window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

Kisah Mobil China Tiruan: Tak Hanya Jiplak, Sekalian Saja Kuasai Pabrikan Global. Volvo? Kini Punya China

Dito · 5 Mei, 2022 12:00

Kisah Mobil China Tiruan: Tak Hanya Jiplak, Sekalian Saja Kuasai Pabrikan Global. Volvo? Kini Punya China 01

China merupakan salah satu pasar otomotif terbesar di dunia. Melihat potensi tersebut, banyak produsen otomotif yang memindahkan pabriknya di sana. Hingga akhirnya banyak merek mobil global yang diakuisisi.

Dikutip dari New York Times, beberapa tahun terakhir perusahaan China menjadi pembeli terbesar perusahaan Jerman dalam banyak sektor. China telah melampaui Amerika Serikat sebagai pasar mobil terbesar di dunia.

Kisah Mobil China Tiruan: Tak Hanya Jiplak, Sekalian Saja Kuasai Pabrikan Global. Volvo? Kini Punya China 02

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

China juga mendorong para pabrikan untuk menjual mobil listrik lebih banyak dan terus bertambah kedepannya. Selain bertujuan memperbaiki kualitas udara juga membatasi ketergantungan pada impor minyak.

Baca juga : Kisah Mobil China Tiruan: Dari City Car sampai Supercar, Yang Penting Laku Dulu (Part 1)

Meskipun para pabrikan China dikenal plagiarisme, namun hal ini tidak berpengaruh. Mereka para produsen China tetap maju untuk membeli saham beberapa merek mobil dan menjualnya di China dan ekspor ke beberapa negara. Setidaknya saat ini ada empat merek global yang sudah dikuasai oleh pabrikan China. 

Geely Mengakuisisi Banyak Merek Global

Kisah Mobil China Tiruan: Tak Hanya Jiplak, Sekalian Saja Kuasai Pabrikan Global. Volvo? Kini Punya China 01

Zhejiang Geely Holding Group berhasil mengakuisisi Volvo yang sebelumnya dikuasai oleh Ford. Geely berjanji akan mempertahankan citra mobil premium yang selama ini dimiliki oleh Volvo.

Kerjasama Geely-Volvo cukup sukses karena pada tahun 2019 memecahkan rekor penjualan global mencapai 700.000 unit. Dalam sejarah penjualan Volvo, ini pertama kali terjadi sejak berdiri pada tahun 1927.

Tidak berhenti di merek Eropa, Geely juga membeli saham mobil nasional Malaysia, Proton. Saat ini saham Proton Holding Berhad tidak lagi milik perusahaan Malaysia 100% namun juga ada perusahaan China di dalam kepemilikannya.

Kisah Mobil China Tiruan: Tak Hanya Jiplak, Sekalian Saja Kuasai Pabrikan Global. Volvo? Kini Punya China 02

Sebanyak 49,9% kepemilikan saham Proton yang awalnya dimiliki oleh perusahaan lokal, yakni Malaysia DRB-Hico Berhad diambil alih oleh Zhejiang Geely Holding Group. Perusahaan konglomerat Malaysia ini sebelumnya memiliki 100% saham Proton.

Baca juga : Kisah Mobil China Tiruan: Bahkan Dealer Pun Sediakan Logo Mobil Aslinya (Part 2)

Ingin memperluas pasarnya, Zhejiang Geely Holding Group tidak berhenti di merek Volvo dan Proton. Sebanyak 51% saham Lotus, pabrikan asal Inggris juga diakuisisi. 

Bila selama ini merek Lotus lebih fokus pada penjualan Lokal, Geely mempunyai misi membawa merek ini sebagai produk Global. Mereka pun akan merevitalisasi merek Lotus dengan investasi baru dan lini produk mobil yang lebih banyak.

SAIC Akuisisi MG, Kerjasama Dengan GM

Kisah Mobil China Tiruan: Tak Hanya Jiplak, Sekalian Saja Kuasai Pabrikan Global. Volvo? Kini Punya China 03

Tidak hanya Geely, Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC) juga memiliki saham dari merek global asal Inggris, Morris Garage (MG). Dibawah naungan SAIC, MG berada satu grup dengan Wuling Motors (SGMW).

SAIC salah satu grup otomotif terbesar di China dengan pabrik yang tersebar. Lokasi pabrik ada di Lingang, Shanghai dan Zhengzhou. Tidak hanya di China, SAIC juga memiliki pabrik di luar negeri seperti di Laem Chabang, Thailand dan juga di Gujarat, India.

Kisah Mobil China Tiruan: Tak Hanya Jiplak, Sekalian Saja Kuasai Pabrikan Global. Volvo? Kini Punya China 04

SAIC juga bekerjasama dengan grup otomotif besar asal Amerika Serikat, General Motors. Bernama SAIC-GM, perusahaan patungan ini memproduksi serta menjual merek Chevrolet, Buick dan Cadillac di China.

Baca juga : Rapor Penjualan Mobil China di Indonesia Kuartal I 2022, Wuling Confero Terlaris, MG Miris

Kerjasama antara dua grup raksasa ini dimulai pada tahun 1997 dengan merakit mobil pertama mereka yakni Buick Regal. Pada tahun 2003, China menjadi pasar terbesar kedua untuk GM setelah menjual 201.188 unit mobil atau meningkat 81,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

FAW-VW Kuasai Pasar Otomotif China

Kisah Mobil China Tiruan: Tak Hanya Jiplak, Sekalian Saja Kuasai Pabrikan Global. Volvo? Kini Punya China 05

Tidak hanya SAIC yang menggandeng GM untuk pasar China, FAW (First Automobile Works) Group juga mengajak kerjasama VW (Volkswagen) sebagai grup besar di Eropa.

Perusahaan patungan yang didirikan pada 1991 ini fokus pada produksi mobil penumpang merek Audi dan VW untuk dijual di China. 

Sama seperti SAIC-GM, FAW-VW juga sukses bahkan sempat menjadi penjual mobil terbanyak. Pada tahun 2010, FAW-VW menjual lebih dari 1 juta unit Audi termasuk produk CBU hanya di China saja.

Great Wall Motors Kuasai Pabrik GM di Thailand

Pada tahun 2020 lalu, GWM melakukan investasi besar-besaran di Asia Tenggara, salah satunya dengan mengambil alih pabrik ex-General Motors (GM) di Rayong, Thailand, dan akan menjadikannya sebagai pusat produksi mobil mereka untuk pasar Asia Tenggara, Australia dan Afrika. Pabrik di Thailand jelas menjadi salah satu modal kuat mereka untuk masuk ke pasar Indonesia.

Kisah Mobil China Tiruan: Tak Hanya Jiplak, Sekalian Saja Kuasai Pabrikan Global. Volvo? Kini Punya China 06

Pemilihan lokasi produksi di Thailand ini jelas memungkinkan GWM untuk memiliki basis produksi mobil-mobil setir kanan dan memanfaatkan kebijakan pasar bebas (free trade area) antar wilayah di Asia Tenggara. Tak hanya itu, beberapa produk unggulan mereka juga memiliki potensi yang baik di pasar ASEAN. Di antaranya adalah SUV Terlaris di China, Haval H6 dan mobil listrik kecil mereka Ora Good Cat.

Di China, Haval H6 bertahan sebagai SUV dengan penjualan tertinggi selama 89 bulan terakhir. Jika produk ini kemudian di produksi di Thailand dan akan dijual di Indonesia, harganya diprediksi akan berkompetisi dengan Wuling Almaz dan menjadi ancaman baru bagi penguasa pasar medium SUV Indonesia, Honda CR-V.

Baca juga: Ini Rencana Great Wall Motors di ASEAN, Juga Siapkan Pabrik Mobil di Indonesia

Merek China Kini Mulai Ramaikan Pasar Otomotif Indonesia

Kisah Mobil China Tiruan: Tak Hanya Jiplak, Sekalian Saja Kuasai Pabrikan Global. Volvo? Kini Punya China 07

Seiring teknologi dan pasar yang berkembang, merek-merek China mulai masuk ke Indonesia. Dahulu sekitar tahun 2011 pernah ada Geely yang menjual Panda dan beberapa model di Indonesia.

Sayangnya Geely harus berhenti menjual produknya di Indonesia pada 2017 karena kalah saing dengan produk Jepang yang mendominasi. Terlebih harganya yang tidak terlalu jauh.

Kegagalan Geely tidak membuat takut merek China lain untuk menjajal pasar otomotif Indonesia. Wuling masuk ke Indonesia dengan berinvestasi besar.

Pabrikan berlogo lima berlian ini mendirikan pabrik besar pada tahun 2015. Dua tahun kemudian Wuling memperkenalkan produk pertamanya yakni Confero yang bersaing dengan Avanza, Mobilio dan Xenia.

Kisah Mobil China Tiruan: Tak Hanya Jiplak, Sekalian Saja Kuasai Pabrikan Global. Volvo? Kini Punya China 08

Hingga saat ini PT SGMW Motors Indonesia mengandalkan tiga produknya yakni Confero, Cortez dan Almaz. Respon positif dari konsumen Indonesia terlihat dengan masuknya merek Wuling ke 8 besar merek dengan penjualan terbanyak di Indonesia setelah 4 tahun berkiprah.

Suksesnya Wuling rupanya dilirik oleh merek global China lainnya. Masuklah DFSK yang juga memulai debutnya di Indonesia pada tahun 2017. Terbaru, ada Chery yang juga meramaikan pasar otomotif Indonesia dengan model terbarunya.

Hadirnya 3 merek China di pasar otomotif Indonesia membuat konsumen punya banyak pilihan. Namun perlu dilihat perjalanan kedepannya apakah bisa bertahan lama atau hanya sesaat seperti Geely.

Baca juga : Chery OMODA 5 Mulai Masuk Tahap Produksi, Siap Kirim ke Indonesia

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

2021 Toyota Raize 1.0T G MT

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil