Toyota Kijang Innova menjadi mobil keluarga ikonik dan legendaris di masyarakat Indonesia. Namun masih banyak yang belum tahu kalau Kijang ini sejak lama konsumsi BBM-nya cukup boros untuk varian bensin. Fakta soal konsumsi BBM yang boros pun terus berlanjut hingga era Toyota Kijang Innova bensin.
Meskipun begitu, Kijang Innova bensin juga punya banyak kelebihan lain seperti misalnya opsi varian 2.7 yang performanya sangar. Bila dibandingkan dengan varian standar 2.0, maka Kijang Innova 2.7 ini terhitung lebih irit karena punya perbandingan power to weight ratio yang baik.
Selain kabar soal Toyota Kijang Innova Bensin, netizen juga pemasaran soal kelemahan transmisi CVT. Pasalnya transmisi ini jarang digunakan oleh pabrikan Eropa untuk opsi transmisi otomatis di produk kendaraan mereka.
Lebih lengkapnya, berikut ini lima artikel terpopuler di Autofun selama sepekan terakhir.
Selain varian 2.0, PT Toyota Astra Motor (TAM) pernah menghadirkan Toyota Kijang Innova 2.7 untuk mesin bensinnya. Mobil ini pertama kali ikut meramaikan pasar otomotif Tanah Air pada 3 Februari 2005.
Tidak seperti mesin 2.0, usia Kijang Innova 2.7 di Indonesia terbilang sangat singkat hanya mampu bertahan dua tahun. Hal tersebut dikarenakan varian ini dianggap lebih boros dalam hal konsumsi bahan bakarnya.
Wajar, saat itu banyak orang berstigma bahwa mobil berkapasitas mesin besar lebih boros ketimbang mesin dengan kapasitas lebih kecil.
Toyota Kijang Innova Venturer merupakan varian termewah dari keluarga Innova. Mobil ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2017 atau setahun setelah PT Toyota Astra Motor (TAM) menghadirkan Innova Reborn.
Sebagai ikoniknya, Venturer memiliki kosmetik dengan tampilan luxury. Dimana untuk eksteriornya mendapat tambahan body kit, wheel arch, side skirt, serta aksen krom lebih banyak.
Di dalam, untuk jok mobil ini sudah dibungkus dengan bahan kulit premium, aksen wood panel di beberapa bagian, serta jok captain seat yang dilengkapi meja dan arm rest.
Rata-rata produsen kendaraan kini mengadopsi layout FWD untuk lini mobil yang mengedepankan faktor harga murah dan muat banyak. Mulai dari city car di segmen LCGC sampai dengan MPV premium menggunakan layout dengan kombinasi FWD dan transmisi matic CVT.
Ternyata, kombinasi tadi kurang ideal untuk masalah durabilitas. Layout FWD ini punya kelemahan desain fatal, yaitu karena layoutnya menyamping. Layout menyamping ini punya banyak sekali batasan ruang kompartemen mesin. Semakin besar ukuran mesin dan transmisi, maka semakin lebar jadinya kendaraan tersebut.
Toyota Kijang Innova disukai banyak orang karena kabin lega dan bagasinya bisa muat banyak barang. Hanya saja, preferensi orang umumnya memilih Kijang Innova bermesin diesel ketimbang bensin. Bahkan, popularitas Toyota Kijang Innova bensin bekas ini tak selaris versi dieselnya.
Pengguna Innova bensin umumnya mengeluh satu kelemahan utama, yaitu boros BBM. Konsumsi bbm luar kota cuma 1:8,5-9 dengan menggunakan Pertalite. Namun demikian, kalian yang butuh mobil keluarga yang nyaman dan ukurannya cukup besar ini tak ada salahnya melirik Innova bensin.
Bicara mobil keluarga, Wuling Cortez menarik untuk dimiliki. Karena selain nyaman, pesaing Kijang Innova ini mempunyai fitur lengkap serta harga yang terjangkau.
Menyoal harga untuk kondisi barunya kini diniagakan Rp258.500.000 sampai dengan Rp337.650.000. Sedangkan harga bekasnya ditawarkan mulai dari Rp130 jutaan.
Oh iya, untuk jantung pacunya Cortez ditawarkan dengan dua pilihan mesin, yakni 1.5 turbo dan 1.8 NA. Untuk varian turbo, mobil ini menggunakan mesin 4 silinder segaris DOHC, turbocharged DVVT Euro 4 berkapasitas 1.451 cc yang dapat memeras tenaga hingga 142 PS di 5.200 rpm dan torsi 250 Nm pada putaran 1.600-3.600 rpm. Versi mesin turbochargenya dipadukan dengan transmisi CVT dan manual 6-percepatan.