Suzuki Jimny generasi kedua atau SJ10 memulai produksi di tahun 1976. Jimny kemudian masuk Indonesia dalam model SJ410 tahun 1982 berpenggerak 4x4 dan berhenti dijual di Tanah Air pada 1993. Selama beredar, Jimny juga hadir dalam beberapa varian model seperti Jimny Sierra dan Caribian. 

Suzuki Jimny dan Sierra hadir dalam versi short wheelbase dan long wheelbase (LWB) untuk Caribian dan Katana Long. Model LWB ini dikenal dengan nama Jimny Long.

Jimny Trepes menjadi model perdana yang dijual di Indonesia. Sesuai namanya, ciri khas Jimny Trepes dapat dikenali dengan mudah dari desain atapnya yang pendek. Sehingga interiornya pun sempit dan tidak cocok bagi orang berpostur lebih dari 170 cm.

Di tahun yang sama, Jimny Samurai SJ413 juga turut dijual di Indonesia, namun peredarannya sangat langka. Dibandingkan Trepes yang hanya berkapasitas 1.000cc, mesin Jimny Samurai lebih besar yakni 1.300cc. 

Adapun kode angka 10 dan 13 di belakang kode SJ4 menandakan kapasitas mesin. Dari segi bentuk body, keduanya tidak berbeda jauh dan Jimny Samurai ini kelak mesinnya dipakai pada Jimny Caribian.

Memasuki tahun 1984, posisi Suzuki Jimny Trepes digantikan oleh Suzuki Jimny V3 atau sering disebut sebagai Super Jimny 6. Varian ini desain atapnya sedikit lebih tinggi, tapi belum setinggi model Katana hasil produksi Suzuki Indomobil. 

Dari faktor estetika pun, model eksterior Super Jimny tergolong lebih proporsional dan sporty. 
Masalah yang kerap ditemui sebelumnya di Jimny Trepes yaitu headroom sempit, tak lagi ditemukan. 

Klasifikasi Suzuki Jimny, Jimny Sierra, dan Jimny Caribian

Suzuki Jimny juga diproduksi dalam beberapa jenis bentuk yang dinamai Suzuki Jimny Sierra dan Suzuki Jimny Caribian. Untuk dua model terakhir merupakan kombinasi antara jip dan pick-up, karena memiliki bak belakang. 

Untuk Jimny Sierra berbentuk mobil jip pick up dua pintu, dengan bak dibelakangnya. Bagian baknya ditutup dengan bodi yang terpisah dari bodi utama mobil. Bahan penutupnya bisa dari plastik ABS dengan kaca atau kanvas, bisa dilepas-pasang. 

Suzuki Jimny Sierra terbilang sangat unik. Dimensi bodinya sama persis seperti Jimny Trepes dengan atap rendah, tapi bagian bodi belakang menggunakan fiberglass atau kanvas yang dapat dibongkar pasang sehingga menjadi sebuah mini pick-up dan turut dilengkapi oleh panel targa ditengahnya.

Pada tahun 1983 hingga pertengahan 1984, kaca belakang Jimny Sierra ukurannya masih kecil. Sementara mulai pertengahan 1984 hingga 1985, ukuran kacanya diperbesar sehingga visibilitas pengemudi ke arah belakang mulai membaik.

Untuk pintu belakang, bagian kacanya dapat dibuka ke atas sedangkan bagian bawahnya dibuka ke arah samping seperti pada Honda CRV Gen 1 atau CRV Gen 2. Keunikan Jimny Sierra lainnya ada pada kaca depan dimana kacanya dapat dilipat seperti Jeep Willys, sebab terdapat sepasang engsel.

Jimny Caribian, Model Fenomenal yang Pernah Dibawa Suzuki Indomobil

Indonesia pernah kedatangan generasi terakhir dari Suzuki Jimny SJ-Series melalui jalur CBU dengan nama Jimny Caribian. Mobil ini memiliki bentuk bodi berupa jip pikap dua pintu. 

Jimny dengan kode SJ413 ini hadir pada tahun 2005 yang langsung didatangkan secara utuh (CBU) dari Thailand. Secara nomenklatur, Jimny Caribian masih masuk ke dalam generasi kedua. 

Bisa dikatakan, Caribian adalah versi Long Wheelbase dari Jimny Sierra, tapi ditambahkan sebuah extra-cab. Perlu kamu ketahui, Jimny Caribian tidak bisa disebut sebagai double-cab karena status kabin belakang hanya berfungsi sebagai kabin ekstra saja.

Desain kabin layaknya mobil extra cabin dengan kaca jendela samping kedua di pilar D. Sementara itu di bagian bak ada seperti frame tapi tidak ada bodi penutupnya seperti Sierra. 

Penjualan Caribian termasuk cukup singkat yakni dari tahun 2005 hingga 2007 saja dan bertugas sebagai varian penutup dari Jimny SJ-Series.

Untuk mesinnya sendiri sama seperti Jimny Samurai yakni 1.3 liter sehingga ia mengenakan kode SJ413. Jimny Caribian mengadopsi mesin G13B berkapasitas 1.300cc dengan sistem pengabutan semi injeksi (Injection Single Point) yang juga dapat ditemui pada Suzuki Every.

Rancangan mesinnya pun masih terbilang sederhana dibandingkan mesin modern masa kini, sebab masih menerapkan 2 katup per silinder (SOHC). Di atas kertas, mesin ini memiliki output lebih besar daripada mesin F10A yang ada pada Jimny lawas. Mesin 1.300 cc mampu menghasilkan tenaga 69 hp pada putaran 6.000 rpm dan torsi 103 Nm pada 3.500 rpm. Selain lebih irit, mesin ini juga menjadikan akselerasi lebih cepat khususnya di putaran bawah hingga menengah.

Karena masih tergolong sebagai generasi kedua, maka detail penampilan Suzuki Caribian pun nyari sama seperti Jimny yang SJ410/SJ413, baik itu eksterior ataupun interior. Kecuali untuk konfigurasi body dengan ciri khas berbentuk pick-up sasis panjang dan extra-cab. Kemudian sektor mesin yang berkapasitas lebih besar dengan pasokan semi injeksi.

Dibandingkan model pick-up, model extra-cab ini menjadi varian paling banyak masuk ke Indonesia. Meski begitu, peredarannya tidaklah mudah ditemukan seperti varian Jimny lainnya.

Karena kemampuan terabasnya cukup mumpuni, maka unitnya sendiri banyak digunakan oleh beberapa perusahaan tambang dan perminyakan terkemuka di tanah air. Penggunanya menginginkan mobil kecil tapi bisa menaklukkan medan offroad.

Di pasar lokal, Suzuki Caribian juga mulai menjadi collector item, dan kini unitnya kebanyakan dimiliki oleh pehobi offroad. Caribian tidak bisa dikatakan jip tapi juga tidak bisa disebut sebuah pick-up walau nyatanya memang berbentuk pick-up.