window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Komparasi All New Honda Beat vs Suzuki Nex II

Sadam · 11 Jul, 2020 13:00

Komparasi All New Honda Beat vs Suzuki Nex II 01

Honda Beat generasi terbaru resmi diluncurkan pada awal 2020. Ia mendapat ubahan yang cukup siginifkan. Mulai dari mesin, desain, rangka hingga penambahan fitur penunjang kepraktisan. Dengan wujud yang sekarang, tepat rasanya jika dirinya dibandingkan dengan Suzuki Nex II.
Keduanya termasuk kategori skutik termurah dari masing-masing pabrikan. Untuk All New Honda Beat ditawarakan dalam tiga varian, tipe CBS yang dijual 16,4 juta, CBS-ISS Rp 17,1 juta, dan Deluxe Rp 17,2 juta dengan status on the road Jakarta. Sedangkan untuk Suzuki Nex II juga tersedia dalam tiga varian. Yakni, Suzuki Nex II Fancy Dynamic dan Nex II Elegan Premium. Semua itu dibanderol mulai Rp 16,1 juta OTR Jakarta. Masing-masing pabrikan sebenarnya punya tambahan varian lain bergaya tualang, Beat dengan Street dan Nex II ada Cross.
Bicara desain, masing-masing mengaplikasikan model sporty. Sama-sama menampilkan bodi yang serbatajam dengan garis-garis tegas. Meski berbeda dengan pendahulunya, All New Beat tetap mempertahankan identitas bergaya ramping dan dinamis. Sementara Nex II menawarkan konsep tampil sporty dan agresif. Itu diwujudkan dengan bentuk grafis tajam dan tubuh yang kompak serta ramping.

Komparasi All New Honda Beat vs Suzuki Nex II 02

Rancang bangun lebih rendah dibanding Nex II, tepatnya 1.877 x 669 x 1.074 mm (PxLxT). Ground clearance 147 mm dan jarak joknya dari tanah 740mm. Sementara kompetitornya memiliki panjang 1.890 mm, lebar 675 mm, dan tinggi 1.045 mm. Kendati berbeda sedikit, keduanya sangat cocok buat masyarakat Indonesia yang memiliki tubuh kecil.
Kontruksi All New Beat benar-benar baru, lantaran pemakaian rangka berteknologi Enhanced Smart Architecture Frame (eSAF). Berkat penggunaan frame itu, bobotnya terpangkas 3 kg dibanding versi sebelumnya. Untuk ukuran skutik entry level, penyusutan beban cukup berpengaruh, sehingga menghasilkan kelincahan dalam berkendara serta menambah tingkat kenyamanan. Sementara Nex II masih mengandalkan kerangka dari pipa besi. Bobotnya lebih berat dari pesaingnya itu, yakni 93 kg. Tapi ia punya floor deck yang lebih lebar.
Di bagian panel instrumen, Beat menggunakan perpaduan antara analog dan fuel meter digital. Di bagian atasnya terdapat indikator sein, lampu jauh, serta check engine. Ditambah lagi, adanya indikator Eco yang dapat menyala saat berkendara secara irit bahan bakar. Sementara Nex II masih menggunakan tipe analog pada spidometer, odometer, serta fuel meter-nya. Selain itu, tepat di bagian bawahnya terdapat beberapa lampu indikator, yakni sein, lampu jauh, serta check engine.
Meski termasuk skutik termurah dari Honda, ia sudah dilengkapi dengan fitur-fitur canggih. Tentunya yang dapat menunjang keamanan serta kenyamanan untuk pengemudinya. Pengereman memakai sistem Combi Brake System (CBS). Untuk varian tertingginya, ditawarkan dengan fitur berupa idling stop system (ISS) yang siap menyala-matikan mesin saat motor berhenti. Kemudian parking brake lock yang menjadi peranti standar di semua varian Beat. Ada pula side stand switch. Semua varian sudah menggunakan headlamp berteknologi LED dan dipasangkan USB charger lengkap dengan penutupnya, serta bagasi luas berkapasitas 12 liter.
Sementara fitur Nex II cukup fungsional. Lampu utama dan stoplamp berteknologi LED, USB charger, lalu punya floor board atau pijakan kaki yang lebih luas. Ini dapat memberikan rasa nyamanan saat berkendara. Ia juga memiliki ruang penampung, cuma 3,6 liter saja. Hanya cukup meletakkan barang bawaan berukuran kecil, semacam kacamata dan sarung tangan.
Skutik Suzuki punya teknologi Easy Start System, untuk menyalakan mesin lebih mudah. Sedangkan kompetitornya memiliki kelebihan dengan penggunaan ACG Starter yang dikombinasikan dengan ISS. Selain membuatnya lebih senyap saat starter, ia juga mampu menghemat bahan bakar. Pun soal sistem kunci, All New Beat ketambahan tombol pembuka jok. Sementara Nex masih bertahan dengan pengaman magnet.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

Komparasi All New Honda Beat vs Suzuki Nex II 01

Menyoal mesin, All New Beat pakai tipe SOHC terbaru dengan pendingin udara. Tenaganya pun terdongkrak menjadi 8,89 hp di 7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm pada putaran 5.500 rpm. Secara data, memang ada peningkatan torsi dan tenaga tapi ia harus mengakui performa Nex II. Pasalnya, kubikasi total Nex adalah 113 cc. Tercatat dapat menyemburkan daya sebesar 9,2 hp di 8.000 rpm dan momen puntir 8,5 Nm di 6.000 rpm.
Harga yang ditawarkan oleh Honda memang jauh lebih mahal, tapi sebanding dengan fitur yang didapat. Sementara Suzuki punya harga lebih terjangkau dengan tampilan motor sporty.

Sadam

Dia menghabiskan waktu yang sangat banyak di YouTube untuk browsing video apapun yang berkaitan dengan mobil, mulai dari vlogger hingga penjelasan teknis dan tutorial berkendara menggunakan tumit dan jari kaki. Meskipun dalam kesehariannya dia mengendarai mobil matic

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });