window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

Maraknya Mobil Listrik dan Hybrid Ternyata Bisa Pukul Industri Aki di Indonesia

Ilham · 14 Des, 2021 18:01

Maraknya Mobil Listrik dan Hybrid Ternyata Bisa Pukul Industri Aki di Indonesia 01

Aki mobil masih dibutuhkan, tapi jangka pemakaian makin panjang
  • Mobil listrik tidak terlalu bergantung pada aki
  • Demand aki mobil akan semakin berkurang

Mobil ramah lingkungan yang kerap memakai bantuan sistem penggerak listrik atau elektrifikasi makin marak di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya pabrikan yang sudah dan akan menjual mobil jenis hybrid dan elektrik murni berbasis baterai. Dibalik fenomena kendaraan elektrik ini ternyata industri aki atau baterai mobil ternyata terancam, kenapa?

Memang ada sederet keunggulan ditawarkan oleh mobil elektrifikasi. Mulai dari konsumsi bensin yang irit, atau bahkan tanpa memakai bahan bakar di versi mobil full listrik. Selain itu polusi udara yang dikeluarkan relatif kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.

Tak heran jika pemerintah pun memberikan dukungan pada mobil listrik yang dituangkan dalam Perpres No. 55 Tahun 2019. Kemudian diikuti dengan adanya insentif pajak bagi mobil ramah lingkungan.

Selain itu, sejak beberapa waktu lalu penyediaan sederet sarana dan prasarana untuk mobil listrik pun semakin banyak disebar. Diantaranya SPKLU atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum yang berfungsi layaknya SPBU bagi mobil listrik.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

Baca Juga: Listrik Rumah Cuma 2.200 VA Apakah Bisa Ngecas Mobil Listrik?

Terlalu Awet Membuat Aki Mobil Kurang Dibutuhkan

Dibalik banyaknya keunggulan yang ditawarkan oleh kendaraan elektrifikasi, ada industri komponen otomotif yang bakal terancam akan kehadiran mobil tersebut. Diantaranya adalah para produsen aki mobil.

Maraknya Mobil Listrik dan Hybrid Ternyata Bisa Pukul Industri Aki di Indonesia 01

Aki bukan lagi satu-satunya penyuplai listrik bagi mobil elektrifikasi

Seperti disebutkan oleh Hadi, Direktur Utama PT Wacana Prima Sentosa, distributor aki Massiv. Menurutnya memang mobil listrik dan hybrid masih memakai aki sebagai pendukungnya. Namun komponen aki di mobil tersebut tidaklah sesignifikan pada mobil konvensional.

"Mobil listrik dan hybrid memang masih memakai aki. Semisal Hyundai Kona EV atau Toyota Camry Hybrid juga tetap pakai aki. Tapi beban kelistrikan di aki akan berkurang, karena sudah dibantu baterai listrik dari mobil tersebut," katanya.

Efek berkurangnya beban kerja tersebut membuat usia pakai aki makin panjang. Bahkan hingga dua kali lipat lebih awet dibanding aki mobil bermesin konvensional. Sehingga dalam jangka panjang, hal ini cukup menjadi ancaman.

Kalau usia pakai aki makin panjang, efeknya demand aki akan surut. Sementara saat ini produsen aki yang bersaing pun sudah cukup banyak. Menurutnya pihak Massiv masih mendalami potensi penurunan permintaan tersebut. Kondisi ini juga sudah disampaikan ke prinsipal di Jepang.

Baca Juga: Jangan Keliru, Ini Perbedaan Mobil Hybrid dan Mobil Listrik Murni

Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Sepanjang 2021

Seperti diketahui, permasalahan mobil listrik di Indonesia ada pada sarana pengisian dayanya yang belum dapat ditemui semudah SPBU. Selain itu, harga jual yang masih tinggi juga menjadi penghambat lain yang membuat mobil listrik dan hybrid belum bisa menyaingi larisnya mobil konvensional di Indonesia.

Hal ini dapat dilihat dari daftar wholesale 20 mobil terlaris di Indonesia sepanjang bulan November 2021. Di mana tak ada satu pun mobil elektrifikasi yang masuk di list tersebut. Sementara posisi pemuncak didapuk oleh Toyota Rush dengan 6.285 unit.

Maraknya Mobil Listrik dan Hybrid Ternyata Bisa Pukul Industri Aki di Indonesia 02

Hyundai Kona EV

Di sisi lain, sudah ada ribuan unit mobil hybrid yang terjual di Indonesia sepanjang 2021 (Januari-November). Seperti Toyota Corolla Cross Hybrid yang sudah dilepas 1.162 unit dan Nissan Kicks sebanyak 556 unit dan Toyota CH-R 148 unit dan Camry Hybrid sebanyak 166 unit.

Sementara mobil listrik pun mulai diterima dengan ratusan unit terjual.  Seperti Hyundai Kona EV yang laris 357 unit dan Ioniq EV dengan 228 unit. Bahkan Nissan Leaf sudah didistribusikan 34 unit di periode yang sama.

Baca juga : Mobil Listrik Termurah Saat Ini, Keistimewaan DFSK Gelora E Mampu Ungguli Toyota Hiace?

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Harga tukar tambah yang adil

2021 Hyundai Kona Electric Signature

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil