window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

LCGC Jangan Pakai Pertalite Kalau Gak Mau Mesin Cepat Lelah

Prasetyo · 7 Jul, 2022 10:08

LCGC Jangan Pakai Pertalite Kalau Gak Mau Mesin Cepat Lelah 01

  • Mobil LCGC pakai Pertalite sebenarnya bukan hal yang direkomendasikan pabrikan.
  • Karena disarankan pakai BBM RON 92 minimal Pertamax sesuai dengan teknologi dan karakter mesinnya.
  • Akan timbul knocking dan mesin cepat lelah.

Maraknya isu pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite oleh Pertamina, maka sejumlah pemilik kendaraan roda empat pun mulai khawatir. Sebab harga BBM non subsidi saat ini bisa terus melonjak seiring kenaikan harga minyak dunia.

Ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan, khususnya bagi Anda pemilik mobil kategori LCGC (Low Cost Green Car). Sebab pabrikan sebenarnya sedari awal sudah merekomendasikan pemilik LCGC memakai bensin dengan nilai oktan atau RON (Research Octane Number) minimal 92.

LCGC Jangan Pakai Pertalite Kalau Gak Mau Mesin Cepat Lelah 02

LGCG juga sebaiknya pakai Pertamax

Hal ini disesuaikan dengan teknologi dan karakter mesin dari kendaraan tersebut yang sudah diciptakan. Adapun BBM dengan RON 92 dari Pertamina adalah Pertamax, sementara dari Shell yakni Shell Super. Jadi LCGC pakai Pertalite sebenarnya hal yang tidak direkomendasikan.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

Baca juga : Mulai Juli 2022, Syarat Beli BBM Pertalite dan Solar Wajib Terdaftar di MyPertamina

Efisiensi BBM dan Tenaga Mesin Jadi Maksimal

LCGC Jangan Pakai Pertalite Kalau Gak Mau Mesin Cepat Lelah 01

Toyota Calya facelift 2022

Dikutip dari siaran pers Auto200, mobil-mobil modern sudah memiliki mesin dengan rasio kompresi yang tinggi. Termasuk juga untuk mobil LCGC sejenis Toyota Agya atau Toyota Calya. Mobil-mobil ini punya rasio kompresi di atas 10,1. 

Karakter tersebut membuat mobil LCGC butuh BBM dengan nilai RON minimal 92. Karena jika menggunakan BBM dengan nilai oktan lebih rendah dari yang direkomendasikan, maka memiliki sifat mudah terbakar. Sehingga jika dipakai di mesin modern Toyota malah akan terbakar sebelum busi memercikkan api sesuai siklus kerja mesin.

LCGC Jangan Pakai Pertalite Kalau Gak Mau Mesin Cepat Lelah 02

Rekomendasi BBM RON 92 juga terpampang di stiker kaca belakang mobil LCGC

"Bahan bakar yang sesuai akan membantu meningkatkan efisiensi mesin yang berujung pada penghematan bahan bakar. Tenaga yang sesuai spesifikasi masin juga membuat pengemudi tidak perlu memaksakan menekan pedal gas yang membuat boros BBM," tulsi keterangan resmi Auto200.

Baca juga : Siap-siap, Harga Pertalite dan Pertamax Bisa Naik Jadi Rp30 Ribu per Liter!

Pakai BBM Tak Sesuai Rekomendasi Bikin Mesin Cepat Lelah

LCGC Jangan Pakai Pertalite Kalau Gak Mau Mesin Cepat Lelah 03

Mesin jadi cepat rusak

Jika mobil LCGC pakai Pertalite atau BBM jenis lain dengan nilai RON kurang dari 92 maka bisa berdampak buruk pada mesin. Pertama yaitu terjadinya knocking alias ngelitik. Yaitu kondisi dimana bahan bakar sudah terbakar sendiri sebelum busi memercikan api. Sehingga perfroma mesin jadi tidak maksimal

Kemudian penggunaan BBM tidak sesuai rekomendasi juga akan terasa mesin lebih boros bahan bakar. Lantas tenaga mesin juga ikut menurun. Dan bila dibiarkan menggunakan BBM yang tak sesuai rekomendasi, dalam jangka panjang mesin lebih cepat kelelahan, sehingga mempercepat proses kerusakan komponen di dalamnya.

Baca juga : Pertamax Mahal dan Beralih ke Pertalite? Ini Efek Buruk Isi BBM Tidak Sesuai RON

Prasetyo

Editor

Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

Daihatsu Sigra 1.0 D MT 2022

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil