.Exhaust system atau lebih dikenal dengan knalpot memiliki fungsi yang cukup besar dalam urusan performa mobil. Knalpot OEM atau bawaan dari pabrik sebenarnya telah melalui riset panjang untuk dapat komposisi yang tepat dengan mesin mobil. Biasanya, pabrikan pasti memiliki batasan tertentu sehingga tidak mendekati ‘red line’ sebagai batasan kinerja mesin.
Knalpot memiliki peran sangat penting pada tenaga yang dihasilkan dari mesin sehingga dengan perhitungan yang tepat dapat meningkatkan tenaga hingga torsi. Hal tersebut yang menjadi alasan banyak orang menginginkan performa mesin mobil semakin meningkat dibanding mobil standar.
Tetapi yang harus diingat adalah, Anda jangan sampai salah perhitungan dengan ukuran (diameter dan panjang) pada knalpot hasil modifikasi. Ukuran pada knalpot sangat dibutuhkan agar dapat menjaga keseimbangan antara kecepatan gas buang dengan jumlah gas yang dikeluarkan oleh mesin.
Jadi bila Anda mengganti sistem knalpot tanpa perhitungan maka akan membuat tarikan mobil seperti kedodoran. Ingat knalpot mobil bukan hanya penyalur senyawa kimia dari sisa pembakaran di ruang mesin saja.
Sebelum Anda tertarik memaksimalkan melakukan penggantian knalpot mobil, Anda dapat mengetahui komponen apa saja yang terdapat pada exhaust system. Pada dasarnya komponen pada exhaust system terdiri dari :
Header / Exhaust Manifold menjadi komponen yang langsung berhubungan dengan mesin. Fungsi dari header akan menerima gas hasil pembakaran dari ruang mesin untuk dilanjutkan pada komponen selanjutnya pada exhaust system.
Jumlah dari lubang pada header tergantung dengan jumlah silinder pada mesin mobil. Namun yang harus diperhatikan adalah konfigurasi header knalpot karena dapat mempengaruhi dari thasil tenaga yang dikeluarkan. Sebagai contoh, header dengan konfigurasi 4-1 akan mengeluarkan tenaga dari mesin pada putaran atas.
Sedangkan pada konfigurasi header 4-2-1, tenaga yang dikeluarkan pada rentang putaran mesin bawah hingga tengah. Hal ini membuat mobil – mobil yang digunakan harian di perkotaan lebih cocok menggunakan header dengan konfigurasi 4-2-1.
Exhaust Downpipe atau pipa pembuangan menjadi penghubung untuk menyalurkan gas yang dikeluarkan dari header menuju pada komponen selanjutnya pada exhaust system. Komponen lainnya yang akan berhubungan dengan header adalah catalytic converter dengan muffler.
Catalytic Converter
Catalytic Converter biasanya berada setelah header, downpipe atau manifold. Untuk kemampuan dari Catalytic Converter dapat meredam emisi atau gas buang agar tidak langsung terlepas ke udara bebas hingga atmosfer. Catalytic converter pada knalpot mobil dapat mengurangi jumlah Carbon Monoxide (CO), Hydrocarbon (HC), dan Nitrogen Oxide (NOx). Kemampuan dalam mengurangi senyawa kimia tersebut berkat di dalam Catalytic converter terdapat zat aktif yang terdiri dari platinum dan palladium yang disusun bersama ceramic cordierit.
Dengan kemampuan dari Catalytic Converter, maka emisi gas buang yang mengandung senyawa kimia berbahaya dapat ditekan. Jadi seandainya Catalytic Converter anda telah rusak maka anda dapat melanggar ambang batas emisi gas buang. Sesuai dengan Peraturan Menteri No. 05 Tahun 2006 tentang Ambang Batas emisi gas buang, yakni batas aman CO pada mesin bensin produksi di atas 2007 adalah 1,5% Vol. Sedangkan untuk HC ambang batasnya 200 ppm.
Ingat, saat memodifikasi knalpot mobil Anda, pastikan Catalytic Converter tetap digunakan agar tidak menjadi sumber polusi. Selain itu, paling tidak akan tetap aman saat menjalani uji emisi gas buang.
Sesuai dengan namanya, resonator berfungsi untuk meredam suara dan membuat back pressure (tekanan balik). Kerusakan yang sering terjadi pada resonator adalah tabung mudah keropos atau berubah bentuk sehingga suara mobil yang seharusnya teredam akan terdengar lebih keras.
Fungsi dari Muffler hampir sama dengan resonator dalam meredam suara dari mesin mobil. Letak dari Muffler berada setelah resonator atau catalytic converter yang posisinya sangat mudah terlihat dari belakang mobil sehingga banyak yang menjadikannya sebagai peningkat penampilan.
Namun sebenarnya muffler tidak hanya berfungsi sebagai peredam, tetapi juga dapat menjaga performa mesin, meningkatkan efisiensi pada konsumsi bahan bakar dan meredam emisi gas buang.
Bagian terakhir pada exhaust system adalah tail pipe dengan tugas menyalurkan gas buang yang dikeluarkan dari muffler. Untuk meningkatkan tampilan, biasanya ujung tail pipe diberikan muffler tip. Namun pada beberapa muffler tip juga di disain dapat menjadi penyaring gas buang.
Bagaimana sudah mengetahui komponen-komponen pada exhaust system? Setiap komponen telah melalui pengujian demi menyesuaikan kebutuhan sesuai fungsinya.
Namun jika masih Anda masih ingin melakukan modifikasi pada knalpot mobil maka harus memperhatikan diameter wajib sesuai dengan kapasitas mesin mobil. Pastikan agar tidak melebihi kapasitas mesin agar tenaga mesin tidak melemah.
Mengganti header dapat dianggap jalan terbaik karena tidak menimbulkan suara yang bising. Dan usahakan dalam melakukan penggantian atau melakukan modifikasi tetap mempertahankan tabung resonator hingga peredam emisi gas buang seperti Catalytic Converter dan muffler.
Tujuannya agar emisi gas buang dari knalpot tetap terjaga dan suara tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. Stop polusi udara dan suara!
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta