Siapkan Truk Berstandar Euro4 untuk 2022, Mitsubishi Fuso Targetkan Pangsa Pasar 48,1% Tahun Ini

Dampak pandemi Covid-19 memang menjadikan regulasi aturan Euro4 untuk mesin diesel yang seharusnya dijalankan tahun 2021 ini tertunda. Meski begitu, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi Mitsubishi Fuso Truck dan Bus Coporation telah menyatakan kesiapannya untuk memasarkan truk berstandar Euro4.

Dalam acara media gathering yang dilakukan secara virtual, Selasa (30/3) lalu, Presiden Direktur PT KTB, Naoya Takai mengungkapkan bahwa pada April tahun 2022 mendatang, mereka akan menghadirkan truk-truk tersebut dengan beberapa penyesuaian spesifikasi sesuai dengan Euro4. Tak hanya akan menyediakan truk bermesin sesuai Euro4, namun juga penyesuaian lain seperti penerapan ABS, penyesuaian torsi, serta perbaikan ban.

Untuk mempersiapkan diri menghadapi regulasi tersebut, PT KTB juga akan melakukan sosialisasi teknologi common-rail kepada konsumennya di Indonesia untuk memastikan para pelanggan Mitsubishi Fuso telah siap menghadapi era Euro4. “Common-rail merupakan prasyarat implementasi Euro4, dengan konsumsi bahan bakar efisien dan dapat meningkatkan kenyamanan pengemudi sehingga lebih aman," ujar Duljatmono, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT KTB.

Mitsubishi Fuso Fighter sudah dilengkapi dengan mesin common-rail, dan menerima banyak feedback positif dari pelanggan. Sejak diperkenalkan tahun 2019, penetrasi Fighter telah mencakup hampir seluruh wilayah operasional di Indonesia dengan penetrasi tertinggi di Sumatera, diikuti Kalimantan, dan kemudian menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini KTB juga mempersiapkan infratruktur yang dibutuhkan terutama pada kesiapan operasional Dealer sehingga ketika Euro4 diimplementasikan, KTB siap memberikan dukungan penuh kepada para pelanggan.

Baca juga: Oleh-Oleh Menperin Dari Jepang, Mitsubishi dan Suzuki Siap Produksi Mobil Hybrid di Indonesia

Target 2021 Rebut Pangsa Pasar 48,1%

Dalam kesempatan yang sama, PT KTB juga mengumumkan target mereka pada tahun 2021 yaitu meraih pangsa pasar hingga 48,1% dengan penjualan hingga 31.220 unit. PT KTB memprediksi permintaan pasar kendaraan niaga pada tahun 2021 akan meningkat 30% hingga setara dengan 64.900 unit.

 “KTB akan tetap bersikap positif, fokus target pangsa pasar tinggi seperti di tahun 2020. Kami akan menghadirkan serta memperkuat solusi digital melalui integrasi data dari berbagai sistem digital yang kami miliki seperti Runner Telematics, Dealer Management System (DMS) serta berbagai sumber lain terkait data informasi pelanggan. Kami ingin menjadi partner yang lebih dekat kepada pelanggan dan menyediakan layanan professional,”ujar Naoya Takai.

Baca juga: Produksi Mobil ke-6 Juta Unit Tandai 60 tahun Kehadiran Mitsubishi Motors Thailand

Kerjasama dengan Kemenhub

Pada kesempatan ini KTB menginformasikan kerjasamanya dengan Kementerian Perhubungan, melalui penguatan sistem Runner Telematics terhadap regulasi Kemenhub PM 60 / 2019 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang Dengan Kendaraan Bermotor di Jalan. 

“Sampai dengan saat ini, Mitsubishi Fuso masih menjadi satu-satunya brand kendaraan niaga yang sudah siap mendukung Kemenhub dalam mewujudkan manajemen lalu lintas yang baik dan diharapkan dapat meningkatkan keamanan jalan melalui sistem Runner Telematics,” ujar Alexander Hilmi Perdana, S.Si.T., M.Si., Kepala Sub Direktorat Angkutan Barang Direktorat Angkutan Jalan, Kementerian Perhubungan.

Pada pelaksanaan teknisnya, parameter sistem GPS diatur dalam regulasi KP 2081/AJ801/DRJD/2019 Tentang Petunjuk Teknis Alat Pemantau Pergerakan Kendaraan Secara Elektronik Pada Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dan KP 3211/AJ.202/DRJD/2020 Tentang Petunjuk Teknis Sistem Pemosisi Global Pada Angkutan Barang Khusus. 

Beberapa parameter yang telah dimiliki oleh sistem telematik angkutan milik Mitsubishi antara lain: pengawasan kendaraan secara realtime, monitor kecepatan dan lokasi kendaraan pada peta, info lokasi keberangkatan dan kedatangan kendaraan serta info rute, titik angkut/titik kirim, pembatasan wilayah secara digital. Semua fungsi tersebut telah tersedia dalam sistem Runner Telematics yang dapat diakses oleh sistem Kemenhub. 

Baca juga: Mitsubishi Perkuat Industri Manufaktur di Indonesia dengan Produksi Xpander Hybrid dan Ekspor