Pada era 80-90an, Toyota Kijang menjadi sosok minibus yang begitu populer, karena cukup lega digunakan sebagai mobil keluarga. Evolusi Toyota Kijang membuat model ini semakin mewah pada era Kijang Innova. Untuk memberikan alternatif mobil keluarga yang harganya terjangkau, Toyota lantas menghadirkan sosok Avanza yang ukurannya hampir serupa Kijang Kapsul. 

Namun demikian, Toyota Avanza generasi pertama ini spesifikasinya lebih sederhana dibandingkan Kijang Kapsul. Dengan demikian, Avanza bisa dinikmati lebih banyak konsumen. Toyota Avanza generasi pertama diperkenalkan pada Gaikindo Expo 2003 dan hingga kini, Avanza menjadi mobil dengan penjualan paling tinggi di Indonesia. 

Nama Avanza sendiri berasal dari bahasa Italia Avanzato yang berarti maju dan atau bahasa Spanyol Avanza yang berarti bergerak. Avanza memiliki bentuk yang sangat modern pada jamannya untuk sebuah minibus. Desainnya berupa minibus berbonnet (kap depan) khas MPV yang saat itu populer di seluruh dunia.

Avanza dibekali dengan struktur bodi yang disebut Toyota sebagai GOA (Global Outstanding Assesment). Platform ini mengusung standar tinggi dalam bodi kendaraan untuk menjamin keselamatan penumpang. 

Rancangannya berupa kombinasi sasis monokok dengan sub frame tersendiri sehingga bobotnya lebih ringan. Avanza memiliki bobot kosong sekitar 1,1 ton, sehingga berbeda jauh dengan Kijang yang memakai sasis ladder frame dan jauh lebih berat. 

Pada awal kemunculannya, Toyota Avanza diperkenalkan dalam 2 varian saja yaitu Avanza E untuk tipe termurah serta Avanza G untuk tipe termahal. Klasifikasi tipe ini cukup memudahkan calon pembeli, dimana Avanza E sebagai tipe termurah tidak tersedia fog lamp, tidak ada wiper belakang, tidak ada sabuk pengaman belakang, chrome pada grille hanya ada pada bagian atas, tidak ada AC double blower, velg kaleng dengan dop sampai high mount stoplamp.

Itu tadi sekilas soal Toyota Avanza generasi pertama, berikut ini kita akan membahas profil sosok mobil sejuta umat tersebut.

Profil Toyota Avanza Generasi Pertama, Suksesor Kijang Kapsul yang Terjangkau

Kijang sebagai mobil 'sejuta umat' statusnya terus merangkak naik, dan sulit terjangkau masyarakat menengah ke bawah. Untuk tetap menjangkau konsumen entry level, Toyota merilis Avanza dengan kode body F600 alias Avanza generasi pertama. Dijelaskan di atas, tipe terbawah Avanza fiturnya amat sederhana supaya harga jualnya terjangkau.

Untuk tipe G sebagai tipe teratas memiliki semua kelengkapan seperti fog lamp, wiper belakang, sabuk pengaman belakang, hingga AC double blower. Penampilannya lebih 'mewah' karena tersedia dengan velg alloy dan grill depan dilapisi chrome.

Tidak seperti Kijang Kapsul yang dibekali mesin besar, Toyota Avanza dapur pacunya lebih kecil. Mesin yang digunakan merupakan rancangan Daihatsu dengan kode K3-DE. 

Mesin K3-DE berkonfigurasi 4 silinder segaris DOHC 16 valve berkapasitas 1.300cc dengan pemasok bahan bakar EFI. Tenaga yang dihasilkan mencapai 87 ps pada 6.000 rpm dan torsi 116 Nm pada 3.200 rpm. 

Avanza Tipe S, Lebih Mahal Lebih Komplit

Melihat suksesnya kedua model, Toyota lantas merilis tipe S sebagai tipe teratas yang lebih mahal dari tipe G. Pada tipe S ini, semua fitur yang tersedia pada Avanza G diberikan tambahan lagi berupa ABS, defogger belakang, kluster instrumen dengan digital trip meter dan shift indikator, air ventilator serta peredaman kabin yang lebih baik.

Tak cuma tambah fitur, khusus tipe S ini mesinnya dituning lagi supaya tenaganya lebih tinggi dari tipe dibawahnya. Avanza S memakai mesin berkode K3-VE berkapasitas 1300cc dengan konfigurasi DOHC 16 valve VVTi. Untuk menyalurkan tenaga mesin ke roda belakang, digunakan transmisi otomatis 4 percepatan.

Berbeda dengan K3-DE, pada K3-VE pengapiannya memakai koil individual direct ignition. Tenaga yang dihasilkan naik jadi 90 ps pada 6.000 rpm dan torsi 120 Nm pada 3.200 rpm.

Untuk tipe pre facelift ini, fitur yang dimiliki Avanza sebenarnya cukup proper sebagai pengganti Kijang Kapsul. Mesin yang lebih kecil ini bahkan cukup ekonomis dari sisi konsumsi bahan bakar. 

Pada versi facelift 2006,Avanza S berubah menjadi Avanza 1.5 S. Bagian eksteriornya berbeda dengan tipe E dan G dimana lubang hawa pada bumper depannya membentuk seperti senyum mulut yang lebar. 

Fitur Avanza S 1.500 cc sendiri jauh lebih lengkap dibandingkan dengan Avanza E maupun G. Spionnya juga sudah memiliki lampu sein yang terintegrasi di sisi luar. Untuk foglamp terdapat hiasan chrome. Tipe baru Avanza S 1.5 memakai setir palang 4 sementara tipe lainnya masih memakai setir palang 3. 

Dapur pacu juga lebih oke, Untuk tipe S, digunakan mesin baru yang masih rancangan Daihatsu. Mesin 3SZ-VE 1500cc dengan konfigurasi 4 silinder DOHC 16 valve VVTi ini serupa dengan milik Rush dan Terios. 

Pakai Platform Baru, Toyota Avanza Generasi Pertama Sukses Jadi Suksesor Kijang di Entry Level

Dahulu, Kijang menjadi simbol status mobil priyayi atau keluarga dengan strata ekonomi berada. Namun, Avanza sukses menjadi suksesor untuk strata ekonomi pengguna yang lebih luas di segmen entry level. 

Melihat fitur yang tersedia, Avanza tipe G serta S hampir mirip seperti yang digunakan pada Toyota Kijang Kapsul tipe Krista. Bedanya, Kijang Krista memakai garnish wood panel pada dashboard dan terdapat body moulding di sisi bawah eksterior. 

Bicara soal performa pun Avanza tak jauh tertinggal dibandingkan saudara tuanya. Sebab, mesin berkubikasi 1.800 cc yang ada pada Kijang Krista mampu menghasilkan tenaga 94 PS @5.000 rpm serta torsi 155 Nm @3.200 rpm. 

Selisihnya hanya kisaran 4 ps dengan mesin milik Avanza tipe S. Bahkan tenaga tersebut dihasilkan oleh mesin yang kapasitasnya 1.300 cc. Artinya mesin Avanza bisa lebih efisien dalam produksi tenaga. 

Kesimpulan

Melihat spesifikasi dan fitur yang ditawarkan oleh Toyota Avanza generasi pertama, membuatnya langsung laris manis karena mesin yang tak kalah bertenaga dengan fitur oke namun harganya lebih hemat. 

Faktor elementer tadi membuat Avanza sukses memikat konsumen di segmen entry level. Resep inilah yang terus dijaga oleh Toyota supaya Avanza senantiasa disukai. 

Apakah pada generasi terbaru mendatang bisa terus jadi idola? Semoga saja bisa berlanjut.