalu. Dengan asumsi bahwa 45 persennya dari Yaris Cross, itu berarti lebih dari 8.900 unit Yaris Cross. Itu masih lebih rendah dari 10.627 unit Toyota Raize tetapi angka tersebut tidak menceritakan kisah lengkapnya.

Dealer Toyota di seluruh Jepang sedang berjuang untuk mendapatkan lebih banyak alokasi untuk Yaris Cross karena masa tunggu Yaris yang didongkrak telah diperpanjang hingga 6 bulan. Pembeli yang memesan pada bulan Oktober, ketika model pertama kali dijual, hanya bisa berharap mendapatkan mobil mereka pada Maret 2021.

Ini berarti bahwa kebutuhan Yaris Cross yang sedikit lebih mahal sebenarnya jauh lebih tinggi daripada Raize.

Mengapa model yang lebih mahal lebih populer? Alasannya sesuatu yang menurut pengguna Malaysia sangat aneh - Toyota Raize agak terlalu tinggi untuk banyak tempat parkir di Jepang.

Lihat, ketika Anda membeli mobil di Jepang, yang Anda harus mempertimbangkan tidak hanya harganya, tetapi juga apakah tempat parkir di rumah Anda bisa muat untuk mobil itu. Meskipun muat di tempat parkir mobil di rumah Anda, jika Anda mengemudinya ke kantor, Anda juga harus mempertimbangkan apakah mobil tersebut dapat muat di tempat parkir tempat kerja Anda.

Toyota Raize berukuran tinggi 1.620 mm, yang melebihi batas ketinggian maksimum di banyak tempat parkir tertutup di kota, terutama di gedung-gedung tua, banyak di antaranya membatasi ketinggian pintu masuk parkir menjadi sekitar 1,55 atau 1,6 meter.

Banyak orang Jepang tinggal di apartemen kota. Di gedung yang sudah tua, ketinggian tempat parkir dibatasi hingga 1,6 meter.

Jelas, Yaris Cross lebih rendah, tergelincir tepat di bawah batas 1,6 meter, pada 1590 mm. Itu masih tidak akan muat di fasilitas parkir 1,55 meter yang lebih sempit, tapi itu kompromi yang bisa diterima.

Tentu saja, ini bukan satu-satunya alasan. Yaris Cross juga terlihat lebih dapat diterima oleh selera konsumen Jepang, tapi Raize terlihat lebih praktikal, dan juga ada orang2 mengatakan bahwa Raize telah dikembangkan dengan mempertimbangkan Asia Tenggara, dan kami cukup yakin kembaran Toyota Raize--Daihatsu Rocky akan sukses ketika diluncurkan oleh Daihatsu.

Review orang Jepang juga mengatakan bahwa Yaris Cross memiliki pengendaraan yang lebih canggih, lebih nyaman, dan juga lebih tenang. Plus, ketersediaan hybrid - sangat penting di Jepang - merupakan nilai tambah lainnya.

Daihatsu Rocky akan diluncurkan di Malaysia pada Maret 2021, mungkin waktunya masuk ke Indonesia tidak jauh-jauh kan?. Beberapa akan bersikeras bahwa keduanya tidak boleh dibandingkan bersama-sama, tapi itu hanya semantik.

Kesimpulan

Jadi menurut Anda, Toyota Yaris Cross, Toyota Raize dan Daihatsu Rocky yang mana lebih sukai?