• Toyota Calya hanya dibekali satu tipe mesin berkapasitas 1.200 cc.
• Dengan teknologi Dual VVT-i, mesin Toyota Calya ini terkenal irit BBM.
• Catatan konsumsi BBM Toyota Calya pun membuktikannya.

Banyak faktor yang dapat menentukan seseorang untuk membeli suatu mobil. Bisa karena harganya yang terjangkau, desain yang ditawarkan, kelengkapan fiturnya, teknologi canggih yang disematkan, performa mesin yang dimiliki, atau konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang dihasilkan.

Untuk konsumen di kelas menengah, konsumsi BBM bisa menjadi satu faktor yang cukup menentukan. Sebab, dengan konsumsi BBM yang irit, maka biaya operasional yang diperlukan juga jadi lebih sedikit. Sehingga, pemilik mobil bisa lebih berhemat dan disisihkan untuk pengeluaran lainnya.

Untuk itu, banyak orang yang memilih untuk membeli mobil di segmen Low Cost Green Car (LCGC) karena diklaim hema bahan bakar. Apalagi, jika kendaraan tersebut hanya untuk penggunaan sebagai moda transportasi harian. Maka, konsumsi BBM bisa menjadi faktor yang sangat diperhatikan.

Dari sekian banyak model mobil di segmen LCGC, Toyota Calya termasuk yang paling laris penjualannya sejak mobil tersebut diluncurkan. Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) ini banyak dibeli karena harganya yang terjangkau dan kapasitasnya yang dapat memuat hingga tujuh penumpang.

Toyota Calya sendiri dirancang oleh Daihatsu. Mobil ini diproduksi bersama PT Toyota Astra Motor (TAM) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Mobil ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2016. Sebelumnya, Toyota sudah lebih dulu memperkenalkannya pada 2014 di ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS).

Baca juga : Punya Bentuk Sama, Alasan Kenapa Daihatsu Sigra Lebih Baik Dipilih Dari Toyota Calya

Sejarah Lahirnya Toyota Calya di Indonesia

Nama Calya sendiri memiliki arti yang sangat bagus. Kata tersebut diambil dari bahasa Sansekerta, yang artinya "sempurna". Alasan Toyota menggunakan bahasa Sansekerta adalah karena bahasa tersebut merupakan bahasa yang dominan di Nusantara. Khususnya, saat era kerajaan Hindu, seperti Kutai dan Tarumanegara.

Toyota Calya diproduksi dengan menggunakan platform yang sama dengan Daihatsu Sigra. Maka itu, tak heran banyak yang mengatakan kedua mobil ini kembar. Tapi, khusus untuk Toyota Calya, tersedia satu pilihan mesin saja, yakni mesin 1.200 cc yang memiliki kode 3NR-VE.

Untuk dapur pacunya, Toyota Calya dibekali dengan mesin berteknologi Dual VVT-i, 4 silinder, dan memiliki kapasitas 1.200 cc. Mesin ini hanya mampu menghasilkan tenaga maksimal sebesar 87 hp dan torsi maksimalnya juga hanya 108 Nm. Meskipun dirasa pas-pasan, tapi kelebihannya adalah konsumsi BBM yang dihasilkan jadi lebih efisien alias irit.

Lalu, bagaimana dengan konsumsi BBM yang dihasilkan Toyota Calya?

Konsumsi BBM Toyota Calya

Banyak yang penasaran seberapa irit konsumsi BBM  Toyota Calya. Untuk itu, kami sudah melakukan pengetesan untuk menjawab rasa penasaran banyak orang. Hasil pengetesan tersebut cukup mengejutkan, karena konsumsi BBM yang dihasilkan oleh Toyota Calya cukup irit.

Dalam pengetesan ini, kami menggunakan Toyota Calya tipe G dengan transmisi matik. Berdasarkan data pengetesan yang sudah kami lakukan beberapa waktu lalu, konsumsi BBM Toyota Calya bisa mencapai 13,5 kilometer per liter.

