![Pembelian Mobil Secara Cash Meningkat Gara-gara Virus Corona 01]()
Dalam situasi sulit seperti sekarang karena dampak wabah Covid-19, berbagai sektor kena imbasnya. Termasuk ranah penjualan mobil dalam negeri.
Semua merek dipastikan mendapat angka penjualan yang turun, sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya. Apalagi saat ini merupakan periode yang jadi momentum orang beli mobil baru untuk mudik Lebaran.
Namun itu pupus sudah, para pabrikan harus menelan pil pahit karena ekonomi yang melemah, ditambah adanya pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah kota. Dengan adanya PSBB maka pemerintah melarang kegiatan mudik Lebaran 2020.
Di sektor penjualan mobil baru, PT Astra Daihatsu Motor malah menyebut adanya trend baru metode pembayaran. Dalam sebuah konferensi pers virtual beberapa hari lalu, Daihatsu menyampaikan konsumen lebih memilih pembayaran cash dibanding angsuran.
![Pembelian Mobil Secara Cash Meningkat Gara-gara Virus Corona 01]()
Sebelum adanya badai pandemi virus Corona ini, metode pembelian mobil didominasi oleh kredit. Rinciannya, 80 persen pembeli mobil baru Daihatsu pakai sistem kredit dan 20 persen sisanya baru pakai sistem pembayaran cash.
Kini hal itu terbalik. "Sekarang yang bayar dengan cash meningkat. Yang kredit 75 persen dan 25 persen cash,” ujar Hendrayadi Lastiyoso yang menjabat Marketing dan CR Division Head Astra International Daihatsu Sales Operation.
Di samping itu, kredit mobil juga diketahui makin diperketat oleh para lembaga pembiayaan. Jika sebelum masa pandemi konsumen bisa mengajukan pembiayaan mobil baru dengan uang muka atau down payment hanya sebesar 25-30 persen, kini hal itu tidak lagi bisa didapatkan.
Akibat Kredit Ketat
"Saat ini, leasing untuk DP harus 40 persen. Ini jadi salah satu faktor penjualan kami turun di April. Leasing sangat memilih sekali, konsumen yang memang benar-benar mampu," ujar Yusak Billy selaku Business Innovation and Marketing merangkap Sales Director PT Honda Prospect Motor saat konferensi pers virtual pekan lalu.
Pernyataan yang dilontarkan pihak Daihatsu pun juga diamini Billy. Ia menjelaskan bahwa ketatnya uang muka kredit berdampak pada meningkatnya jumlah konsumen yang melakukan pembelian secara tunai. Meski demikian, tidak semua mampu melakukannya.
“First time buyer memang kredit. Saat ini, 50 persen tunai dan 50 persen kredit. Pembeli Honda Brio kebanyakan kredit, sekitar 60 persen,” tutur Billy.
