• Permintaan mobil bergaya SUV diprediksi bakal meningkat tahun ini.
• Penyebabnya, konsumen membutuhkan mobil yang tangguh dan anti gasruk .
• Makanya mulai banyak mobil-mobil MPV yang di-SUV-kan.

Permintaan mobil bergaya SUV diprediksi akan terus mengalami peningkatan tahun ini. Bahkan komposisi penjualan mobil sejak tahun lalu telah didominasi oleh kelompok mobil SUV.

Berdasarkan data penjualan yang dikompilasi Daihatsu, segmen SUV telah menguasai pasar pada 2021 lalu. Presentasenya sebesar 26 persen, sementara MPV 25 persen. Adapun di awal 2022 ini, market SUV melonjak menjadi 27 persen.

Baca Juga: Peminat Mobil SUV Meningkat di Indonesia Kalahkan MPV, Tanda Kedigdayaan Avanza-Xenia Bakal Luntur

Tren ini agaknya sudah dipelajari oleh pabrikan mobil. Sehingga tak sedikit yang sudah mulai melakukan penetrasi pasar lewat model yang bergaya SUV maupun turunannya yang biasa disebut crossover. 

Mulai Banyak Mobil MPV yang Di-SUV-kan

"Yang jelas kendaraan SUV baik dengan ciri khas sporty utility maupun cuma bentuknya saja, akan mengalami peningkatan, tidak hanya di Indonesia tapi global," terang Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Tetsuro Tsuchida. 

Perubahan tren ini masih dipelajari oleh pabrikan. Maka dari itu, Mitsubishi belum lama ini merilis Xpander dengan perawakan yang lebih jangkung. Ground clearance-nya 220 mm, yang merupakan tertinggi di kelasnya, sehingga menjadi sepadan seperti Xpander Cross.

Sehingga tak heran apabila melihat Xpander terbaru, aura tangguhnya lebih terpancar. Percampuran DNA SUV dan MPV membuatnya tampil beda dibanding model lain. 

"Kami harus mengikuti tren pasar, tapi di satu sisi, kendaraan yang kami pasarkan tetap berkarakter Mitsubishi dan sesuai preferensi pelanggan kami," pungkas Tsuchida. 

Baca Juga: Honda: Mobilio Masih Diproduksi, Tapi Konsumen Diarahkan Beli BR-V 2022

Terpisah, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy juga mengatakan bahwa selera pasar utamanya 7-penumpang saat ini bertumbuh ke arah SUV. 

"Bicara mobil 7-penumpang itu kami fokusnya di Low SUV ya, makanya kami hadirkan all new Honda BR-V. Kami lihat pasarnya terus berkembang, konsumen perlu kendaraan yang ground clearance tinggi dan nyaman," ungkapnya.

Dari situ Honda mempelajari bahwa kebutuhan konsumen telah bergeser. Konsep MPV harus dilebur bersama SUV, sehingga tercipta kendaraan yang tangguh seperti SUV, serta nyaman dikendarai bak MPV. 

Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy juga sependapat. Semakin banyaknya pabrikan mobil yang mengeluarkan mobil baru berupa SUV, membuat pangsa pasar di segmen ini terus naik. Hanya saja, pasar MPV akan tetap diminati karena harga yang lebih terjangkau.

"Tren SUV akan terus berkembang dan meningkat, MPV juga tetap banyak peminat. Bagaimanapun kebutuhan model MPV tetap banyak, dilihat dari sisi fungsi dan value for money, MPV lebih cocok," ungkapnya. 

Supaya selaras dengan tren tersebut, Toyota turut merevisi desain produk jagoannya yakni Avanza dan Veloz. Keduanya kini punya diferensiasi, Avanza tetap pada marwahnya sebagai Low MPV. Veloz juga sama, namun didandani ala crossover yang memiliki kosmetika roof rail dan underguard silver di bumper.

Baca Juga: Mesin Sama, Daihatsu Xenia Kok Bisa Lebih Responsif Ketimbang Terios?