Punya Tenaga yang Menghentak, Ini Tips Aman Mengemudikan Toyota Kijang Innova atau Fortuner Dari Auto2000

Mobil dengan postur besar seperti Kijang Innova atau Toyota Fortuner diesel dikenal dengan output tenaga yang menghentak. Produksi daya yang responsif rupanya sering membuat pengemudi terlena. Supaya tidak terjadi insiden, Auto2000 memberikan trik supaya berkendara tetap aman dan menyenangkan.

Mobil bertubuh besar terkadang membuat pengemudinya merasa superior di jalan. Seringkali hal ini membuat pengemudi juga ikut terlena oleh kenyamanan berkendara yang disajikan. Walau situasi jalanan lengang selama masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, kewaspadaan berkendara harus tetap dijaga.

Sebelum mulai berjalan, pastikan kamu memahami karakter saat mengemudikan mobil bongsor secara baik dan benar. Kendaraan jenis ini, terutama yang bermesin diesel modern, sangat bertenaga sehingga begitu menggoda untuk dipacu. 

Sebagai informasi, Toyota Kijang Innova atau Toyota Fortuner diesel didukung mesin 2GD-FTV 2,4 liter. Tenaga yang dihasilkan sebesar 149 Hp pada 3.400 Rpm dan torsi maksimum memproduksi tenaga 149 Hp pada 3.400 Rpm dan torsi maksimum mencapai 367 Nm sejak putaran 1.200 rpm - 2.600 rpm untuk Kijang Innova. 

Sementara pada Fortuner dan Hilux, memiliki tenaga sama, namun torsi 408 Nm di rentang putaran 1.600 rpm - 2.000 rpm. Mesin diesel 2GD racikan Toyota kini menjadi primadona karena menawarkan tenaga yang jempolan dengan karakter sangat responsif.

Lonjakan tenaga yang besar dan tiba-tiba bisa menyulitkan jika gagal dikendalikan. Pengereman pun tidak bisa dilakukan sangat mendadak, karena postur tinggi seperti Innova atau Fortuner rentan limbung. 

Untuk itu, kalian perlu memahami mobil dengan dimensi besar membutuhkan ruang lebih ketika bermanuver, seperti ketika parkir ataupun balik arah. Keterbatasan daya pandang keluar juga membuat pengemudi harus ekstra waspada dan tidak bisa sembarangan melakukan manuver. 

Karena ukurannya ini, keterbatasan visibilitas juga membuat pengemudi mobil besar dilarang melakukan pindah lajur jalan seenaknya karena potensi blind spot yang tinggi. Manuver secara tiba-tiba bisa memicu emosi orang dan menimbulkan insiden. 

Jadi, berkendara yang menyenangkan tak harus ugal-ugalan bukan?