Sayonara Premium, Pertalite Harga Khusus Mulai Berlaku Se-Jakarta

Pertamina mulai mendorong para pengguna bensin Premium supaya beralih memakai Pertalite. Kebijakan ini pun didukung dengan menerapkan aturan baru Pertalite harga Premium di beberapa kota. Sebagai langkah konkret menghapus Premium tahun depan, kebijakan harga Pertalite ini telah berlaku di kawasan Jakarta Raya.

Setelah dilaksanakan di sejumlah kota wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali) termasuk Jakarta Pusat dan Utara, Program Langit Biru (PLB) Pertamina kini hadir di wilayah Jakarta Barat, Selatan dan Timur. Ini juga menyusul wilayah Tangerang Selatan yang sudah menerapkannya lebih dahulu sebelum wilayah Jakarta. 

Masyarakat dapat mengenali ciri-ciri SPBU Pertamina yang menjual BBM Pertalite seharga Premium atau diskon Pertalite tersebut, melalui spanduk yang terpasang pada SPBU. Namun, harga khusus ini hanya berlaku pada beberapa jenis kendaraan bermotor saja.

Adapun kalangan yang berhak menikmati harga murah Pertalite ini antara lain sepeda motor, bajaj atau motor roda tiga, angkutan kota (angkot), dan taksi resmi yang mengenakan pelat kuning. Bagi taksi online yang memakai pelat hitam dipastikan tidak akan mendapatkan jatah promo tersebut.

Program di SPBU Pertamina tersebut terus diperluas di berbagai wilayah. Saat ini tercatat setidaknya sudah berlaku di 143 SPBU tertentu di 45 kabupaten/kota termasuk kotamadya di wilayah DKI Jakarta.

Pertalite dijual dengan diskon hingga Rp 1.200 per liter menjadi harga Premium. Harga normal Pertalite Rp 7.650 per liter menjadi Rp 6.450 per liter. Pertamina berencana Program Langit Biru ini hingga akhir November 2020, akan diperluas manfaat serta promo diskonnya hingga ke-85 kabupaten/kota di Indonesia.

Dengan program Langit Biru, Pertamina terus mendorong penggunaan produk BBM berkualitas 'non subsidi' yakni Pertalite dengan RON 90, Pertamax RON 92 dan Pertamax Turbo RON 98.

Program Pertalite Harga Premium, Indikasi Premium Segera Dihapus? 

Premium hingga saat ini menjadi bahan bakar yang mendapat subsidi. Namun alokasinya jadi makin terbatas dan penjualannya tidak sebanyak dahulu. Bahkan SPBU di banyak daerah sudah lama tidak menjual premium. 

Unit Manager Communication, Relation & CSR Marketing Operation Region III Eko Kristiawan mengatakan meski menggelar promo, Pertamina tetap menyediakan Premium di wilayah Provinsi DKI Jakarta, termasuk Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Selatan dan Kota Jakarta Timur.

“Berdasarkan penugasan dari Pemerintah, saat ini Pertamina masih menyalurkan dan menyediakan Premium. Untuk itu masyarakat tidak perlu khawatir,” ungkapnya. 

Wacana penghapusan BBM jenis Premium beberapa waktu lalu berhembus kuat, setelah pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bensin dengan nilai oktan 88 itu akan dihapus mulai 1 Januari 2021.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan KLHK MR Karliansyah sebagaimana dikutip dari Kompas mengaku bertemu dengan Direktur Operasi Pertamina. Ia mengatakan, mulai 1 Januari 2021 Pertamina bakal menghilangkan Premium di Jawa, Madura, dan Bali.

Memang, dalam hal ini Pertamina juga telah mengurangi penjualan Premium ke masyarakat tapi tidak menghapusnya sama sekali. CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid seperti dikutip CNBC beberapa waktu lalu menuturkan bahwa perseroan mengurangi penjualan Premium secara bertahap dan menurunkan harga bensin Pertalite seharga Premium dalam periode tertentu.

Hal ini seiring dengan upaya perseroan untuk mendorong konsumen agar menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang lebih ramah lingkungan sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.20 tahun 2018.

Program Harga Khusus Pertalite Berlaku Sementara

Patut disayangkan kalau ternyata harga khusus Pertalite ini hanya berlaku sementara. Padahal, kebijakan dengan harga setara Premium ini cukup meringankan bagi para operator angkutan umum.

Sejauh ini, program Langit Biru hanya berlaku bagi konsumen tertentu seperti pengendara motor, angkutan umum plat kuning dan taksi plat kuning. Penurunan harga Pertalite menjadi seharga Premium ini akan berubah setiap dua bulan.

Kesimpulan

Upaya pemerintah yang mendorong masyarakat untuk beralih dari Premium memakai Pertalite memang positif. Terlebih, program Langit Biru ini menyediakan harga khusus Pertalite untuk beberapa jenis kendaraan. Artinya, masyarakat kelas bawah bisa terbantu dengan mendapat harga terjangkau untuk bahan bakar yang berkualitas.

Sayangnya, harga promo untuk Pertalite ini hanya berlaku sementara. Padahal seiring wacana penghapusan Premium, program harga khusus Pertalite ini akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat kelas bawah dan juga operator transportasi umum. Dengan demikian biaya transportasi umum juga tidak membengkak.