Mobil perkotaan Honda Brio mendominasi penjualan produk Honda selama perhelatan GIIAS 2021. Meskipun belum berakhir, selama 6 hari penyelenggaraan, Honda Prospect Motor (HPM) sudah mencatat puluhan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) terhadap mobil tersebut. Padahal, city car mungil ini harus menghadapi serbuan produk-produk baru di kelas LMPV dan SUV kompak.

Business Innovation and Marketing & Sales Director PT HPM Yusak Billy mengatakan, per harinya ada lebih dari 10 ribu pengunjung yang hadir ke booth Honda. Mereka tak cuma melihat-lihat, melainkan juga berencana melakukan pembelian mobil baru. 

Baca Juga: Sebelum Meminang Honda Brio 2021, Ini Kelebihan dan Kekurangan Honda Brio Yang Harus Kita Tahu!

"Transaksi yang dilakukan dalam hal ini SPK per harinya 150an, ada yang lebih. Weekend bisa lebih tinggi lagi. Karena orang yang datang tidak langsung SPK, mereka akan datang lagi kemudian SPK. Tertinggi itu 50 SPK per harinya Honda Brio kemudian Honda BR-V dan City Hatchback," terang Billy dalam sesi konferensi pers di GIIAS, Kamis (18/11).

Menurutnya city car tersebut terus memiliki prospek yang bagus, sehingga tetap menjadi incaran para pembeli mobil tipe first buyer. Dari segi bentuk, mobil mungil ini didesain mencerminkan karakter sporty, makanya lebih mudah menggaet konsumen.

Bedakan model lain yang ada di kelasnya seperti Suzuki Ignis yang lebih ke crossover, kemudian Daihatsu Sirion sebagai hatchback yang nanggung. Kemudian dari sisi harga Honda Brio ada yang versi murah, yakni Satya yang masuk kategori LCGC dengan harga mulai Rp 150 jutaan. 

Sedangkan dua rivalnya tadi paling murah mulai dari Rp 180 jutaan untuk Ignis dan Rp 207 jutaan untuk Sirion. Adapun tipe RS, paling rendah harganya di Rp 180 jutaan. Bisa murah karena mobil ini termasuk ke dalam kategori kendaraan yang dapat diskon PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah). 

Distribusi Terkendala Krisis Chip Semikonduktor

Meskipun penerimaannya baik, Billy mengatakan produksi dan distribusinya sempat tersendat karena mengalami krisis chip semikonduktor. Makanya pada September kemarin catatan wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) Honda Brio terjun bebas. 

"Namun Oktober sudah kembali meningkat 80 persen, tapi belum stabil sepenuhnya. Untuk itu sampai sekarang untuk Brio series kami masih monitor terus kondisi pemasoknya yang sudah recovery bertahap dan produksi Brio secepat-cepatnya untuk dikirim ke konsumen," lanjut Billy. 

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Honda Brio Satya

Seremoni Honda Racing Simulator Championship

Supaya makin menguatkan eksistensi city car tersebut, HPM melangsungkan beberapa kegiatan. Seperti Honda Racing Simulator Championship (HRSC) atau balapan menggunakan simulator, yang pada musim ini memasuki musim kedua. Tidak hanya model Honda Brio balap, melainkan juga Civic Type R.

"Kami bersyukur aktivitas ini diterima baik penggemar Honda dan penggemar balap di Indonesia. Dulu hanya ada 2 kelas, kini kami kembangkan menjadi 3 kelas seiring antusiasme makin tinggi tahun ke tahun," jelas Communication Strategy Manager HPM, Adhi Parama Sugarda.

HRSC terbagi atas 6 seri balap, yang dihelat sejak 21 Agustus hingga 30 Oktober 2021 lalu. Setiap serinya diadakan di sirkuit yang berbeda-beda dan berskala internasional. Ini memungkinkan para pebalap simulator bisa berlatih dulu sebelum balapan berlangsung. 

Dari 205 peserta yang mendaftar, Honda menjaring 105 pebalap berdasarkan waktu tercepat. Semuanya terbagi atas 3 kelas: Rookie, Rising Star, dan Master. Jadi masing-masing kelas diisi 35 peserta balap. 

Seri ke-6 atau penutup dilakukan si sirkuit Suzuka Jepang akhir Oktober lalu. Dari situ keluarlah 3 jawara dari masing-masing kelas. Berikut ini daftar para juaranya:

Baca Juga: Membandingkan Spesifikasi Daihatsu Ayla Dengan Honda Brio Satya