Dengan catatan, hasil tersebut kami raih dengan rute kombinasi. Jarak tempuh pengetesan yang dilakukan mencapai 400 kilometer dengan kecepatan yang dinamis alias berubah-ubah, mengikuti kondisi lalu lintas pada saat itu. Rute kombinasi yang ditempuh, mulai dari kondisi jalan macet, kondisi jalan di dalam kota, melalui jalan bebas hambatan atau jalan tol, dan tanpa mematikan AC di sepanjang pengetesan.

Selain mengetes konsumsi BBM dengan gaya pemakaian harian, kami juga melakukan pengetesan dengan metode eco driving. Kali ini, pengetesan dilakukan dengan menempuh jarak hingga 40 kilometer. Tapi, dengan kecepatan maksimal hanya 100 kilometer per jam. Dari pengetesan ini, Toyota Calya mencatatkan konsumsi BBM 25 kilometer per liter.

Hasil tersebut cukup menakjubkan dan sesuai dengan namanya, mobil dengan harga yang terjangkau dan ramah lingkungan. Konsumsi BBM Toyota Calya bisa dikatakan sangat irit. Bahkan, seboros-borosnya konsumsi BBM mobil ini, masih ada di kisaran 10 kilometer per liter.

Tapi, perlu diketahui bahwa konsumsi BBM setiap mobil akan berbeda. Sebab, ada banyak faktor yang dapat menentukan, mulai dari gaya berkendara, kondisi lalu lintas, kondisi cuaca, tekanan udara setiap ban, beban yang dibawa, dan lainnya.

Performa Toyota Calya

Selain melakukan pengetesan terhadap konsumsi BBM Toyota Calya, kami juga ingin menjawab penasaran akan performa yang dihasilkan LMPV tersebut. Ternyata, Toyota Calya bisa mencapai 60 kilometer per jam dari kondisi diam hanya dalam waktu 6,9 detik. Sedangkan kemampuan akselerasinya untuk mencapai 100 kilometer per jam dari kondisi diam, Toyota Calya hanya membutuhkan waktu 15,9 detik.

Jika lihat data spesifikasinya, mesinnya memiliki karakter bertenaga di putaran atas. Terbukti, saat di putaran bawah, akselerasinya cukup lambat. Untuk orang-orang yang biasa mengendarai mobil dengan mesin 1.500 cc atau 2.000 cc, mungkin akan terasa diuji kesabarannya ketika mengendarai mobil ini.

Untuk mobil harian yang digunakan di perkotaan, performa mesin sebenarnya bukan menjadi fokus utama. Faktor yang terpenting adalah efisiensi bahan bakar atau konsumsi BBM.

Harga Toyota Calya

Toyota Calya saat ini ditawarkan dengan empat varian, yakni 1.2 E MT STD dengan harga Rp 151,6 juta (on the road Jakarta), 1.2 E MT yang harganya Rp 154,4 juta (on the road Jakarta), 1.2 G MT yang dibanderol Rp 160,9 juta (on the road Jakarta), dan 1.2 G AT yang dipasarkan dengan Rp 174,9 juta (on the road Jakarta).

Untuk kondisi bekasnya, Toyota Calya dengan tahun produksi 2016 dan transmisi otomatis, harganya masih ada di kisaran Rp 110 jutaan. Sementara untuk transmisi manual, harganya bisa lebih rendah lagi. Untuk Toyota Calya tahun 2017 dengan transmisi matik, harganya masih ada di kisaran Rp 115 jutaan. Bisa dikatakan mobil ini punya harga jual kembali yang cukup stabil atau tidak terlalu jatuh. Tapi, tergantung juga dari bagaimana pemilik merawat mobilnya.

Baca juga : Harga Sama, Toyota Calya Lebih Baik Daripada Toyota Transmover?