Damri sebagai perusahaan angkutan pelat merah mulai uji coba penggunaan mobil listrik DFSK Gelora E sebagai armada baru. Hal ini merupakan satu bentuk komitmen Damri untuk turut mempopulerkan kendaraan berbasis listrik di Indonesia. 

Dalam keterangan resminya, Damri hingga beberapa waktu ke depan bakal mengkaji utilitas dan kelayakan kendaraan tersebut menjadi armada transportasi. Tentu menarik, akhirnya makin banyak perusahaan transportasi yang ikut beralih dalam penggunaan kendaraan lebih ramah lingkungan. 

Baca Juga: Jauh Lebih Mahal, Apakah Kelebihan DFSK Gelora E Dibanding Suzuki Carry?

"Kami memiliki DFSK Gelora E yang sepenuhnya digerakkan oleh tenaga listrik dan nol emisi gas buang. Selain itu DFSK Gelora E juga memiliki utilitas yang tinggi dan bisa digunakan mendukung berbagai kegiatan usaha yang dijalankan Damri," terang PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi. 

Spesifikasi DFSK Gelora E

Sekilas mengenai produk yang dikenalkan pada 2020 lalu ini, DFSK Gelora E hadir dalam bentuk minibus dan blind van. Secara dimensi memiliki panjang keseluruhan hingga 4.500 mm, lebar 1.680 mm, dan tinggi 2.000 mm. Dengan jarak sumbu roda 3.050 mm. 

Oleh karena itu DFSK Gelora E ini menawarkan kelegaan kabin yang lebih baik ketimbang kompetitornya, Daihatsu GranMax atau Luxio. Makanya ada banyak opsi yang ditawarkan, mulai dari konfigurasi jok 7, 8, 9, hingga 11 tempat duduk, sehingga cocok untuk angkutan orang. 

Sementara itu model yang blind van bakal lebih cocok dijadikan sebagai armada layanan teknis. Sebab bagasinya yang tanpa disematkan tempat duduk bakal lebih lapang dan leluasa membawa banyak barang dan logistik yang diperlukan dalam kondisi darurat. 

"Semangat Damri terutama dalam HUT ke-75 tahun untuk menghadirkan armada yang ramah lingkungan sejalan dengan semangat DFSK yang hadir sebagau solusi mobilitas masyarakat di tanah air dengan DFSK Gelora E," lanjut Rofiqi. 

Baca Juga: Unggul Dimensi, DFSK Gelora MiniBus Diluncurkan Dengan Harga Rp185 Juta

Agar penggunaan dan akomodasi lebih mudah, pabrikan menyematkan pintu geser pada bagian tengahnya. Kemudian rancang bangunnya menggunakan rangka ladder frame yang terbukti kuat dan durabilitasnya tinggi baik saat mengangkut barang maupun penumpang. 

Interior DFSK Gelora E juga memanjakan pengemudinya. Pada bagian dashboard dilengkapi head unit layar sentuh yang juga bisa bertindak sebagai tampilan kamera mundur. Di bawahnya ada pengaturan AC model kenop putar dan transmisi juga model putar, tak lagi pakai tuas. 

Lanjut kita bicara mengenai spesifikasi jantung mekanisnya. Di atas kertas menggunakan motor listrik bertenaga 81 PS dan torsi 200 Nm yang didistribusi ke roda belakang. Kemudian mendapat pasokan daya dari baterai lithium ion berkapasitas 42 kWh. Besaran kapasitasnya lebih besar sedikit dibanding Nissan Leaf. 

Konsumsi daya DFSK Gelora E diklaim mencapai 14,5 kWh untuk setiap 100 km. Adapun daya tempuh totalnya dalam sekali pengisian penuh bisa mencapai 300 km menurut New European Driving Cycle (NEDC). Kira-kira jarak yang sama dari Jakarta ke Tegal di Jawa Tengah. 

Penggunanya juga tak perlu khawatir sebab metode pengisiannya bisa menggunakan normal charging selama 8 jam, atau bisa manfaatkan quick charge yang bisa mengisi dari 20 hingga 80 persen dalam hitungan 80 menit, atau 0 ke 100 persen selama 2,5 jam. 

DFSK Gelora E saat ini merupakan mobil listrik termurah yang ada di Indonesia. Untuk model minibus harganya Rp577,8 juta dan tipe blindvan Rp480 juta. Semua harga berstatus on the road Jakarta. 

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan DFSK Gelora, Akankah Diminati Para Pengusaha Travel dan Logistik?