Pemerintah telah siap mengimplementasikan standar emisi Euro 4 pada kendaraan bermotor berbahan bakar diesel mulai April 2022 mendatang sesuai dengan peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786 tertanggal 20 Mei 2020. Menghadapi hal tersebut, Isuzu sebagai pabrikan kendaraan niaga yang terkenal sebagai ‘Rajanya Diesel’ memastikan bahwa semua produknya telah siap menenggak bahan bakar diesel berstandar Euro 4.

Hal ini disampaikan langsung oleh Tonton Eko, Product Development Division Head PT Astra Isuzu Motor Indonesia (IAMI) di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 kemarin (12/22). “Sejak tahun 2011 produk kami, yaitu Isuzu GIGA teklah menggunakan mesin diesel berteknologi commonrail yang sudah siap menghadapi regulasi Euro 4,” ujarnya.

Selain truk medium tersebut, Tonton juga menambahkan bahwa pada tahun 2018, produk Isuzu Elf NMR 81 juga mengiplmementasikan mesin diesel commonrail. Bahkan pada tahun 2019 Isuzu Indonesia telah melakukan ekspor perdana Isuzu Traga ke Filipina, dimana spesifikasinya sudah harus memenuhi standard Euro 4 yang telah diregulasikan di sana.

Baca juga: FAQ Isuzu Traga: Adopsi Mesin Isuzu Panther, Apakah Bisa Lebih Unggul di Segmen Pick-Up?

Bahan Bakar Lebih Mahal, Isuzu Yakinkan Kendaraan Lebih Efisien

Pertanyaan yang timbul kemudian adalah, dengan penggunaan bahan bakar bertandar Euro 4, artinya harga bahan bakarnya akan lebih mahal dibandingkan harga Bio Solar berstandar Euro 2 yang saat ini banyak dikonsumsi oleh produk-produk niaga dalam operasionalnya. Nah, untuk menjawab persoalan yang mungkin timbul ini, Isuzu menyebutkan bahwa produk mereka memiliki DNA Isuzu yang irit bahan bakar sehingga operational cost yang ditimbulkan karena bahan bakar mahal dapat ditekan.

“Dengan pengalaman Isuzu selama 10 tahun dengan mesin commonrail, membuktikan kalau produk Isuzu diterima dengan baik oleh masyarakat dan mekanik Isuzu juga sudah siap,” ujar Tonton. Apalagi, Isuzu mengklaim bahwa mereka sudah melakukan performance test yang menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar unit Euro4 Isuzu lebih irit dibandingkan unit Euro2 Isuzu. Meski begitu, dalam penggunaan actual hasilnya bisa berbeda karena dipengaruhi oleh cara berkendara, berat muatan, jenis jalan dan juga kondisi medan.

Baca juga: Perbandingan Mitsubishi L300 vs Isuzu Traga, Adu Pick-Up Bermesin Diesel

Tetap Jamin Produk Euro 4 Meski Tenggak Bahan Bakar Euro 2

Pada kesempatan yang sama, pihak Pertamina juga telah menyatakan kesiapannya untuk menyediakan bahan bakar yang mampu mendukung regulasi Euro 4. "Kami yakin Desember 2021 ini ketersediaan BBM-nya sudah ada dan mulai dipasarkan April 2022 ke seluruh SPBU Pertamina di kota-kota besar di Indonesia," ungkap Remigius Choerniadi Tomo, Manager Product and Service Development PT Pertamina Patra Niaga.

Terkait dengan masih banyaknya produk kendaraan niaga Isuzu yang masih membutuhkan bahan bakar berstandar Euro 2, ternyata dari 5.000-an SPBU Pertamina, baru sekitar 2.000-an SPBU yang saat ini sudah siap menjual BBM jenis Pertamina Dex berstandar Euro 4, dan seiring waktu, jumlahnya akan terus bertambah ke seluruh SPBU Pertamina di Indonesia. Sehingga kendaraan niaga yang masih menggunakan mesin bertandar Euro 2 masih tetap dapat menemukan bahan bakar yang diperlukannya.

Meski begitu, mulai April 2022 sendiri, pabrik Isuzu Indonesia hanya akan memproduksi produk-produk dengan mesin yang telah memenuhi standar regulasi Euro 4. “Mulai April 2022, semua produk Isuzu yang diproduksi akan memiliki standar Euro 4,” ujar Tonton. Lalu bagaimana jika kemudian produk tersebut ternyata menenggak bahan bakar Euro 2?

“Tentunya akan ada beberapa penyesuaian terhadap pemeliharaannya, meski begitu, kami tetap menjamin pemeliharaan dan perbaikannya dan tidak menghapus warranty yang dimilikinya jika memang harus menggunakan bahan bakar Euro 2,” tambah Tonton. Saat ini Isuzu Indonesia memiliki 145 unit Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), 2.403 partshop, dan juga 73 Bengkel Mitra Isuzu (BMI) yang siap memberikan pelayanan purna jual maksimal saat regulasi Euro 4 telah diimplementasikan.

Baca juga: Mitsubishi L300 Vs Isuzu Panther, Mana yang Paling Cocok untuk Usaha Sehari-hari?