Kelebihan dan Kekurangan Toyota Harrier Generasi Kedua, SUV Nyaman Rp120 Jutaan
Prasetyo · 7 Feb, 2024 17:02
0
0
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan Toyota Harrier generasi kedua yang membuatnya masih menarik dijadikan opsi kendaraan harian.
Selain Fortuner, Toyota memang sebenarnya punya varian SUV lain yang sempat beredar di Indonesia yakni Harrier.
Tapi sayangnya Toyota Harrier memang kebanyakan masuk melalui Importir Umum (IU) bukan resmi dijual oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) namun meski begitu mobil yang umumnya diimpor langsung dari Jepang tersebut banyak peminatnya.
Adapun model Harrier yang memiliki pamor cukup baik di Indonesia yaitu Toyota Harrier generasi kedua yang tercatat mulai masuk ke Indonesia di tahun 2003.
Kala itu opsi yang ditawarkan ada tipe 2.4 G, 3.0 G, dan L Premium.
Pilihan mesinnya pun ada dua, yakni mesin 2.4-liter berkode 2AZ-FE dengan tenaga 162 hp dan torsi 221 Nm.
Serta mesin 1MZ-FE 3.0-liter berdaya puncak 220 hp dengan torsi 304 Nm.
Namun semua varian Toyota Harrier menggunakan transmisi otomatis Triptonic 4 percepatan.
Toyota Harrier memang masuk segmen premium yang posisinya ada dibawah SUV Lexus RX.
Walau begitu, antara Harrier dan RX sama-sama diimpor secara utuh dari Jepang.
Kini harga Toyota Harrier bekas untuk yang generasi kedua sudah sangat menggoda, bahkan bisa lebih murah dari harga LCGC baru.
Nah sebelum meminangnya, berikut kelebihan dan kekurangan Toyota Harrier generasi kedua yang perlu Anda ketahui.
Pertama-tama kita ulas dahulu apa saja daya tarik dari SUV berlogo tiga oval ini yang dulunya identik dengan mobil kaum berduit.
1. Tampilan Toyota Harrier Generasi Kedua Tetap Berkelas
Jika Anda mencari SUV Toyota namun bercitarasa lebih premium ketimbang Fortuner, maka kami rekomendasikan Harrier generasi kedua.
Tentunya kelebihan Toyota Harrier 2003 ini yang paling bisa dirasakan adalah cita rasa premium dari mobil tersebut, apalagi kalau memilih Toyota Harrier 2.4 L Premium
Tampilan luarnya terlihat lebih berkelas dengan gril vertikal serta logo berbeda dari kebanyakan mobil Toyota lain.
Kemudain bagian muka juga tampak menonjol ke depan, sementara di belakang ia tampil membulat.
Apalagi jika bempernya sudah menggunakan bodykit bakal terlihat lebih seksi, jauh dari kesan berotot yang biasanya ada di mobil-mobil SUV.
2. Interior Bercitarasa Premium
Selain dari luar yang masih tampak gagah dan berkelas, ruang kabin Harrier Gen 2 juga terasa masih mewah dan nyaman.
Layout dasbornya sederhana tidak seperti SUV kekinian yang banyaks ekali sudut-sudut lancip atau dashboard dibuat berundak-undak.
Namun Harrier hadir dengan garis desain yang mengalir dinamis tanpa banyak aksen chrome berlebihan, kecuali bagian tengah dasbor termasuk kisi-kisi AC yang di beri finishing silver.
Sementara untuk keseluruhan dasbor, trim pintu dan jok menggunakan material kulit warna hitam dan dipadukan aksen kayu sehingga tampak mewah.
Wajar saja mengingat Harrier memang diposisikan di kelas Premium SUV Toyota.
3. Mesin Bertenaga
Jika Fortuner saat ini bisa sedikit sombong lantaran pakai mesin diesel 2.800 cc turbo, maka untuk Harrier juga sebenarnya tidak kalah dalam soal tenaga.
