Kelebihan Mesin M43, Jadi Andalan di BMW 318i E36 dan E46

Sanz
Sanz · 2024-08-08 10:03:32

BMW E36 318i termasuk jajaran sedan Eropa Motuba yang masih tinggi peminatnya hingga saat ini. Terutama di kalangan kaula muda, atau mereka yang menyukai sedan berkarakter sporty.

Tidak bisa dipungkiri jika BMW Seri 3 termasuk model BMW yang sangat populer di Indonesia. Bermula dari E30, popularitasnya terus meroket saat masuk edisi E36 diteruskan oleh E46.

Dari sekian banyak tipe, BMW E36 318i dengan mesin M43 jadi favorit dan berakhir di era seri 3 E46 pre facelift. Baik E36 atau E46 digemari dari berbagai kalangan, baik dari usia muda, sampai mereka yang telah mapan dan ingin bernostalgia.

Mesin M43 ini adalah suksesor dan penyempurnaan dari seri M40 yang digunakan pada E30 dan E36 318i pre facelift 1992-1993. Meskipun jadi tipe terbawah, tak mengurangi minat masyarakat untuk menjadikan 318i sebagai daily use atau mobil harian. 

bmw e36 318i e46
Mesin M43 yang sellau jadi favorit

Tenaga yang oke, desain sporty dengan aura mewah khas sedan Jerman, konsumsi BBM masih bersahabat, lalu perawatan yang relatif mudah untuk sebuah mobil Eropa membuat 318i tetap laris manis hingga sekarang.

Perlu diingat, sekalipun sama-sama memakai seri M43 tapi kapasitas mesin di E36 dan E46 berbeda. Untuk seri E36 berkode M43B18 dengan kapasitas 1.800 cc. Kemudian pada seri E46 kode mesinnya yaitu M43B19 yang artinya kapasitas mesinnya 1.900 cc alias membengkak 100 cc. 

Lantas, apa keunggulan dan perbedaan dari tiap generasi BMW 318i E36 dan Seri E46 ini? Mari kita ulas satu persatu. 

Baca juga: Jadi Incaran Kolektor, Pilih BMW E30 Mas Boy atau Mercedes-Benz W201 Baby Benz?

BMW E36 318i M43, Apa Hebatnya?

bmw e36 318i
Masih banyak penggemarnya meski sudah masuk kategori Motuba

Berbicara nama BMW E36 akan tergambar sosok sedan kompak BMW yang sporty. Mobil yang pada masa-nya di era 90-an sangat terkenal dan menjadi mobil impian anak muda. Harganya yang mahal membuat E36 hanya dimiliki eksekutif muda atau anak ‘sultan’ pada masa itu. 

Meskipun sudah cukup berumur namun desainnya timeless, tetap terlihat mempesona hingga saat ini. E36 sendiri merupakan kode body oleh BMW untuk seri 3 ini yang dijual dari tahun 1992 hingga 1998. 

Pada BMW 318i pre facelift sempat menggunakan mesin M40 peninggalan E30 (sebelum tahun 1995). Kemudian pada versi facelift memakai mesin M43 untuk keluaran tahun 1995 keatas. Secara spesifikasi, mesin M43B18 ini hanya bisa menghasilkan tenaga sebesar 117 PS dengan torsi 168 Nm.

bmw e36 318i e46
Mesin yang cukup bertenaga dan terbukti durabilitasnya

Karakter mobilnya bisa dikatakan lambat, karena kapasitas mesinnya yang hanya 1.800 cc, 4 silinder untuk menggerakkan body BMW yang berbobot lebih dari 1,5 ton. Soal durabilitas lebih baik ketimbang seri M40 karena M43 ini memakai timing chain. Sementara itu, seri M40 masih pakai timing belt. 

Untungnya, seri 318i M43 mayoritas memakai transmisi manual sehingga tarikannya bisa kita buat lebih responsif dengan main kopling dan gas. 

Baca juga: Rahasia Dibalik Penamaan Model BMW, Begini Cara Memahami Jenis Mobilnya!

Penyakit Mesin M43 di BMW 318i Apa Saja?

bmw e36 318i e46
Terkenal bandel tapi bukan berarti tanpa cela

Mesin M43 di E36 terbilang cukup bandel dan tak banyak penyakit. Penyakit yang paling sering ditemukan yaitu HVA (Hydraulic Valve Adjuster) bermasalah karena klep kendur. Selain HVA, water pump dan radiator juga patut diperhatikan sebagai salah satu penyakit umum dari sedan asal Jerman ini.

Kipas radiatornya menggunakan visco fan yang menggunakan putaran mesin, kalau sudah berumur biasanya sistem visco tidak mampu memutar kipas dengan kencang. Akhirnya banyak yang mensiasati dengan diganti dengan kipas electric seperti pada mobil Jepang.

Walaupun sistem elektrikal pada generasi BMW E36 ini belum serumit elektrikal pada generasi E46, namun bagian ini tetap perlu diperhatikan.

