window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

Lebih Dekat dengan Hino RG, Bus Paling Disegani di Pantura pada Masanya Karena Larinya

Enda · 27 Nov, 2021 08:00

Lebih Dekat dengan Hino RG, Bus Paling Disegani di Pantura pada Masanya Karena Larinya 01

Bus Gunung Harta ditopang dengan sasis Hino RG (Foto: Yohan Setiawan)

Dalam dunia perbisan, nama besar Hino memang tidak asing di mata Perusahaan Otobus (PO) Tanah Air. Tak sedikit PO di Indonesia baik AKAP maupun pariwisata yang tidak fanatik terhadap satu merek menggunakan produknya tersebut.

Salah satu lini produk yang paling banyak digemari di era 90-an hingga 2000-an adalah Hino RG. Bukan cuma terkesan nyaman berkat per daun yang dibuat memanjang, kendaraan besar lagi lebar dengan ban double dibelakangnya tersebut juga banyak disegani oleh beberapa driver bus lawas di sepanjang jalur pantura pada masanya.

Hal tersebut dikarenakan big bus bermesin belakang dengan penggerak roda belakang itu terkenal akan tarikannya yang responsif, serta mampu berlari di kecepatan tinggi pada putaran atasnya di trek panjang dan mampu bermanuver cukup lincah.

Baca juga: Ini Rahasianya Kenapa Bus Saat Isi Solar dan Parkir Tak Matikan Mesin

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

Sejarah Hino RG di Indonesia

Hino RG

Hino RG Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 (Foto: Dimas Seto Otes)

Ditopang menggunakan sasis dengan aplikasi straight frame atau rangka kanal C datar dari axle depan hingga rear end, Hino RG pertama kali diluncurkan pada tahun 1994. Pada generasi pertamanya, bus ini mendapatkan kode RG2H yang merupakan versi trial.

Bicara jantung pacunya, generasi pertama RG disematkan mesin berkodekan H07C-T kepemilikan kakaknya, yakni Hino RK2H atau yang biasa disebut RK Turbo. Meski sama, Hino memberikan improvement dengan menambahkan Intercooler guna mendongkrak tenaga yang lebih besar.

Terbukti mesin berkapasitas 6.728 cc yang digunakan mendapat tambahan tenaga 15 PS menjadi 225 PS dengan torsi puncak mencapai 637 Nm.

Untuk membuatnya berjalan, RG2H dikawinkan dengan transmisi manual 6-percepatan yang dilengkapi gigi overdrive, dengan rasio gardan 4.800. Kecepatan puncaknya, dari beberapa sumber menyebutkan bahwa generasi pertama RG ini mampu meleseat hingga 126 km/jam. 

Sebagai informasi, RG2H diproduksi hanya satu tahun (1995). Generasi pertamanya ini hanya disediakan dalam satu varian wheelbase dengan panjang 6,1 meter serta overhang depan dan belakang lebih panjang dari rival sejawatnya, yakni Mercedes-Benz OH 1521 Intercooler.

Baca juga: Mengenal Bus Mercedes-Benz OH 1521, Si Setir Tampah, Torsi Melimpah

Hino RG

Bus Kramat Jati menggunakan sasis Hino RG yang dibungkus body garapan Adi Putro model Old Setra (Foto: Hiyus Kudungga)

Menelusuri lebih jauh, pada tahun 1996 Hino meluncurkan generasi kedua RG. Menggunakan kode RG1J series, Hino RG dibekali dengan mesin baru berkodekan J08C-Ti (Turbo, Intercooler). Tak hanya mesin baru, bus ini turut mendapatkan teknologi anyar pada jantung pacunya yang pada awalnya hanya dipersiapkan untuk truk Cruising Ranger.

Dapur pacu J08C-Ti berkapasitas 7.961 cc berdiameter 114.0 mm x langkah 130.0 mm dengan mekanisme katup OHC 4 klep tiap silindernya (2 masuk, 2 keluar) tersebut merupakan turunan dari mesin J21-Heritage dengan perbandingan kompresi 18.0:1.

Mengenai tenaga yang dihasilkan, mesin tersebut mampu melucutkan tenaga sebesar 240 PS dan torsi puncak sebesar 706 Nm. Kemudian tenaga dari mesin diatur menggunakan transmisi baru berkodekan MS06F manual 6-percepatan dengan final gear 1 : 4.300.

Oh iya, generasi kedua Hino RG ini ditawarkan dengan dua jenis sasis, yakni pendek (RG1JN) dan panjang (RG1JS). Kategori short wheelbase menurut data tercatat hanya 5.300 mm. Sedangkan long wheelbasenya berada di angka 6.100 mm dengan total panjang sasis 11.840 mm.

Sebagai informasi tambahan, masa produksi generasi kedua Hino RG ini terbilang cukup panjang. Tercatat varian ini baru berhenti diproduksi pada tahun 2007 sebelum digantingan sang adik, RK8 R260.

Cara Mudah Mencirikan Bus Hino RG

Eksterior

Lebih Dekat dengan Hino RG, Bus Paling Disegani di Pantura pada Masanya Karena Larinya 03

Bus Pahala Kencana dengan sasis Hino RG menggunakan body Old Travego Adi Putro (Foto: Tambang Raras)

Mengetahui bus Hino RG dari tampilan luar terbilang cukup mudah. Dari luar, ciri-ciri nya bus ini terlihat sangat panjang. Selain itu, kalian bisa melihat dari lingkar rodanya dimana lubangnya terlihat kecil.

Untuk AS roda depan Hino RG ini juga terbilang pendek. Dengan begitu kalian akan mudah untuk mengenalinya. Tercatat panjangnya hanya 1.920 mm, sedangkan sang kakak RK8 mempunyai panjang 2.040 mm. Jadi kalau dilihat dari luar ban Hino RG ini sedikit masuk ke dalam.

Cara mudah lainnya untuk mengetahui bahwa itu adalah Hino RG, bisa mendengar suara mesinnya. Dimana suara mesin Hino RG lebih garing dan kasar dibandingkan RK8.

Interior

Hino RG

Tampilan kokpit Hino RG (Foto: Zulfikar Lover'z Mercedes Scania)

Dari bagian dalam, mengetahui bahwa itu adalah Hino RG, kalian bisa lihat dari lingkar kemudinya. Dimana setirnya tersebut berpalang dua dengan tombol klakson model kotak seperti kepunyaan AK8.

Selain itu, kalian juga bisa lihat dari rem parkirnya. Untuk sistem pengeremannya, Hino RG masih memakai Air Over Hydraulic system dengan drum brake di seluruh roda, beda dengan Hino RK8 yang menggunakan Full Air dengan sirkuit ganda.

Dimana rem parkirnya Hino RG menggunakan tuas dengan seling baja yang cara penggunaannya ditarik seperti mobil kecil pada umumnya. Berbeda dengan Hino RK8 yang sudah menggunakan tekanan udara, yang mana tuasnya diletakan di ujung dashboard sebelah kanan.

Baca juga: Tenaga Lebih Besar, Apa Keunggulan Lain Bus Volvo B11R Dibanding Scania K410IB?

 

Enda

Reporter

Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Cek penawaran terbaik dalam 24 Jam!

Honda Civic RS 2022

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil