Wacana soal skema pajak nol persen kembali muncul, bahkan semakin santer di akhir tahun kemarin hingga sekarang. Pasalnya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah menyetujui usulan dari Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita beberapa waktu lalu. 

Menperin sudah mengusulkan wacana pajak mobil baru nol persen sejak Oktober 2020. Wacana bebas pajak ini membuat harga mobil baru seperti tidak dikenakan pajak sama sekali. Hasilnya, harga mobil bisa terjun bebas jauh lebih murah.

Keputusan atau penerapan pajak nol persen ini tinggal menunggu keputusan dari Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan. Kemenkeu sedang mengkaji poin pajak apa saja yang bisa dihapuskan. Jadi, wacana untuk pajak nol persen mobil baru belum final.

"Ini memang sudah kita usulkan. Dan saya sudah laporkan ke presiden dan secara prinsip beliau setuju. Tapi Menteri Keuangan masih dalam proses hitung menghitung," kata Agus Gumiwang, beberapa waktu lalu, sebagaimana dikutip dari Liputan6.com.

Usulan ini diyakini Kemenperin mampu mengangkat penjualan mobil di tengah pandemi. Sayangnya sudah sempat ditolak Menteri Keuangan, Sri Mulyani beberapa waktu lalu. Agus Gumiwang pun memahami sikap dari Kemenkeu karena ini menyangkut penerimaan negara dalam skala besar.

Apabila buru-buru disetujui, akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan negara tahun 2021. Sementara kondisi ekonomi diproyeksikan akan masih tertekan di tahun ini.

Penghapusan Pajak Dengan Skema Nol Persen Bikin Harga Mobil Baru Lebih Murah

Ada empat poin utama yang rencananya akan dihapus oleh pemerintah antara lain:

• Pajak pertambahan nilai (PPN),
• Pajak penjualan barang mewah (PPnBM),
• Bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), 
• Pajak kendaraan bermotor.

Jika pajak mobil baru nol persen bisa diterapkan, maka empat poin pajak di atas akan dihilangkan. Harga jual kendaraan baru nantinya hanya mengacu pada harga off the road saja. 

Skema Pajak Nol Persen, Harga Mobil Bakal Pakai Off The Road? 

Bila dihitung-hitung, harga mobil baru bisa lebih rendah hingga 40 persen dibandingkan banderol saat ini. Rupanya, skema pajak dari kendaraan bermotor khususnya mobil memakan porsi cukup besar.

Seperti diketahui, harga off the road dan on the road ini berbeda. Harga off the road merupakan harga mobil yang belum kena pajak. Harga mobil yang berlaku sekarang ini sudah terkena beberapa pajak dan masuk kategori on the road. 

Sebagai gambaran, mobil dikenakan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 73 tahun 2019. Besarannya sekira 15 sampai 70% untuk kendaraan bermotor angkutan orang. 

Tingginya beban pajak ini jadi alasan Menperin untuk mengusulkan relaksasi pajak kepada Menteri Keuangan. Selaim meringankan beban masyarakat, cara ini dianggap bisa meningkatkan penjualan kendaraan. Namun oleh Kemenkeu, upaya 'subsidi' pemerintah sebaiknya untuk semua aspek, tidak cuma industri otomotif saja. 

Harga Daihatsu Ayla 2021 Setelah Pajak Nol Persen, Jadi Lebih Murah?

Wacana skema pajak nol persen mobil baru sudah muncul dalam beberapa bulan terakhir. Masyarakat pun menantikan keputusan final dari pemerintah, seberapa besar relaksasi pajak yang akan diberikan. Bila langsung menghapus empat poin pajak, maka harga mobil baru akan sangat murah.

Estimasi harga yang tercantum di atas bisa lebih murah lagi. Pembeli tidak jarang mendapatkan diskon dari diler. Harganya bisa terpangkas lagi menjadi lebih terjangkau. 

Diskon yang lumayan besar ini berlaku ke semua mobil penumpang. Hal ini pastinya membuat harga mobil sejuta umat semakin murah lagi. Apabila berlaku untuk segmen LCGC, harganya banyak yang turun drastis menjadi puluhan juta rupiah saja.

Kini, harga mobil LCGC berkisar antara Rp 100 sampai 160 juta. Dengan wacana yang beredar sekarang, bila direalisasikan maka harga mobil tersebut bisa tembus Rp 60 jutaan. Lumayan terjangkau dan setara pasaran mobil bekasnya. 

Berikut ini contoh perkiraan harga jual LCGC setelah pajak mobil baru nol persen berlaku. Rentang harga yang dipilih ini bisa berada di bawah Rp 100 jutaan apabila relaksasi pajak diresmikan pemerintah.

Toyota New Agya 2021

• 1.0 G M/T: Rp 143.800.000 jadi Rp 86.280.000
• 1.2 G M/T: Rp 148.100.000 jadi Rp 88.860.000
• 1.2 G M/T TRD: Rp 153.445.000 jadi Rp 92.067.000
• 1.0 G A/T: Rp 156.810.000 jadi Rp 94.086.000

Daihatsu New Ayla 2021 

• 1.0 D MT MC: Rp 102.150.000 jadi Rp 61.290.000
• 1.0 D+ MT MC: Rp 114.350.000 jadi Rp 68.610.000
• 1.0 X MT MC: Rp 125.150.000 jadi Rp 75.090.000
• 1.0 X MT DLX MC: Rp 132.500.000 jadi 79.500.000

Dengan harga yang lebih murah tersebut, bukan tidak mungkin akan mampu menggeliatkan pasar otomotif di Indonesia. Masyarakat akan tergiur beli mobil baru yang semakin terjangkau. 

Kesimpulan

Pemerintah masih terus mengkaji bagaimana upaya menstimulus industri otomotif yang sedang lesu. Kemenkeu berusaha mencari cara supaya bantuan pemerintah tidak cuma untuk 'kalangan berduit'. Jadi, skema pajak nol persen mobil baru ini sedang dikaji semakin mendalam.

Sebab, ada unsur pendapatan negara yang sangat besar didalamnya. Untuk win-win solution, bukan tidak mungkin Kemenkeu tetap memberikan relaksasi pajak namun tidak seluruhnya seperti yang diwacanakan oleh Kemenperin.

Apabila pajak kendaraan bermotor nol persen berlaku, maka juga akan menghancurkan ekosistem pasar mobil bekas yang sudah ada.