Rifat Sungkar Sebut Penyebab Kecelakaan Terbesar karena Human Error
Herdi · 29 Jul, 2024 14:10
0
0
Tak ada seorang pengemudi ingin mengalami kecelakaan, apalagi bisa menyebabkan cedera parah hingga berujung kehilangan nyawa.
Menyoal kecelakaan inilah, pembalap Nasional Rifat Sungkar menjelaskan beberapa penyebab kecelakaan yang sering terjadi di jalan raya.
Ya, Rifat yang juga merupakan brand ambassador Mitsubishi Indonesia menyebutkan, kecelakaan yang terbesar di Indonesia banyak disebabkan karena human error.
"Banyak orang yang merasa sudah aman dengan safety feature. Jadi mobil dengan safety feature terbaik yang dia pakai, berarti sudah aman. Nggak gitu juga," ungkap Rifat saat ditemui disela diskusi safety driving bersama Mitsubishi beberapa waktu lalu di GIIAS 2024.
Kata Rifat, banyak pemilik mobil yang memiliki fitur keselamatan dan keamanan terkini, namun faktanya tidak paham dan memahami bagaimana cara kerjanya.
"Contoh kecil, ada pemilik mobil yang sudah menggunakan pengereman ABS, tapi setelah diuji dengan kondisi jalan licin ditambah air dan sabun, pengemudi tersebut justru menganggap bahwa remnya rusak, karena dianggap jalannya licin, kemudian remnya rusak bersuara krek-krek," jelas Rifat.
Mobil dilengkapi sensor untuk mendeteksi disekitar
Artinya, meski fitur canggih sudah dibenamkan pada sebuah mobil, namun faktanya masih banyak yang tidak mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
"Jadi kecelakaan terjadi setelah fitur keselamatan kerja. tapi banyak orang nggak tahu, jadi Safety Feature yang kita miliki harus kita pahami juga," ujar RIfat.
Rifat Sungkar sebagai Brand Ambassado Mitsubishi Motors
Rifat juga menyatakan, penyebab kecelakaan lainnya bisa karena kurangnya toleransi para pengguna kecelakan.
"Sengebut-ngebutnya mobil F1, nggak ada yang balik arah, tapi kalau di jalan raya, sepelan-pelannya ada saja orang dari arah depan, perempatan dan penyeberangan,"
Tak sampai disitu, kata Rifat, kecelakaan yang juga banyak disebabkan oleh human error adalah tidak peduli terhadap waktu.
Pasalnya, banyak pengguna jalan raya memacu kecepatan mobil di jalan dengan alasan ingin cepat sampai tujuan, namun tidak mengindahkan peraturan termasuk lalu lintas.
"Untuk mengurangi resiko, kita harus berangkat satu jam lebih cepat, dan tidurlah satu jam lebih cepat, dengan begitu semuanya bisa lebih santai. Tapi di Indonesia ini punya kebiasan, mudah-mudahan nggak macet, mudahan-mudahan yang lain telat juga, mudah-mudahan tempat parkirnya ada," ucapnya.
Karena adanya tekanan waktu itulah, banyak pengemudi menjadi tidak konsentrasi dalam mengemudi, karena dirinya sedang mendapatkan tekanan waktu agar cepat sampai tujuan.
Mengemudi dengan kondisi marah
Saat mengemudi, Rifat menyatakan, hal yang banyak menyelamatkan pengemudi untuk menghindari sebuah kecelakaan adalah pikiran di bawah alam sadar.
"Karena kita juga tahu ada impresi orang lain terhadap diri kita bagus, karena kita juga punya reputasi datangnya lebih cepat," ucapnya.
Lebih jauh, Rifat mengatakan, agar tidak buru-buru saat berangkat sebaiknya berangkat lebih cepat dari jadwal yang ditentukan, serta pastikan istirahat yang cukup.
"Karena level oksigen di tubuh kita, akan lebih baik jika tidur cukup, dan level oksigen akan sangat mempengaruhi pandangan kita terutama di pagi hari, jadi itu akan meningkatkan fokus berkendara," jelasnya.
Rifat juga menyebutkan, beberapa hal lainnya yang bisa menyebabkan pengemudi mengalami kecelakaan adalah:
Pengemudi tidak dapat menguasai kendaraannya
pengemudi kehilangan kesadaran
Pengemudi tidak dapat memahami jalan dan lingkungannya
Pengemudi tidak dapat memahami gerakan pengguna jalan lain
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.