Tak kalah penting yaitu memperhatikan modul ECU sehat atau tidak dengan cara melakukan scan saat kamu akan membeli mobil bekas. wiring harnes ada yang konslet atau tidak, dan indikatornya nyala atau tidak. 

Baca juga: BMW E46 akhirnya hadir, dan masih populer sampai sekarang!

Mesin M43 di BMW 318i E46, Kapasitasnya Lebih Besar

bmw e36 318i e46
Desainnya lebih modern

Edisi pertama E46 mengusung mesin M43B19, 1.9 liter 4 silinder segaris 8 katup SOHC. Mesin ini terkenal cukup ‘badak’ tapi banyak pengguna mengeluhkan mesin SOHC ini loyo. Ini karena memang karakteristik E46 sebagai mobil yang sporty semestinya diimbangi tenaga yang besar dan responsif. 

Sebagai informasi, mesin M43B19 Ini tenaganya sedikit meningkat dibandingkan era E36. Dimana mesin M43B19 ini memproduksi daya 120 PS dengan torsi 180 Nm.

bmw e36 318i e46
Tenaganya kurang memuaskan

Banyak penggemar BMW atau bengkel khusus mobil Eropa yang merekomendasikan E46 dengan tipe mesin M43. Hal itu lantaran tipe mesinnya lebih tahan lama ketimbang generasi setelahnya, dan ketersediaan suku cadang mesin M43 yang masih berlimpah hingga kini. 

Ini membuat biaya perawatan lebih rendah dibanding model lain. Namun konsekuensinya tenaga yang dimiliki tidak terlalu galak dan hanya cukup untuk berkendara santai sehari-hari.

Memeriksa Penyakit BMW E46 dari Panel Indikator

bmw e36 318i e46
Waspada kalau ada mal fungsi dengan melihat indikator yang menyala

Ada cara yang cukup mudahdan sangat membantu untuk mengetahui gejala penyakit E46 M43 yaitu dengan melihat indikator pada panel speedometer. Pastikan semua indikator menyala saat posisi kunci kontak ON namun mesin belum berfungsi.

Indikator “SRS” akan nyala saat posisi ACC, trus mati beberapa saat setelahnya. Kemudian untuk indikator tanda seru (!), segitiga (traction control), EML (check engine), ABS, kampas rem (Brake Pad) (O) kuning, indikator baterai/aki, indikator oli, akan nyala setelah kontak ON, dan mati setelah beberapa detik. 

Tapi untuk indikator EML, baterai, dan oli akan mati setelah mesin hidup. Cek indikator gear di speedometer, jangan sampai melihat gambar roda gigi muncul di layar panel indikator, ini menjadi pertanda gearbox sudah saatnya di servis.

Kesimpulan

BMW sukses menjadikan mesin M43 sebagai dapur pacu yang tangguh lintas generasi, terutama pada model BMW E36 dan E46 318i.

Meskipun mesin ini mungkin kalah tenaga dibandingkan dengan beberapa mesin modern, daya tahan dan durabilitasnya terbukti hingga saat ini. Salah satu faktor yang mendukung keandalan mesin M43 adalah penggunaan timing chain, yang lebih awet dibandingkan dengan timing belt.

Selain itu, teknologi mesin M43 terbilang sederhana dengan sistem Single Overhead Camshaft (SOHC) dan elektrikal yang tidak rumit. Kesederhanaan ini membuat perawatan mesin M43 menjadi lebih praktis dan mudah dilakukan oleh pemilik kendaraan. Inilah yang menjadikan mesin M43 tetap digemari oleh banyak orang, terutama mereka yang mencari kendaraan dengan perawatan yang tidak merepotkan.

Kelebihan lain dari mesin M43 adalah efisiensi pemakaian oli dan konsumsi bahan bakarnya. Dengan konfigurasi 4-silinder, mesin ini relatif lebih hemat dalam hal penggunaan oli dan bahan bakar.

Hal ini tentunya menjadi nilai tambah bagi para pemilik BMW E36 dan E46 318i, yang menginginkan kendaraan dengan biaya operasional yang lebih rendah tanpa mengorbankan performa dan kenyamanan.

Secara keseluruhan, BMW 318i E36 dan E46 dengan mesin M43 menawarkan kombinasi antara keandalan, kepraktisan perawatan, dan efisiensi yang sulit ditandingi. Mesin M43 berhasil membuktikan bahwa teknologi yang sederhana namun solid dapat memberikan performa yang memuaskan dan bertahan lama.

Tidak heran jika banyak penggemar BMW tetap setia pada model ini dan menganggapnya sebagai salah satu pilihan terbaik dalam sejarah mesin BMW.

Sanz

Sanz Editor

Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget. FB:Yongki Sanjaya Putra

Toyota
Daihatsu
Honda
Chery
Mitsubishi
Suzuki
Nissan
Wuling
Volkswagen
Datsun
Mercedes-Benz
BMW