Untuk membuktikan itu, PT Toyota Astra Motor (TAM) melakukan pengujian secara internal.
Dikutip dari Seva.id, berdasarkan pengujian oleh PT TAM, bahan bakar Innova Zenix bensin untuk konsumsi BBM tembus hingga 16,2 km/liter.
Disisi lain pengujian juga dilakukan terhadap Kijang Innova Reborn diesel sebagai pembanding.
Saat dites dengan jarak tempuh yang sama, serta gaya berkendara sama sejauh 47 kilometer, penggunaan bahan bakarnya di angka 14,9 km/liter.
Itu artinya pemakaian BBM Innova Zenix non hybrid lebih irit 1,3 liter dari Kijang Innova Reborn diesel.
Untuk diketahui, hasil dari pengetesan tidak bisa dijadikan menjadi patokan untuk semua perjalanan ya, mengingat terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kendaraan irit BBM, seperti; kondisi jalan, gaya berekndara, serta kecepatan.
Alasan Konsumsi BBM Toyota Innova Zenix Non Hybrid Irit
Hal yang menjadikan konsumsi BBM Innova Zenix non hybrid lebih lirit dari Kijang Innova Reborn diesel yakni penggunaan Toyota New Global Achitecture (TNGA): GA-C bejeniskan monokok.
Selain menghasilkan ruang kabin lebih luas, sasis TNGA mampu meningkatkan rigiditas bodi, serta mengurangi berat mobil mencapai 170 kilogram dari generasi sebelumnya.
Berat kendaraan yang berkurang tentu memberikan kontribusi pada sisi efisiensi bahan bakar sehingga lebih hemat.
Lainnya, mobil ini dipadukan mesin bensin baru berkodekan M20A-FKS Dynamic Force Engine dengan kapasitas 1.987 cc 4 silinder segaris Dual VVT-i nya D-4S System, yang mampu menghasilkan tenaga 174 PS pada 6.600 rpm dan torsi 204 Nm pada 4.500-4.900 rpm.
Mesin bensin yang digunakan selanjutnya dipadukan transmisi CVT 10-percepatan dengan tingkat responsif pada putaran bawah serta menghasilkan RPM rendah, sehingga turut memengaruhi peningkatan keiritan bahan bakar, juga operasional lebih senyap.
Oh iya, tingkat efisiensi bahan bakar juga diperoleh karena Innova Zenix mengandalkan sistem penggerak roda depan yang tidak melewat banyak peranti untuk mendistribusikan putaran mesin ke roda.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.