window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

Pakai Mesin Anyar, Ini Alasan Tenaga Toyota Avanza Terbaru Malah Terasa Lemot dari Generasi Sebelumnya

Enda · 31 Mei, 2021 20:00

Pakai Mesin Anyar, Ini Alasan Tenaga Toyota Avanza Terbaru Malah Terasa Lemot dari Generasi Sebelumnya 01

Toyota Avanza sudah menggunakan teknologi Dual VVT-i pada mesin terbarunya

Seperti yang diketahui, Toyota Avanza lansiran 2015-2019 dengan julukan Grand New Avanza, serta generasi faceliftnya yang diluncurkan pada 2019 dengan inisial New Avanza, tidak hanya mendapatkan tampilan lebih segar serta adanya penambahan fitur dari generasi sebelumnya.

Toyota Avanza generasi ini juga berhasil disematkan jantung pacu terbaru dengan kubikasi serta tenaga yang lebih besar. Tidak hanya itu, teknologi yang diusung oleh mesin ini juga sudah dilengkapi dengan Dual VVT-i.

Di atas kertas, mesin berkodekan 1NR-VE 4-silinder segaris, 16 Valve DOHC Dual VVT-i berkubikasi 1.329 cc yang dibenamkan pada Toyota Avanza terbaru, mampu menggelontorkan tenaga hingga 96.5 PS @6.000 rpm serta torsi mencapai 120 Nm @4.200 rpm.

Mesin ini diketahui memiliki tingkat durabilitas serta angka konsumsi bahan bakar yang terbilang baik. Namun begitu, tingkat responsif mesin ini kerap kali dikeluhkan karena cenderung lebih lemot dari mesin sebelumnya.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

Pada generasi sebelumnya, Low MPV andalan Toyota Indonesia dengan sebutan All New Avanza, masih mengimplementasikan mesin lamanya yang berkodekan K3-VE 4-silinder segaris, 16 Valve DOHC VVT-i dengan volume 1.298 cc. Di atas kertas tenaga maksimalnya padahal cuma 94 PS @6.000 rpm dengan angka torsi 120 Nm @4.400 rpm.

Lantas apa yang membuat tarikan mesin Toyota Avanza terbaru terasa lebih lemot dari generasi sebelumnya meski memiliki kubikasi serta tenaga lebih besar? Berikut alasannya.

Baca juga: FAQ: 10 Hal Penting Pada Toyota Avanza 2021 Wajib Dipahami Sebelum Meminangnya

Mesin Toyota Avanza Terbaru Menganut Teknologi Dual VVT-i

Pakai Mesin Anyar, Ini Alasan Tenaga Toyota Avanza Terbaru Malah Terasa Lemot dari Generasi Sebelumnya 01

Mesin Toyota Avanza 1NR-VE Dual VVT-i

Dual Variable Valve Timing with Intelligence (VVT-i) ini merupakan teknologi terbaru Toyota pada mesin konvensional berkombusi injeksi dengan bahan bakar bensin yang fungsinya sebagai pengatur waktu bukaan katup atau klep masuk yang bervariasi melalui pengaturan komponen camshaft drive dengan intake camshaft.

Untuk menghitung waktu buka-tutup katup yang optimal, ECU bertugas untuk menyesuaikan perintahnya dengan putaran mesin, volume udara yang masuk, posisi throttle, dan temperatur air pendingin mesin. Dengan begitu, waktu buka dan tutup katup masuk bisa diatur sedemikian rupa mengikuti beban kerja mesin.

Apabila teknologi VVT-i hanya katup intake saja yang dilengkapi mekanisme pengatur waktu bukaan, maka pada teknologi Dual VVT-i, exhaust valve juga memiliki pengatur waktu bukaan katup. Secara sederhana, cara kerja dari teknologi Dual VVT-i ini mengoreksi valve timing atau waktu buka katup jalur masuk bahan bakar dan udara, serta katup untuk melepaskan gas buang kendaraan.

Koreksi ini disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban pada mobil sehingga menghasilkan kurva torsi optimal di setiap level putaran mesin. Ada banyak keunggulan dari mesin Dual VVT-i Toyota yang bisa didapatkan. Seperti tenaga yang optimal pada tarikan atas sehingga terasa lebih kencang.

Meski mobil terasa bertenaga, bahan bakar tetap hemat karena adanya teknologi Dual VVT-i yang mengatur keluar masuknya bahan bakar. Ketika mesin dihidupkan pun teknologi Dual VVT-i sudah mengatur waktu bukaan katup bekerja secara penuh dan meyesuaikan temperatur mesin.

Pakai Mesin Anyar, Ini Alasan Tenaga Toyota Avanza Terbaru Malah Terasa Lemot dari Generasi Sebelumnya 02

Cara kerja mesin Dual VVT-i

Saat suhu optimal tercapai, waktu bukaan katup dapat disesuaikan dengan putaran mesin sehingga membuat kerjanya lebih optimal.

Teknologi Dual VVT-i pada Toyota Avanza terbaru memang dianggap lebih lebih efisien soal penggunaan bahan bakar serta memberikan tenaga yang optimal pada tarikan atasnya. Namun begitu, tingkat responsif mesin 1NR-VE pada tarikan awalnya terasa begitu lemot, sehingga seringkali dikeluhkan oleh penggunannya.

Baca juga: Bukan Cuma Menyerang Toyota Avanza, Kenali Masalah Idle Speed Control (ISC) di Mobil Lain

Bukan Memakai Seling Baja, Untuk Membuka Skep Throttle Body Toyota Avanza Terbaru Menggunakan Drive by Wire

Pakai Mesin Anyar, Ini Alasan Tenaga Toyota Avanza Terbaru Malah Terasa Lemot dari Generasi Sebelumnya 03

Mesin Toyota Avanza lama K3-VE

Jika mesin K3-VE yang ada pada Toyota Avanza lama masih mengandalkan tali seling baja untuk membuka skep pada throttle body, maka mesin 1NR-VE di Toyota Avanza terbaru berhasil menggunakan teknologi Drive by Wire (DBW).

DBW sendiri merupakan suatu sistem yang digunakan pada mobil untuk menggerakkan katup throttle tanpa menggunakan kabel gas. Kabel gas kemudian digantikan dengan perintah yang disalurkan oleh sensor posisi pedal gas yang diperoleh saat pedal gas diinjak.

Data ini dikirimkan ke ECU yang kemudian diolah menjadi data baru sebagai sarana untuk memerintahkan motor listrik dalam menggerakkan katup throttle. Melalui perintah ini, motor akan berputar dan memutar roda gigi bevel yang dipasang pada ujung motor dan ujung katup throttle.

Katup throttle bergerak dan direkam oleh sensor TPS. Data dari sensor TPS dikirimkan ke ECU sebagai data masukan baru yang diolah untuk menggerakkan aktuator yakni injektor. Injektor akan menyesuaikan diri untuk menyemprotkan bahan bakar ke setiap silinder beradasarkan perintah yang diberikan oleh ECU.

Pakai Mesin Anyar, Ini Alasan Tenaga Toyota Avanza Terbaru Malah Terasa Lemot dari Generasi Sebelumnya 04

Cara kerja Drive by Wire (DBW)

Sistem ini akan terus bekerja selama mesin hidup dan tentu semua komponen yang terlibat dalam kondisi normal. Sistem drive by wire ini sangatlah baik dengan akurasi tinggi. Fungsi utamanya memberikan kehalusan akselerasi dan meningkatkan pemakaian bahan bakar agar lebih ekonomis.

Namun begitu, drive by wire ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu; terdapatnya delay saat menginjak pedal gas, lemotnya di tarikan awal, serta memiliki perawatan yang rumit dan lebih mahal.

Pada umumnya, DBW sendiri dibagi tiga, yaitu throttle by wire, steer by wire dan brake by wire. Throttle-by-wire (TBW) sendiri adalah jenis sistem pedal akselerasi baru yang disambungkan dengan kabel ke katup throttle pada umumnya. Pengaturan ini melibatkan motor listik mini yang terletak di antara throttle body dan kabel.

Dalam sistem TBW, motor mini akan mengoperasikan throttle secara langsung sesuai proporsi posisi pedal pada sensor. Dengan menekan pedal setengah jalan akan membuka separuh katup throttle. Informasi ini lantas dikirimkan ke ECU mesin.

Pakai Mesin Anyar, Ini Alasan Tenaga Toyota Avanza Terbaru Malah Terasa Lemot dari Generasi Sebelumnya 05

Komponen yang ada di dalam DBW

Dengan adanya throttle-by-wire, ECU dapat mengirimkan sinyal untuk berbagai kebutuhan. Teknologi DBW untuk saat ini banyak digunakan pada kendaraan yang sudah menggunakan mode berkendara seperti eco mode ataupun sport mode menyesuaikan keinginan berkendara.

Kesimpulan

Toyota Avanza terbaru dengan mesin 1NR-VE berhasil menganut teknologi Dual VVT-i serta Drive by Wire pada throttle body-nya. Seperti yang disampaikan di atas, teknologi yang disematkan pada mesin Avanza terbaru ini mampu memperoleh tingkat penggunaan bahan bakar yang lebih efisien serta performa yang baik pada tarikan atasnya.

Namun begitu, pada tarikan bawahnya kerap kali dikeluhkan karena cenderung lebih lemot. Terlebih ketika mobil diisi dengan penumpang full di saat melintasi jalur yang menanjak dan menurun.

Bisa jadi, sistem throttle by wire inilah yang membuat responsivitas berkendara di Avanza tak selincah generasi 2015 ke bawah. Walaupun secara spesifikasi lebih unggul, namun respons dari komputer membuat adanya sedikit gap ketika mengolah 'injakan pedal' sehingga mesin tidak langsung merespons seperti throttle body konvensional dengan kawat seling. 

Baca juga: Kampas Rem Cuma Rp70.000, Ini Alasan Lain Kenapa Pilih Toyota Avanza!

Enda

Reporter

Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

2022 Toyota Avanza 1.3 E M/T

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil