window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

Solar B35 Jadi Satu-satunya di Dunia, Ketua Umum Gaikindo: Saatnya Jepang Belajar dari Indonesia

Enda · 3 Mar, 2023 20:00

Solar B35

Pemerintah telah meningkatkan persentase pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar dari 30% (B30) menjadi 35% (B35) mulai Februari 2023. Solar B35 merupakan campuran bahan bakar nabati berbasis CPO atau sawit, yaitu Fatty Acid Methyl Esters (FAME). Kandungannya sebanyak 35 persen adalah minyak sawit, dan 65 persen merupakan BBM jenis solar.

Diputuskannya penggunaan solar B35 bagian dari upaya strategis dalam hal penghematan devisa akibat menurunnya impor minyak solar, serta peningkatan nilai tambah Crude Palm Oil (CPO). Solar B35 sendiri dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak yang mana untuk dampak negatifnya memproduksi emisi karbon lebih banyak daripada bahan bakar fosil, berkat angka Cetane Number rendah dengan kandungan sulfur tinggi.

“Penggunan solar B35 dari segi positif mengurangi penggunaan minyak bumi. Dari sisi negatifnya juga ada. Pemerintah beserta Gaikindo terus mengkaji dan melakukan perbaikan supaya B35 ini menghasilkan emisi lebih rendah dan juga layak dipakai di mesin diesel Euro 4,” kata Yohannes Nangoi, Ketua Umum dalam press confrence GJAW 2023, Kamis 2 Maret 2023.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

Ditambahkan Nangoi, masuknya solar B35 per Februari 20223 jadi satu-satunya solar yang mengandung bahan bakar bio mencapai 35%. “Selama ini di dunia paling tinggi 7%. Untuk BBN kita menang mencapai 35%. Mendapatkan angka 35% memang tidak sembarangan atau tidak gampang. Tapi tentunya kita dari industri otomotif juga menyesuaikan diri terhadap bahan bakar tersebut,” imbuhnya.

Baca juga: Harga BBM Terbaru Maret 2023, Pertamax dan Teman-temannya Kompak Naik

Solar B35

Solar B35 sendiri mendapat banyak sorotan dari berbagai pelaku industri otomotif. Salah satunya asosiasi otomotif Jepang. “Selama seminggu hingga 2 minggu terakhir kami mendapat banyak kunjungan dari luar negeri terutama dari asosiasi otomotif Jepang. Ada beberapa bahkan Japan Automotive Manufacturers’ Association (JAMA) ikut serta. Mereka mempelajari dari Indonesia mengenai kemajuan kita mengenai bahan bakar bio. Karena Jepang sendiri ditekan untuk menghasilkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Selain mobil listrik, Konsentrasi mereka juga terhadap Internal Combustion Engine (ICE) dengan menghasilkan gas buang lebih bersih,” serunya.

Beberapa waktu lalu juga kedua negara mengusulkan program kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam mempelajari Multiple Pathway Approach untuk mencapai zero emission di Indonesia. 

“Dan saatnya Jepang belajar dari Indonesia. Kemarin rekan saya pak Kukuh Kumara, Sekertaris Umum Gaikindo telah memberikan penjelasan yang detail terhadap teman di Jepang. Mereka hanya bisa mengangguk-ngangguk dengan kemajuan kita,” paparnya.

Baca juga: Selain Mesin, Pilihan Ban Mobil Punya Peran Besar Dalam Efisiensi BBM

Solar B35 Masih Banyak Problem Khususnya Untuk Kendaraan Diesel Modern

Solar B35

Seperti yang diketahui untuk kendaraan baru bermesin diesel kini diwajibkan sudah lolos Euro 4. Untuk itu teknologi mesin pun diperbarukan seperti penggunaan common-rail yang seluruhnya dikendalikan oleh ECU. Dengan adanya teknologi ini sistem pengkabutan menjadi lebih efisien namun menghasilkan pembakaran secara maksimal.

“Bukan tanpa problem, kita masih banyak problem. Dalam arti problem misalnya kandungan air solar B35 yang harus kita tekan terus supaya pembakaranya bisa lebih baik, dan Cetane Number (CN) yang kita perhatikan, kemudian sifat higroskopis yang masih diperhatikan juga. Tapi selebihnya dari pihak otomotif, serta efisiensi bahan bakarnya juga untuk mesin diesel Euro 4,” tutupnya.

Baca juga: UD Trucks Kenalkan Truk Quester Euro 5, Peminum BBM Biodiesel B35

Enda

Reporter

Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Beli mobil lebih murah, jual mobil lebih cepat

Honda Civic RS 2022

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil