5 Hal Menakutkan Soal Mobil Listrik Murni di Indonesia, Apakah Kelemahan Itu Bisa Teratasi Oleh Hyundai Ioniq?

Mobil listrik Hyundai Ioniq

Bicara soal mobil listrik di Indonesia, belum lama ini Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Republik Indonesia mempunyai rencana terhadap perubahan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil bertenaga daya listrik yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 73 tahun 2019. Banyak pihak yang skeptis dan menganggap kalau mobil listrik masih memiliki banyak kelemahan bila langsung diaplikasikan dalam waktu dekat 

Ubahan skema pajak ini memiliki pertimbangan agar ada perbedaan selisih insentif pajak yang lebih besar untuk mobil jenis Full Hybrid dan Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dengan mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV). Untuk mobil BEV tampaknya tidak akan ada perubahan mengenai PPnBM sehingga masih tetap sebesar 0 persen.

Melihat hal itu, sebenarnya menjadi kesempatan besar bagi beberapa produsen otomotif untuk mengembangkan dan menjual mobil listrik di Indonesia ataupun kegiatan ekspor. Selain mendapatkan relaksasi PPnBM 0 persen untuk mobil dengan tenaga listrik murni, Indonesia mempunyai cadangan nikel sebesar 25 persen atau setara 21 juta ton nikel. Sampai dengan sekarang diketahui bahwa Indonesia menguasai 30 persen produksi nikel dunia.

Namun begitu, Indonesia tampaknya belum seutuhnya siap menerima perkembangan mobil listrik murni. Faktor apa yang menyebabkan mobil BEV belum bisa berkembang dengan cepat di Indonesia?

Beberapa Persoalan Mengenai Mobil Listrik di Tanah Air

1. Lebih Mahal Dari Mobil Konvensional

Diketahui mobil listrik murni memiliki harga yang relatif lebih mahal dari mobil konvensional. Kita ambil contoh dari mobil listrik jenama Korea yang diluncurkan pada tahun lalu, yaitu Hundai Ioniq yang dibandrol Rp637.000.000 sampai dengan Rp677.000.000.

Untuk mobil sekelas sedan dengan tampilan yang terlihat biasa saja, sebenarnya terbilang mahal jika dibandingkan dengan sedan bermesin kombusi. Selain itu, tempat penyimpanan daya listrik atau yang biasa disebut baterai, harus selalu diperhatikan penggunannya agar tidak mudah cepat rusak. Jika sudah rusak, tentunya harus segera melalukan penggantian yang mana harga baterainya bisa dipastikan tidaklah murah.

2. Masih Sedikitnya SPKLU di Penjuru Nusantara

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)

Seperti yang diinformasikan hingga Februari 2021, pemerintah baru menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 100 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk wilayahnya sudah mencakup Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.

Di Indonesia,  terdapat empat level SPKLU. SPKLU level 1 adalah pengisian lambat yang merupakan instalasi khusus di rumah dengan daya keluaran kurang dari 3,7 kilowatt (kW). Level 2 merupakan pengisian menengah yang dapat ditemukan pada instalasi khusus, seperti di kantor dengan daya keluaran kurang dari 22 kW.

Level 3 termasuk pengisian cepat yang dapat ditemukan di SPKLU dengan daya keluaran kurang dari 50 kW. Terakhir, level 4, pengisian sangat cepat di SPKLU dengan daya keluaran kurang dari 150kW. Lama waktu pengisian dari baterai kosong hingga penuh pun bervariasi dari 15 menit hingga delapan jam.

Sebagai catatan, PLN sebagai perusahaan yang menyediakan tenaga listrik menargetkan penyediaan SPKLU bisa mencapai 31.866 unit secara nasional pada 2031.

3. Tidak Efisien Soal Waktu

Pengisian daya listrik pada mobil listrik membutuhkan cukup waktu

Secara perawatan, mobil listrik dianggap lebih mudah dan minim perawatan. Hal tersebut memang benar. Pada dasarnya, mobil listrik tidak perlu mengganti pelumas setiap beberapa kilometer. Akan tetapi, dalam kondisi seperti ini mobil listrik dianggap tidak efisien soal waktu.

Seperti yang bisa dilihat pada poin sebelumnya, paling cepat untuk mengisi daya listrik tersimpan pada baterai dari kosong hingga penuh membutuhkan waktu hingga 15 menit. Tentunya hal tersebut memakan cukup waktu bila dibandingkan pengisian pada mobil dengan bahan bakar minyak. Mungkin kedepannya pemerintah bisa melakukan pengembangan terhadap pengisian baterai agar lebih cepat dalam mengisi daya.

4. Mempunyai Jarak yang Terbatas

Mobil listrik memiliki keterbatasan dalam jarak tempuh. Sampai dengan saat ini, diketahui bahwa mobil listrik paling jauh bisa menempuh jarak 300 kilometer.

Setelah daya pada baterai habis, pengguna diharuskan kembali mengisi daya listrik yang memerlukan waktu paling cepat 15 menit. Untuk itu, mobil listrik saat ini dirasa kurang tepat apablia digunakan untuk perjalanan jarak jauh.

5. Tidak Cocok Digunakan di Daerah

Apabila kalian tinggal di daerah yang jauh dari pusat kota, baiknya urungkan niat untuk membeli mobil listrik sampai dengan pemerintah memperluas jaringan infrastruktur SPKLU ke daerah-daerah terpencil.

Kelemahan Mobil Listrik, Bisa Diatasi Pada Hyundai Ioniq

Tampilan depan Hyundai Ioniq

Bicara mengenai spesifikasi, Hyundai Ioniq menggunakan motor listrik yang dapat memperoleh putaran tenaga sebesar 100 kW (136 PS) yang dipasok oleh baterai lithium ion 38,3 kWh. Motor listriknya menghasilkan torsi instan 295 Nm yang diarahkan ke roda depan.

Tenaga mobil listrik ini kurang lebih sama dengan tenaga yang dihasilkan mesin mobil berkapasitas 1.800 cc jadi cukup bertenaga. 

Kemampuan Ioniq Electric 2021 mampu berakselerasi 0- 100 km dalam 9,9 detik.  Perpindahan gigi pada Ioniq memakai tombol dengan tipe Shift-by-Wire yang meningkatkan kenyamanan pengoperasian. Terlebih, terdapat dukungan berkendara melaluk opsi Drive Mode Select (Eco, Eco +, Comfort, Sport). 

Baca juga:  Perbandingan Hyundai Ioniq Vs Tesla Model 3

Motor listrik Hyundai Ioniq

Sedan listrik garapan Hyundai ini mampu menempuh jarak 373 km (berdasarkan NEDC1 ) dan 311 km (berdasarkan WLTP2 ) dalam sekali pengisian daya. Dalam pengisian daya, mobil ini memerlukan 54 menit untuk pengisian dari nol hingga 80 persen dengan menggunakan stasiun pengisian kendaraan listrik berkapasitas 100 kW.

Jika melihat kekurangannya, mobil listrik Hyundai ini hanya memiliki penyimpanan daya sebesar 38,3 kWh yang terbilang kecil, pengecasan baterai cukup lama dari 0-100 persen melalui portable charger mencapai 17 jam 30 menit dan memerlukan daya listrik minimal 2.200 VA. 

Artinya, semua mitos terkait kelemahan di mobil listrik tidak perlu begitu dikhawatirkan bila melihat sosok Hyundai Ioniq ini. Memang, Ioniq juga memiliki beberapa kekurangan sebagai mobil listrik tapi masih bisa diantisipasi.

Bila digunakan sebagai kendaraan harian dengan jarak tempuh antara 50-60 Km per hari, maka kapasitas baterai Hyundai Ioniq bisa cukup untuk pemakaian selama hampir seminggu penuh. Artinya, kita cukup melakukan pengisian daya  hingga penuh setiap seminggu sekali atau seminggu dua kali di SPKLU. 

Baca juga: Alasan Kenapa Sekarang Waktunya Beli Mobil Hybird

Kesimpulan

Pada dasarnya, mobil listrik memiliki banyak keunggulan seperti lebih ramah lingkungan, lebih hemat penggunaan daya, lebih mudah dalam perawatan, serta menggunakan teknologi baru yang dianggap lebih mudah digunakan.

Namun begitu, mobil listrik ini harus selalu mengalami perkembangan khususnya dalam pengisiannya agar lebih cepat, jarak tempuh lebih jauh, serta penambahan infrastruktur agar masyrakat percaya dan beralih ke mobil listrik.

Baca juga: Bocoran Hyundai Ioniq 5

    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Enda

Reporter

Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia...

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Mitsubishi Xpander

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5

Rp 192,00 Juta
Rp 3,91 Juta/bln

5.727 km

1,5 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2019 Toyota CALYA G 1.2

Rp 130,00 Juta
Rp 2,65 Juta/bln

16.171 km

4 tahun

Jawa Barat

Cek Tawaran Juli

2020 Honda BRIO RS 1.2

Rp 189,00 Juta
Rp 3,85 Juta/bln

18.587 km

3 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4

Rp 164,00 Juta
Rp 3,34 Juta/bln

17.724 km

5,5 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli

2019 Toyota CALYA G 1.2

Rp 130,00 Juta
Rp 2,65 Juta/bln

12.488 km

3,5 tahun

Jakarta

Cek Tawaran Juli
Lihat Lebih

Berita Terbaru

Terungkap, MG Cyberster 2023 Bisa Sprint Lebih Cepat dari Ferrari dan Lamborghini

Mobil listrik pertama MG berjeniskan roadster soft top, MG Cyberster 2023 diperkenalkan pertama kali pada April lalu. Pabrikan China berdarah Inggris, MG, hadirkan Cyberster 2023 bukan cuma membawa desain yang agresif sekaligus atraktif, namun juga dengan performa tinggi. Baru-baru ini diungkapkan bahwa mobil listrik ini bahkan lebih cepat dan lebih bertenaga daripada banyak supercar terkemuka dunia. Wang Jian, director of electric propulsion development SAIC Motor, mengatakan Cyberster merupaka

6 Catatan Penting Wuling Air ev Selama di Indonesia

Tepat 11 Agustus 2022, mobil listrik Wuling Air ev memasuki satu tahun kehadirannya di pasar otomotif Indonesia. Nah, bersamaan dengan kehadiran Wuling Motors di Indonesia sejak Juli 2017, merek mobil asal China ini menggelar acara Green Drive Festival dengan mengundang konsumen Air ev serta komunitas Wuling Electric Vehicle Indonesia (WEVI). Dalam acara tersebut, Wuling Motors menghadirkan berbagai aktivitas seru serta penampilan dari stand up comedian, Mongol, dan hingga mendatangkan penyanyi

Review Pemilik: Honda City Hatchback RS 2021, Cocok Buat Dimodif

**Artikel ini adalah pengalaman pribadi dari pemilik Honda City Hatchback RS 2021 Honda City Hatchback RS dihadirkan sebagai penerus Jazz GK5 di Tanah Air. Mewarisi berbagai keunggulan yang menjadi ikonik hatchback Honda, City Hatchback RS terlihat stylish, sporty, canggih, serta memiliki performa besar, yang mempunyai karakter 11-12 dengan Jazz. Pada review pemilik kali ini, kami akan mengulas City Hatchback RS manual lansiran April 2021. Menurut cerita dari pemilik, ia membeli mobil ini dalam

Top 5 Artikel Pekan Ini, Harga Bekas Innova Reborn Diesel yang Stabil Sampai Carry Bagong Pakai Turbo

Kepopuleran Toyota Innova Reborn diesel rupanya belum luntur oleh waktu. Bahkan kemunculan Innova Zenix dengan teknologi hybrid tidak menghapus kecintaan masyarakat Indonesia akan MPV bermesin diesel tersebut. Tak heran harga jual Toyota Innova Reborn diesel saat ini masih sangat bertahan dan masih banyak peminatnya. Hal itu pula yang menjadikan artikel Autofun khususnya mengenai Toyota Innova Reborn Diesel masih tinggi pembacanya. Berikut 5 artikel paling populer di Autofun periode 10 - 15 Apri

Asyik, Jalan Tol Puncak - Cianjur Segera Dibangun

Pemerintah terus menggeber akses jalan tol di Indonesia, termasuk mempersiapkan pembangunan jalan tol Puncak - Cianjur dengan rute Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung (Bosuciba). Langkah ini direncanakan langsung oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota atau Kabupaten, untuk mengurai kemacetan belasan tahun dan meningkatkan ekonomi di wilayah yang menjadi favorit pariwisata. Baca juga: Begini Caranya Biar Lewati Gerbang Tol Tanpa Berhenti Menurut Gubernur Jawa Barat, jalan tol P

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaru
Hot
Toyota

Toyota Raize

Rp 229,80 - 299,20 Juta

Lihat Mobil
Hot
Daihatsu

Daihatsu Rocky

Rp 214,20 - 265,00 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda Civic

Rp 533,00 - 586,90 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda Brio

Rp 156,90 - 227,10 Juta

Lihat Mobil
Tidak Dijual
Honda

Honda Jazz

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Hot
Hyundai

Hyundai Palisade

Rp 842,00 - 1,11 Milyar

Lihat Mobil
Hot
Wuling

Wuling Almaz

Rp 279,50 - 470,00 Juta

Lihat Mobil
Hot
Honda

Honda City Hatchback

Rp 333,60 - 362,60 Juta

Lihat Mobil
Hot
Kia

Kia Sonet

Rp 193,00 - 296,00 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
Chery

Chery Omoda 5

Rp 329,80 - 399,80 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru WRX

Rp 849,50 - 949,50 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru WRX Wagon

Rp 975,50 - 1,03 Milyar

Lihat Mobil
Wuling

Wuling Alvez

Rp 209,00 - 295,00 Juta

Lihat Mobil
Daihatsu

Daihatsu Ayla

Rp 103,30 - 161,05 Juta

Lihat Mobil
Varian Baru
Toyota

Toyota Agya

Rp 175,40 - 253,50 Milyar

Lihat Mobil
Land Rover

Land Rover Range Rover Sport

Rp 4,52 Milyar

Lihat Mobil