Anda dapat memilih Harrier bermesin 3.0-liter V6 yang sudah pasti tenaga dan torsinya membuncah.
Namun tentu saja konsekuensinya konsumsi BBM lebih boros.
4. Kenyamanan Pengemudi dan Penumpang yang Maksimal
Seperti yang kami singgung di awal tulisan ini, ketika memilih Harrier, satu dari beberapa alasannya adalah kenyamanan yang ditawarkan dari SUV yang satu ini.
Desain jok, bantingan suspensi, dan akseelrasi halus dari mesin serta transmisinya memang layak diacungi jempol.
Jika memilih tipe Toyota Harrier Airs maka suspensi mobil ini juga sudah menggunakan suspensi udara (air suspension), yang berdampak pada kenyamanan selama berkendara menjadi hal yang bakal begitu dikagumi dari mobil ini.
5. Fitur Lengkap
Kalau bicara sebuah SUV Premium, rasanya konsumen akan disuguhkan kelengkapan teknologi yang pemium pula.
Demikian juga dengan Harrier, fitur-fitur dari mobil ini baik untuk sisi hiburan hingga keselamatan dan keamanan sudah sangat lengkap di masanya.
Misalnya di tahun 2003, Harrier sudah menempatkan audio steering switch, dan juga keberadaan panoramic sunroof yang mungkin belum ada di SUV Jepang lain saat itu.
Selain kelebihan tentu ada kelemahan dari mobil ini, nah sebelum bergerak untuk menebusnya dari dealer buat di bawa ke rumah Anda, yuk pahami dahulu apa saja yang ahrus diperhatikand ari Toyota Harrier Gen 2.
1. Jok dan Dashboard Retak-retak
Umumnya kelemahan Toyota Harrier Generasi 2 yang paling banyak dikeluhkan dari para penggunanya adalah lapisan permukaan jok atau dasbor menjadi retak-retak.
Ini akibat usia mobil yang memang tak lagi muda serta paparan sinar matahari ke dalam kabin.
Selain itu, mengingat mobil ini diproduksi di Jepang yang iklimnya tidak sepanas di Indonesia, maka material permukaan dasbor yang paling mudah terpapar sinar matahari jadi korbannya.
2. Waspada Suspensi Udara Rusak
Kemudian keluhan yang juga cukup sering menjadi bagian dari kelemahan Toyota adalah di masalah suspensi udara.
Mengingat usia mobil ini sudah lebih dari 10 tahun, khusus tipe Harrier AIRS, masa pakai sistem suspensi tersebut juga sudah masuk waktu peremajaan kondisi komponennya.
Sayangnya, biaya perbaikan suspensi udara masih cukup mahal mengingat teknologi yang dipakai berbeda dengan suspensi tipe lain.
3. Biaya Perbaikan Cukup Mahal
Meskipun Toyota Harrier banyak dianggap punya sensazi berkendara mirip mobil Toyota lainnya yang bermesin 2.400 cc - 2.500 cc, namun untuk biaya perbaikan mobil ini ternyata tak "semurah" mobil Toyota lainnya di usia yang serupa.
Terlebih untuk varian 3.0 G memang memberikan pengalaman berkendara jauh lebih baik, tapi mesin 6 silinder yang diusungnya juga perlu perawatan ekstra.
Sejumlah pemakainya menyebutkan, beberapa komponen mobil ini cukup menelan biaya tinggi lantaran sudah memasuki usia penggantian.
Selain suku cadang, body part dari mobil tersebut juga harganya tidak murah, bahkah di beberapa titik kerap jadi incaran maling, misalnya spion luar.
4. Boros Bahan Bakar
Isu terakhir yang juga sering jadi sorotan pada pengguna Toyota Harrier bekas adalah mengenai performa mesin berbanding dengan konsumsi bahan bakarnya.
Terutama di varian mesin 3.0-liter, konsumsi BBM Toyota Harrier generasi 2 ini memang tidak bisa dibilang irit.
Namun itu setimpal dengan tenaga yang dihasilkan dari mobil tersebut.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.